tulang ini memiliki struktur tripel heliks dari 3 rantai, dan salah satunya memiliki gugusan asam amino proline dan hydroxyproline . Jaringan kolagen tipe 1 ini disintesis oleh peptida
tambahan yang relatif banyak sebagai prekursor pada gugus karboksiterminal dan ujung aminoterminal; protein tambahan ini pecah selama sekresi dan proses pembentukan urat saraf.
Kolagen tipe 1 dari jaringan tulang berbeda dari kebanyakan jaringan lainnya yang mengandung ikatan hydroxylysylpyridinoline dan lysylpyridinoline. Ikatan ini berlangsung
antara lysine atau residu hydroksylisyne pada gugus karboksiterminal non heliks atau ujung aminoterminal,dan disebut sebagai telopeptide; dan pada bagian heliks dari kolagen-kolagen
yang berdekatan. Proses ini membentuk satu ikatan pyridynoline dan deoksypiridynoline pada struktur kolagen tipe 1.
6,12,17.
2.5.3. Matriks tulang inorganik
Matriks tulang inorganik terutama terdiri dari mineral tulang yang merupakan penyusun 70 dari jaringan inorganik tulang dewasa, yang terutama terdiri dari ion kalsium dan ion
phosphat yang terikat dalam bentuk kristal hidroksiapatit yang memperkuat jaringan organik tulang.
12,17
Kristal-kristal mineral tulang biasanya berukuran kecil dan merupakan penyaring masuknya ion kalsium dan fosfat ke dalam tulang. Pemberian diet nutrisi yang kaya kation seperti
magnesium dan strontium akan menyebabkan ion-ion tersebut berikatan dengan mineral tulang menggantikan ion kalsium pada ikatan kalsium laktat.
1,6,12.
2.5.4. Sel-sel yang Terlibat dalam Metabolisme Tulang.
Sel osteoclast dan osteoblast merupakan komponen biologi yang berperan penting pada metabolism tulang yang berlangsung pada unit metabolisme tulang BMU. Osteoclast
berfungsi untuk meresorbsi tulang yang ada dan aktif dalam siklus remodeling tulang. Osteoclast merupakan turunan dari penyatuan sel-sel monosit yang bergaris-garis dan
biasanya berinti banyak dengan bagian atas dan basolateral yang berbeda secara morfologi dan fungsional. Bagian atas dari osteoclast merupakan lapisan matriks tulang yang berfungsi
untuk sekresi enzim dan proton yang berperan penting dalam proses remodeling tulang. Membran kutub basolateral dari osteoclast memiliki reseptor hormon dan substansi lainnya.
6,12,17
Osteoclast bekerja dengan memisahkan komponen-komponen mikro melalui penetrasi membran yang disebut dengan “sealing zone”. Komponen mikro ekstrasesluler yang
Universitas Sumatera Utara
terisolasi ini akan menyebabkan terjadinya penurunan pH. Pada “sealing zone “ juga ditemukan enzim-enzim yang poten antara lain phosphatase acid, aryl-sulfatase,
metalloproteinase, beta-glucuronidase, cystein-proteinase, dan beta-glycerophosphatase yang berperan dalam proses resorbsi tulang. Komponen-komponen mikro dan enzim ini
berfungsi untuk mengikis tulang dan membentuk terminal yang melengkung dan disebut sebagai lacuna.
6,12,17.
Osteoblast merupakan komponen biologi yang terlibat dalam proses pembentukan tulang. Setelah proses pengikisan tulang dan pembentukan lakuna oleh osteoclast maka akan
terbentuk osteoid, yang terdapat pada bone metabolisme unit BMU. Osteoblast secara histologi memiliki satu inti dan mempunyai hubungan yang luas terhadap jaringan retikulum
endoplasma, organela-organela yang bertanggung jawab terhadap sintesa protein yang merupakan penyusun matriks tulang. Sebagian dari osteoblast terperangkap dalam matriks
tulang dan akan membentuk osteosit; dan sering dianggap inaktif secara metabolik. Osteosit dapat mendeteksi mikrofraktur atau gangguan dalam struktur tulang dan kemudian
memberikan sinyal kepada osteoblast mengenai adanya defek pada tulang tersebut.
6,12
2.5.5. Proses Remodeling Tulang Pada Wanita Pasca Menopause.