RANCANGAN PENELITIAN. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN. 1.Tempat penelitian : POPULASI PENELITIAN. SAMPEL PENELITIAN. BATASAN OPERASIONAL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. RANCANGAN PENELITIAN.

Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan cara potong lintang. 3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN. 3.2.1.Tempat penelitian : Poliklinik Ginekologi Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSUP H. Adam Malik, rumah sakit pendidikan lainnya, dan perkumpulan ibu-ibu. 3.2.2.Waktu penelitian : Penelitian berlangsung sejak bulan Agustus 2010 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

3.3. POPULASI PENELITIAN.

a. Populasi penelitian adalah wanita pasca menopause yang berkunjung ke poliklinik ginekologi Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP H.Adam Malik, rumah sakit jejaring pendidikan yang lain dan anggote perkumpulan ibu-ibu dan memenuhi kriteria penelitian. b. Kelompok pembanding adalah wanita usia reproduksi dan memenuhi kriteria inklusi. Universitas Sumatera Utara

3.4. SAMPEL PENELITIAN.

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan rumus : n = Z α + Z β 2 + 3 -ln 0.5 1+r 1-r Dimana : n = besar sampel. Z α = standar deviasi normal pada 1,96 sesuai dengan tingkat kepercayaaan 95 . Z β = standar deviasi normal ditetapkan sebesar 20, sebesar 0.84 r = koefisien korelasi n = 1.96 + 0.84 2 + 3 0.5 ln 1+0.5 1-0.5 = 2.8 2 + 3 0.5 ln 3.44 = 2.8 2 + 3 0.6 = 24.7 = 25 orang. Maka besar sampel minimal penelitian ini adalah sebanyak 25 orang. Universitas Sumatera Utara 3.5. KRITERIA INKLUSI DAN KRITERIA EKSKLUSI PESERTA PENELITIAN. 3.5.1. Kriteria Inklusi. Kelompok penelitian adalah wanita pasca menopause yang memenuhi kriteria inklusi : a. Wanita pasca menopause yang telah mengalami henti haid selama 1 tahun. b. Wanita usia reproduksi yaitu wanita tahun dengan siklus haid yang teratur. c. Bersedia ikut dalam penelitian dan telah menandatangani formulir informed consent.

3.5.2. Kriteria Eksklusi.

Peserta penelitian dikeluarkan dari penelitian jika : a. Peserta amenorhea karena pengangkatan uterus dan ovarium. b. Penderita penyakit sistemik seperti tuberkulosis; diabetes melitus; tirotoksiskosis; penyakit kardiovaskuler; dan infeksi kronik; dan gangguan tiroid; riwayat fraktur tulang sebelumnya. c. Penggunaan glukokortikoid jangka panjang 6 bulan. d. Riwayat terapi radioterapi dan sitostatika. e. Wanita usia reproduksi yang sedang hamil atau dalam masa laktasi; dan penggunaan kontrasepsi hormonal.

3.6. BATASAN OPERASIONAL.

a. Menopause adalah wanita yang telah berhenti haid selama minimal 12 bulan berturut- turut. b. Menars adalah usia dari seorang wanita mengalami menstruasi untuk pertama kali. c. Riwayat siklus haid normal yaitu siklus haid yang berlangsung selama 28 ± 7 hari dengan volume darah haid 10-30 cchari. d. Paritas adalah keadaan wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup. Universitas Sumatera Utara e. Nulipara adalah keadaan dimana seorang wanita belum pernah melahirkan bayi yang dapat hidup. f. Multipara adalah keadaan seorang wanita yang pernah melahirkan 2 orang bayi yang dapat hidup. g. Laktasi adalah wanita yang menyusui bayi hidup yang baru dilahirkan. h. Olahraga adalah apabila seseorang melakukan aktivitas tertentu sampai berkeringat. Kebiasaan olahraga terbagi atas tidak berolahraga dan berolahraga. Peserta dikatakan memiliki kebiasaan hidup berolahraga jika kegiatan olahraga dilakukan selama 1 jam per minggu; berolahraga selama 1-2 jam per minggu; 2 jam per minggu. Kebiasaan berjalan yaitu jika peserta melakukan jalan kaki diluar rumah ; dan dinyatakan sebagai ya jika berjalan kaki setiap hari. Frekuensi berjalan kaki dinyatakan sebagai 30 menit per hari; antara 30 menit - 1 jam perhari; dan 1 jam perhari. Kebiasaan bersepeda yaitu jika peserta melakukan bersepeda diluar rumah ; dan dinyatakan sebagai ya jika bersepeda setiap hari. Frekuensi bersepeda dinyatakan sebagai 30 menit per hari; antara 30 menit - 1 jam perhari; dan 1 jam perhari. Jumlah kegiatan bersepeda; berjalan kaki dan berolahraga lainnya dinyatakan dalam kelompok berolahraga dalam jam per minggu; yaitu berolahraga selama 1 jam per minggu; berolahraga selama 1-2 jam per minggu; 2 jam per minggu. i. Kebiasaan merokok adalah apabila merokok dilakukan setiap hari dan minimal dalam waktu 2 tahun lamanya. Jumlah konsumsi rokok terbagi atas 10-20 batang perhari; 20- 40 batang rokok perhari. j. Jumlah konsumsi kafein dihitung berdasarkan kebiasaan minum kopi, teh dan koka. Kebiasaan minum kopi dinyatakan sebagai ya dan tidak; dan dinilai frekuensi minum kopi dengan satuan cangkir per hari. Secangkir kopi 125 ml mengandung 100 mg kafein. Kebiasaan minum teh dinyatakan sebagai ya dan tidak; dan dinilai frekuensi minum teh dengan satuan cangkir per hari Secangkir teh 125 ml akan mengandung 60 mg kafein. Kebiasaan minum koka dinyatakan sebagai ya dan tidak dan setiap segelas koka 125 ml mengandung 45 mg kafein. Jumlah konsumsi kafein Universitas Sumatera Utara dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu jumlah konsumsi kafein 200 mghari; 200-400 mghari; dan 400 mghari. k. Jumlah konsumsi kalsium dinilai berdasarkan penilaian kebiasaan minum susu dan suplemen kalsium harian. Susu berkalsium tinggi akan mengandung 600 mg kalsium per kali saji atau 600 mg dalam 4 sendok makan. Jumlah asupan kalsium harian terbagi atas 3 kategori yaitu jumlah konsumsi kalsium 600 mg perhari; 600 mg sampai 1000 mg per hari ; dan 1000 mg perhari. l. Minum alkohol dinyatakan sebagai ya dan tidak. Frekuensi minum alkohol dinilai sebagai minum alkohol setiap hari; 5-6 hari dalam seminggu; 3-4 hari dalam seminggu; 1-2 hari dalam seminggu; 1 hari dalam seminggu; dan tidak sama sekali. m. Body mass index dinyatakan sebagai berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. Peserta dengan berat badan rendah jika hasil BMI ≤ 18.5 Kgm 2 ; berat badan normal jika BMI hasil 18.5-24.9 Kgm 2 ; berat badan berlebihan jika hasil BMI 25-29.9 Kgm 2 ; dan obesitas jika hasil BMI ≥ 30 Kgm 2 . n. Interpretasi kekuatan hasil uji korelasi didasarkan pada kekuatan korelasi dan arah korelasi. 54 Parameter Nilai Interpretasi 1.Kekuatan korelasi r 0.0 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Arah korelasi +; positif -; negatif Searah; semakin besar nilai suatu variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya Berlawanan; semakin besar nilai suatu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya Universitas Sumatera Utara

3.7. BAHAN DAN CARA KERJA.