Produksi Hormon Pasca Menopause.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu mens yang berarti bulan dan pausis yang berarti berhenti. Seorang wanita dikatakan menopause jika tidak mengalami haid selama minimal 12 bulan. Pada pemeriksaan laboratorium akan ditemukan kadar follicle stimulating hormone FSH darah 40 mIUml; dan kadar estradiol 30 pgml. 1,2 Pada periode menars, wanita umumnya memiliki siklus haid yang lebih panjang selama 5 sampai 7 tahun kemudian panjang siklus haid akan semakin pendek seperti pada usia reproduksi, dan memasuki usia 40 tahun siklus haid akan memanjang kembali dan wanita akan lebih sering mengalami siklus haid anovulasi selama 2 sampai 8 tahun sebelum memasuki periode menopause. 1,2 Sherman, dkk melaporkan usia wanita menopause rata-rata 45 tahun dan dijumpai peningkatan sedikit kadar hormon estradiol pada masa perimenopause yaitu 1 tahun sebelum terjadinya menopause. 1,2,3 Penelitian Women’s Health Across the Nation SWAN melaporkan usia wanita rata-rata saat memasuki periode menopause berkisar 51,4 tahun; dan saat mencapai usia menopause dapat terjadi lebih awal pada wanita yang memiliki kebiasaan merokok, pendidikan rendah, status ekonomi yang rendah, dan wanita yang mengalami menopause di usia yang lebih tua dapat dipengaruhi oleh jumlah paritas dan penggunaan pil kontrasepsi. 2,3

2.1. Produksi Hormon Pasca Menopause.

Osteoporosis merupakan suatu gangguan metabolisme tulang yang dapat dialami oleh hampir semua wanita pasca menopause. Salah satu faktor resiko terpenting yang menyebabkan terjadinya osteoporosis adalah penurunan kadar hormon estrogen dan diperkirakan akan meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis sampai tiga kali jika gangguan keseimbangan hormonal ini tidak diterapi. 5 Wanita pasca menopause akan mengalami peningkatan kadar hormon FSH sebanyak 10 sampai 20 kali dan peningkatan hormon luteinizing hormone LH sebanyak 3 kali nilai normal dan mencapai kadar tertinggi setelah 1 sampai 3 tahun pasca menopause, yang Universitas Sumatera Utara memperlihatkan kegagalan fungsi ovarium; yang disebabkan oleh perubahan sel stroma ovarium menjadi jaringan mesenkim sehingga menurunkan kemampuan ovarium dalam menghasilkan hormon steroid. 1,2 Pada masa menopause, ovarium mensekresikan hormon androstenedion dan testosteron sehingga terjadi peningkatan kadar hormon ini 1.5 kali pada saat menjelang menopause. Produksi hormon androstenedion pada masa menopause sebagian besar berasal dari kelenjar adrenal ginjal dan sebagian kecil diproduksi oleh ovarium. Hal ini terutama terjadi pada tahun pertama pasca menopause. 1,2 Pada awal pasca menopause hormon tetosteron ini dihasilkan oleh perubahan hormon androstenedion di perifer, dan pada masa menopause lanjut hormon testosteron ini dihasilkan oleh kelenjar supra renal. Kadar estradiol didalam darah pada wanita pasca menopause diperkirakan sebesar 10-20 pgml dan sebagian besar hormon estrogen ini berasal dari perubahan androstenedion menjadi estrone dan kemudian berubah menjadi estradiol di jaringan perifer. Kecepatan rata-rata dari produksi hormon estrogen pada wanita pasca menopause adalah 45 µg 24 jam. 2 Tabel 1. Perubahan kadar hormon steroid di sirkulasi darah wanita pasca menopause 2 Premenopause Pasca menopause Estradiol 40 – 400 pgml 10 -20 pgml Estrone 30 – 200 pgml 30 -70 pgml Tetosterone 20 – 80 ngml 15 -70 ngml Androstenedion 60 – 300 ngml 30 - 150 ngml Perubahan androstenedion menjadi estrogen ini dipengaruhi oleh peningkatan berat badan yang mempengaruhi perubahan proses aromatisasi androgen, Saat aktivitas produksi hormon steroid dari jaringan ovarium terhenti maka akan terjadi peningkatan sekresi dari hormon FSH dan LH sehingga aktivitas steroidogenesis di ovarium terhenti. 1,2 Universitas Sumatera Utara

2.2. Dampak Penurunan Kadar Hormon Estrogen pada Wanita Pasca Menopause.