Metil Risinoleat dari Minyak Jarak Ricinus Communis Reaksi Transesterifikasi

Memiliki 18 atom karbon dengan 1 gugus hidroksi pada atom karbon ke 12 dan ikatan rangkap Cis antara atom karbon 9 dan 10. Berat molekul asam risinoleat 298,46. Adanya asam lemak ricinoleat pada castor oil membuat castor oil memiliki sifat yang khusus. Castor oil memilki bilangan hidroksi dan asetil yang tinggi, bilangan Iodin yang sebanding dengan minyak lain. Viskositas dan berat jenis yang tinggi. Tidak seperti minyak yang lain, castor oil bercampur dengan alkohol dan sedikit larut dalam petroleum eter pada temperatur kamar. Naughton, 1973

2.3 Metil Risinoleat dari Minyak Jarak Ricinus Communis

Metil risinoleat dapat dengan mudah diisolasi dari ester minyak jarak dengan adsorbsi menggunakan Kromatografi kolom lapis Tipis. Gugus hidroksi yang lebih polar lebih kuat diadsorbsi dibandingkan pengotor yang kurang polar. Pelarut yang digunakan untuk mengisolasi adalah Petroleum ether dengan dietil ether dengan perbandingan 4 : 1 tetapi untuk menghasilkan hasil yang lebih bagus digunakan petroleum ether dengan propana-2-ol dengan perbandingan 99 : 1. Penggunaan pelarut ini memiliki keuntungan yaitu ketika pelarut itu telah digunakan maka dapat diperoleh kembali dengan mudah. Emanuele, 1984

2.4 Reaksi Transesterifikasi

Pembentukan ester merupakan salah satu reaksi yang penting dalam pemberian nilai tambah dari lemak hewan dan minyak tumbuhan. Reaksi pembentukan ester diklasifikasikan kedalam dua reaksi yaitu 1. Esterifikasi yaitu reaksi antara Asam karboksilat dengan Alkohol RCOOH .+ MeOH RCOOMe + H 2 O 2. Transesterifikasi dibagi kedalam tiga jenis reaksi yaitu: 1. Interesterifikasi yaitu pembentukan ester dari ester dengan ester 2. Alkoholisis yaitu pembentukan ester dari reaksi suatu ester dengan alkohol 3. Asidolisis yaitu reaksi antara ester dengan asam karboksilat. Frank, 2004 Universitas Sumatera Utara Reaksi transesterifikasi menggunakan katalis heterogen memilki parameter penting untuk diperhatikan seperti temperatur, luas dari muatan katalis, perbandingan mol antara metanol dengan minyak dan waktu reaksi. Viswanathan, 2005 Transesterifikasi dari miyak nabati menjadi biodiesel [metil ester asam lemak, MEAL] dapat dikatalisis dengan basa dan asam .Katalis basa termasuk katalis basa homogen dan katalis basa heterogen. Secara umum menggunakan katalis homogen seperti NaOH, KOH dan alkosidanya. Transesterifikasi dengan menggunakan katalis alkali homogen lebih cepat daripada menggunakan transesterifikasi katalis asam. Dan harus dipertimbangkan untuk memisahkan katalis dari larutan produk. Katalis basa heterogen mempunyai banyak keuntungan: yaitu tidak korosif, ramah lingkungan dan menghasilkan sedikit masalah pembuangan. Sementara itu, lebih mudah memisahkanya dari larutan produk dan dapat dirancang untuk memberikan aktivitas tertinggi, selektivitas dan katalis dengan daya tahan yang lebih lama .Sekarang ini, banyak tipe katalis heterogen yang telah ditemukan untuk transesterifikasi dari minyak sayuran menjadi biodiesel, seperti logam oksida alkali tanah, berbagai senyawa logam alkali seperti alumina atau zeolit .Bagaimanapun, untuk kebanyakan pendukung katalis-katalis alkali, komposisi aktifnya mudah berkarat oleh metanol dan mempunyai waktu hidup yang singkat. CaO merupakan basa yang lebih kuat dan CaO telah dipelajari sebagai katalis basa kuat padat oleh banyak peneliti.

2.5 Sifat-sifat unsur Golongan II A