Reaksi transesterifikasi menggunakan katalis heterogen memilki parameter penting untuk diperhatikan seperti temperatur, luas dari muatan katalis, perbandingan mol
antara metanol dengan minyak dan waktu reaksi. Viswanathan, 2005
Transesterifikasi dari miyak nabati menjadi biodiesel [metil ester asam lemak, MEAL] dapat dikatalisis dengan basa dan asam .Katalis basa termasuk katalis basa
homogen dan katalis basa heterogen. Secara umum menggunakan katalis homogen seperti NaOH, KOH dan alkosidanya. Transesterifikasi dengan menggunakan katalis
alkali homogen lebih cepat daripada menggunakan transesterifikasi katalis asam. Dan harus dipertimbangkan untuk memisahkan katalis dari larutan produk.
Katalis basa heterogen mempunyai banyak keuntungan: yaitu tidak korosif, ramah lingkungan dan menghasilkan sedikit masalah pembuangan. Sementara itu,
lebih mudah memisahkanya dari larutan produk dan dapat dirancang untuk memberikan aktivitas tertinggi, selektivitas dan katalis dengan daya tahan yang lebih
lama .Sekarang ini, banyak tipe katalis heterogen yang telah ditemukan untuk transesterifikasi dari minyak sayuran menjadi biodiesel, seperti logam oksida alkali
tanah, berbagai senyawa logam alkali seperti alumina atau zeolit .Bagaimanapun, untuk kebanyakan pendukung katalis-katalis alkali, komposisi aktifnya mudah
berkarat oleh metanol dan mempunyai waktu hidup yang singkat. CaO merupakan basa yang lebih kuat dan CaO telah dipelajari sebagai katalis basa kuat padat oleh
banyak peneliti.
2.5 Sifat-sifat unsur Golongan II A
Unsur alkali tanah merupakan logam golongan II A dalam sistem periodik. Unsur ini mempunyai elektron valensi 2, Yang cenderung melepas elektron , sehingga
bermuatan +2. Karena elektron valensinya mudah terlepas, unsur alkali tanah bersifat mudah teroksidasi, walaupun tidak semudah golongan alkali. Jadi, unsur golongan
alkali tanah merupakan reduktor kuat.
Universitas Sumatera Utara
Golongan ini dikatakan alkali ”tanah” karena unsur ini agak sukar larut dalam air dan tetap stabil pada temperatur tinggi. Unsur alkali pada kulit terluarnya
mempunyai 1 elektron. Unsur alkali tanah pada kulit terluarnya mempunyai 2 elektron sehingga pada unsur alkali tanah gaya tarik inti dengan elektron pada kulit terluarnya
akan lebih kuat daripada golongan alkali, yang mengakibatkan sebagai berikut: -
Unsur alkali tanah memiliki jari-jari yang lebih kecil dan energi ionisasi lebih besar dibandingkan dengan unsur alkali
- Unsur alkali tanah merupakan logam keras yang mempunyai titik leleh
tinggi.
Kecuali Be semua unsur golongan alkali tanah jika bereaksi dengan air, akan membentuk basa kuat dengan H
2.
Senyawa yang terbentuk dengan unsur alkali tanah akan membentuk ikatan sebagai berikut:
- Ca, Sr dan Ba akan membentuk ikatan ionik
- Mg akan membentuk ikatan ion, tetapi dalam senyawa organik akan
membentuk ikatan kovalen, seperti CH
3
MgBr dan MgC
2
H
5 2
- Be sebagian besar membentuk ikatan kovalen. Lestari S, 2006
Konfigurasi elektron secara langsung mempengaruhi sifat unsur-unsur. Konfigurasi elektron terluar secara langsung mempengaruhi sifat-sifat atom unsur-unsur golongan
utama. Keragaman periodik dari sifat-safat fisika dari unsur mencerminkan perbedaan dalam struktur. Karakter logam unsur-unsur menurun dalam satu periode melalui
metaloid ke nonlogam dan meningkat dari atas kebawah dalam golongan tertentu unsur-unsur golongan utama. Ukuran atom yang didefenisikan melalui jari-jari atom
juga beragam secara periodik, berkurang dari kiri kekanan dan bertambah dari atas kebawah.
Energi ionisasi adalah kecenderungan suatu atom untuk menahan lepasnya satu elektron. Makin besar energi ionisasi, makin kuat inti menahan elektron. Afinitas
elektron adalah ukuran kecenderungan suatu atom untuk memperoleh sebuah elektron. Secara umum logam memilik energi ionisasi yang rendah dan nonlogam memiliki
afinitas elektron yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Sifat-sifat Unsur Periode III