BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Octavianus Hendratmo 2004 meneliti dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Aktivitas, Likuiditas, dan Leverage Keuangan terhadap Earnings Per Share
EPS perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ”. Hasil penelititan hipotesis ini membuktikan bahwa tingkat aktivitas Total Assets Turnover secara parsial dan
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earnings Per Share EPS, sedangkan tingkat likuiditas Current Ratio dan leverage keuangan Debt to Equity
Ratio tidak berpengaruh terhadap Earnings Per Share EPS. Tessa Silvia Maryatika Tobing pada tahun 2006 melakukan penelitian dengan
judul ”Pengaruh Struktur Modal terhadap profitabilitas pada industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua variabel independen dalam penelitian bepengaruh signifikan secara serempak terhadap Profitabilitas ROE. Sementara pengujian secara parsial membuktikan
variabel DAR dan LDER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas ROE, sedangkan variabel DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas ROE Dari hasil pengujian secara parsial ditemukan bahwa variabel DER sebagai variabel yang dominan mempengaruhi Profitabilitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
B. Hutang
Kebutuhan akan sumber dana perusahaan diperoleh dari internal dana eksternal. Sumber intern adalah dana yang berasal dari dalam perusahaan, yakni laba
ditahan, dan depresiasi. Laba ditahan ialah bagian dari laba bersih setelah pajak yang tidak dibagikan pada pemegang saham dan ditanamkan kembali ke perusahaan. Dana
eksternal sebagai alternatif pilihan, ketika perusahaan menggunakan dana eksternal, berarti perusahaan menutuskan untuk menggunakan leverage dalam stuktur
modalnya. Leverage ini digunakan untuk meningkat pengembalian bagi pemegang saham Van Horne 2005:447
Menurut Umar 2000:25 sumber dana eksternal ialah: 1.
Pinjaman jangka pendek, seperti kredit rekening koran dan Promes 2.
Pinjaman jangka menengah, seperti Kredit Modal Kerja Permanen KMKP dan Leasing
3. Pinjaman jangka panjang seperti Kredit Hipotek dan Kredit Obligasi.
Jumlah hutang dalam neraca menunjukkan besar modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa utang jangka
panjang dan hutang jangka pendek, tetapi karena pada umumnya pinjaman jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek maka perhatian
analisis keuangan biasanya kebih menekankan pada jenis hutang jangka panjang Syamsuddin, 2007:53
Penggunaan hutang merupakan penggunaan dana eksternal untuk membiayai operasi. Besarnya penggunaan hutang akan mempengaruhi pendapatan yang akan
diterima perusahaan dimana dengan menggunakan hutang dalam pendanaan, maka akan menambah beban bunga pinjaman akan hutang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan mengenai penggunaan hutang merupakan salah suatu tanggung jawab yang besar dari manajemen. Selalu ada trade off antara resiko dan
pengembalian. Tingkat pengembalian yang diinginkan selalu dikendalikan oleh profil resiko perusahaan. Manajemen harus hati-hati dalam mempertahankan sebagian
likuiditas cadangannya untuk berjaga-jaga dalam menghadapi situasi semacam itu Walsh, 2003:125.
Hutang yang digunakan dalam pendanaan operasional perusahaan akan memunculkan beban tetap yang sebelumnya tidak ada apabila perusahan tidak
menggunakan hutang, yakni berupa bunga pinjaman. Untuk memperoleh keuntungan dalam penggunaan leverage maka diharapkan perusahaan mendapat keuntungan yang
lebih besar dari pada beban bunganya Frequently financial analysist are more concern with the firm’s long term debt
than its short term debt, because the short term debt will constantly chancing and also accounts payable maybe more of a reflection trade practice than debt management
policy Ross,2000:61. “Biasanya para pengamat keuangan lebih memperhatikan pada hutang jangka panjang dari pada hutang jangka pendek perusahaan, karena hutang
jangka pendek akan selalu berubah dan lebih merupakan gambaran dari praktek perdagangan dari pada pada kebijakan manajemen perusahaan”.
Penggunaan hutang jangka panjang akan memberikan perlindungan pajak bagi perusahaan, karena dalam perhitungan pajak, bunga hutang akan dikurangi terlebih
dahulu, berarti pengunaan hutang akan meringankan pajak perusahaan. Akan tetapi perusahaan juga harus mempertimbangkan resiko yang akan dialami perusahaan
apabila menggunakan hutang dalam pendanaannya financial leverage.
Universitas Sumatera Utara
Resiko akibat penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan ialah resiko finansial. Perubahan dalam penggunaan hutang akan mempengaruhi tingkat EPS dan
juga mengakibatkan perubahan harga saham. Semakin tinggi tingkat hutang yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat resikonya dan semakin tinggi juga tingkat
suku bunga pinjaman yang dibebankan pada perusahaan. Penambahan biaya tetap yang lebih besar akan mengurangi keuntungan bersih
para pemegang saham biasa dan penggunaan keuntungan ini berarti resiko bagi mereka. Walaupun penggunaan hutang memiliki tingkat resiko yang tinggi,
perusahaan tetap cenderung menggunakan penggunaan hutang yang tinggi dalam pendanaannya.
Capital structure is the mix of long term sources of funds used by firm. The relationship between financial and capital structur can be expressed in the equation
form: Financial structure – current liabilities = capital structure.” Struktur modal adalah penggunaan dari sumber-sumber pembiayaan yang digunakan perusahaan
dalam persediaan, maka hubungan antara struktur pembiayaan dan stuktur modal adalah struktur pembiayaan dikurangi hutang jangka pendek sama dengam struktur
modal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah penimbangan dari seluruh pembiayaan jangka panjang yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan” Keown,2001:514. Perusahaan tetap menggunakan hutang karena adanya biaya relatif. Biaya
hutang lebih kecil daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang dalam neracanya maka perusahaan meningkatikan profitabilitas perusahaannya, yang
kemudian menaikkan harga sahamnya, sehingga meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar Walsh,
2003:122.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan memiliki dua dimensi 1 pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit 2 dengan
menggunakan hutang maka apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya meningkat dan 3
dengan menggunakan hutang maka pemillik memperoleh dana dan tidak kehilangan kendali perusahaan Sartono 2001:121.
Seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang atau pengungkit keuangan financial Leverage, untuk selanjutanya digunakan istilah
leverage, akan memiliki tiga implikasi penting: 1 Dengan memperoleh dana melalui utang para pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan
tersebut dengan sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan. kreditor akan melihat ada ekuitas, sebagai suatu batas keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi
dari jumlah modal maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi kreditor. 3 Jika perusahaan mendapat hasil dari investasi yan didanai dengan dana hasil pinjaman
lebih besar daripada bunga yang dibayarkan maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar atau ”diungkit” leverage Brigham, 2006:101.
Universitas Sumatera Utara
C. Analisis Kinerja Keuangan