Analisis Statistik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Statistik

Pada tahap ini sebelum data-data tersebut dianalisis, sebuah model regresi berganda harus memenuhi syarat normalitas dan asumsi klasik, yaitu: A. Pengujian Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti normal dan mendekati normal Situmorang, et al, 2008:55. 6 4 2 -2 -4 Regression Standardized Residual 30 25 20 15 10 5 Frequency Mean = 3.73E-17 Std. Dev. = 0.98... Dependent Variable: EPS Histogram 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed Cum P rob Dependent Variable: EPS Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 : Histogram Gambar 4.2 : Normal P-Plot Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009 Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009 Tampilan gambar grafik di atas menunjukkan bahwa datanya terdistribusi secara normal, mengikuti garis yang ada dan tidak mengalami kemencengan. Untuk mendapatkan tingkat uji Normalitas yang lebih signifikan, maka penelitian ini juga menggunakan uji statistik non parametric Kolmogrov-Smirnov. Pada Tabel 4.4 dibawah ini diperoleh Asymp- sig 2-tailed taraf nya ta α atau 0,334 0,05. Hal ini berarti data residual berasal dari distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Normalitas-Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 76 ,0000000 77,83637190 ,108 ,108 -,082 ,944 ,334 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009. B. Pengujian Asumsi Klasik 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Tabel 4.5 menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas, dimana hasil uji VIF Variance Inlation Factor menentukan nilai kurang dari 5 VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1. Tabel 4.6 Multikolinearitas Coefficients a 42,274 10,597 3,989 ,000 -16,522 2,325 -,567 -7,108 ,000 ,374 2,670 111,354 6,865 1,265 16,221 ,000 ,391 2,556 -103,894 32,066 -,188 -3,240 ,002 ,706 1,417 Constant DER LDER LDCR Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: EPS a. Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009. Universitas Sumatera Utara 2 Uji Heteroskedastisitas Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Tabel 4.7 Heterokedastisitas- uji glesjer Coefficients a 55,103 7,061 7,803 ,000 1,293 1,549 ,160 ,834 ,407 ,374 2,670 -1,934 4,574 -,079 -,423 ,674 ,391 2,556 13,631 21,368 ,089 ,638 ,526 ,706 1,417 Constant DER LDER LDCR Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: ABS a. Hasil olahan SPSS 29 Mei 2009 Pada Tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel-variabel independen lebih besar dari taraf nyata α 5 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan demikian persamaan regresi tersebut memenuhi asumsi heteroskedastisitas. 3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi linear terdapat korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya periode t-1. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson DW. Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0DWdl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤DW≤du Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dlDWdu Tidak ada korelasi negative No decision 4-du ≤DW≤4-dl Tidak ada autokorelasi. positif atau negatif Tidak ditolak DuDW4-du Sumber: Situmorang et. al 2008:86 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson DW adalah sebesar 1,948 dan berada pada daerah No Autocorelation yaitu diantara nilai du 1,712 dan 4-du 2,288 yang artinya tidak terjadi autokorelasi pada model regresi karena 1,712 1,948 2,288. Tabel 4.9 Autokorelasi Model Summary b ,910 a ,829 ,821 79,44141 1,948 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, LDCR, LDER, DER a. Dependent Variable: EPS b. Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009 4 Pengujian Kelayakan Model Goodness of Fit Pada Tabel 4.7 menunjukkan nilai Adjusted R Square pada sektor properti dalam penelitian ini adalah sebesar 0,821 yang berari 82 variasi dari EPS dijelaskan oleh DER, LDER, dan LDCR. Sisanaya 18 dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya diluar model. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Uji Goodness of Fit Model Summary b ,910 a ,829 ,821 79,44141 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, LDCR, LDER, DER a. Dependent Variable: EPS b. Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009 5 Analisis Regresi Linear Berganda Hasil estimasi regresi dari pengolahan data setelah didapatkan hasil yang memenuhi kriteria uji normalitas dan uji asumsi klasik dapat ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.11 Regresi Linear Berganda Coefficients a 42,274 10,597 3,989 ,000 -16,522 2,325 -,567 -7,108 ,000 111,354 6,865 1,265 16,221 ,000 -103,894 32,066 -,188 -3,240 ,002 Constant DER LDER LDCR Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: EPS a. Sumber: Hasil olahan SPSS, 29 Mei 2009. Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 42,274 – 16,522X 1 +111,354X 2 – 103,894 + e Persamaan tersebut akan digunakan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan uji F dan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial uji t, agar dapat menguji hipotesis yang akan dikemukakan penulis. Universitas Sumatera Utara

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Earning Per Share, ROE, ROA, DER Dan Earning Growth Terhadap Price To Book Value Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 54 82

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di BEI

7 54 86

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

Pengaruh kinerja perusahaan, profitabilitas dan earning per share terhadap harga saham studi empiris pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

0 0 97

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Earnings Per Share Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 3 18

Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 8

Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia - Repository UM Pontianak

0 0 139