D. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio DER. DER menggambarkan perbandingan hutang hutang jangka panjang dengan jangka pendek dengan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahan pemegang saham untuk memenuhi kewajibannya.
Semakin besar nilai DER menunjukkan semakin besar kewajibannya yang ditanggung perusahaan dan nilai DER yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham Sartono,
2001:66.
E. Long Term Debt to Equity Ratio LDER
Long Term Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio yang mencerminkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap kewajiban jangka
panjang. Semikin rendah rasionya maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Struktur modal yang merupakan kombinasi dari sumber-sumber pembiayaan jangka panjang yakni modal sendiri dan hutang, lebih menyoroti hutang jangka
panjangnya karena hutang jangka panjang ini mengakibatkan perusahaan harus membayar kewajiban tetap berupa bunga untuk jangka waktu yang panjang. Dalam
Syamsuddin 2007:53, hal tersebutlah yang menyebabkan mengapa para analis
Universitas Sumatera Utara
keuangan lebih menekankan hutang jangka panjang dari pada hutang jangka pendek dalam struktur modal.
E. Long Term Debt to Capitalization Ratio LDCR
LDCR merupakan rasio yang mengukur berapa besar modal jangka panjang total capitalization yang dibiayai oleh kreditur jangka panjang Syamsuddin,
2007:55
Besarnya hutang hutang jangka panjang yang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami perimbangan antara risiko dan laba yang didapat.
Hutang membawa risiko karena setiap hutang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam bentuk kewajiban membayar bunga serta cicilan kewajiban
pokoknya secara periodik
F. Earning Per Share EPS