c. Average Days Inventory ADI
Rasio ini digunakan untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang berada di gudang. Makin pendek periode hari yang dibutuhkan berarti dana yang
tertanam dalam inventory barang persediaan makin efisien, sehingga menunjukkan
rasio aktivitas yang lebih tinggi. Ad.4. Rasio Profitabilias Rentabilitas
Rasio Profitabilitas Profitabily Ratios, yaitu mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi. Rasio-rasio ini meliputi:
a. Gross Profit Margin GPM
Gross profit margin adalah laba bruto per rupiah penjualan.
b. Operating Income Ratio OIR
Operating income ratio adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak Net
Operating Income dari setiap rupiah penjualan. c.
Rate of Return on Investment ROI
Rate of return on Investment adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih
setelah dikurangi beban pajak. d.
Rate of Return on Equity ROE Rate of Return on Equity ROE adalah kemampuan dari modal sendiri yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Informasi Akuntansi sebagai Alat Pemberian Kredit Bank
Bank-bank mempunyai kebijakan dasar yang berbeda dalam hal risiko. Sebagian bank menjalankan praktik pemberian pinjaman yang relatif konservatif,
sementara yang lain melakukan apa yang disebut sebagai “praktik perbankan yang kreatif”. Kebijakan ini mencerminkan sikap pribadi dari pejabat bank yang
bersangkutan maupun sifat dari kewajiban deposito bank tersebut. Jadi, suatu bank yang mempunyai jumlah deposito yang berfluktuasi dalam suatu masyarakat statis
akan cenderung konservatif dalam memberikan kredit, sedangkan bank yang jumlah depositonya terus bertambah dengan sedikit gangguan, kebijakan kreditnya akan
lebih longgar. Dengan melakukan diversifikasi ke berbagai wilayah dan melayani berbagai jenis industri, sebuah bank yang besar dapat memperoleh manfaat dengan
menggabungkan dan merata-ratakan risiko. Jadi, risiko kredit marjinal yang sulit ditanggung oleh bank-bank kecil maupun bank-bank yang terspesialisasi dapat
dikumpulkan oleh suatu sistem perbankan bercabang yang besar untuk mengurangi keseluruhan risiko sekelompok piutang marjinal.
Pejabat kredit dari sejumlah bank aktif dalam memberikan penyuluhan dan mendorong pengembangan kredit kepada perusahaan yang diharapkan akan tumbuh,
sehingga nantinya dapat menjadi nasabah yang penting bagi bank tersebut. Para pejabat dari departemen tersebut dapat memberikan penyuluhan yang sangat
bermanfaat bagi nasabah. Penanganan dalam menangani banyak perusahan dalam kondisi pertumbuhan memungkinkan mereka menemukan masalah dalam
pertumbuhan dan memberi nasehat kepada nasabah mengenai masalah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu