Informasi Akuntansi Manfaat Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat dalam laporan keuangan perusahaan Nasirwan, 2000, dalam Helen Sulistio, 2005. SFAC No. 1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprises FSAB, 1978 menjelaskan bahwa tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan investasi, kredit, dan keputusan sejenis yang rasional. Kata ‘rasional’ menunjukkan bahwa tujuan pelaporan keuangan, menggunakan pendekatan economic decision investor theory Scott, 1977. Tujuan lain pelaporan keuangan adalah mengandung makna bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan, sesuai dengan pendekatan theory of investment Scott, 1977. SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information menjelaskan bahwa salah satu karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan prediksi FASB, 1980. Hal ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan dapat digunakan oleh investor sekarang dan investor potensial dalam melakukan prediksi penerimaan kas dari Universitas Sumatera Utara dividen dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima oleh investor akan tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara memprediksi laba perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.

2.2. Manfaat Informasi Akuntansi

Informasi Akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan manfaat bagi pengguna, apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan. Dari laporan keuangan, informasi tentang perusahaan dapat diperoleh kinerja performance, aliran kas perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan sangat diperlukan dalam memahami informasi keuangan suatu perusahaan Lev dan Thiagaraja, 1993; Tuasikal, 2002: 365. Pengujian manfaat laporan keuangan selain untuk menguji laba juga dapat dilakukan melalui penggunaan item lain laporan keuangan selain laba dalam bentuk analisis rasio keuangan. Beberapa temuan empiris menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan Altman, 1968; Sinkey, 1975; Dambolena dan Khoury, 1980; Thomson, 1991, memprediksi keuntungan saham O’Conner, 1973; Ou dan Penman, 1989. memprediksi pertumbuhan laba Freeman, et al., 1982; Ou 1990; Penman, 1992; Machfoedz, 1994. Universitas Sumatera Utara Analisis rasio bagi kreditur jangka pendek Brewer, et al., 2008: 593-599 seperti supplier yang menginginkan pembayaran tepat waktu, sehingga mereka berfokus kepada arus kas perusahaan dan modal kerjanya karena sumber utama jangka pendek perusahaan adalah kas. Yang dimaksud modal kerja merupakan selisih antara harta lancar dengan hutang lancar. Modal kerja yang tersedia merupakan jaminan kepada kreditur jangka pendek yang dapat dibayarkan oleh perusahaan. Adapun rasio yang biasa digunakan untuk kreditur jangka pendek antara lain: 1. Current ratio. 2. Acid test ratio quick ratio. 3. Account receivable turnover. 4. Inventory turnover. Sedangkan analisis rasio untuk kreditur jangka panjang adalah: 1. Time Interest Earned Ratio. 2. Debt to Equity Ratio. Brewer, et al., 2008: 593-599 Berdasarkan rasio ini pihak pemakai memperoleh informasi yang dalam hal ini mengenai informasi akuntansi. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari rasio tersebut yaitu informasi mengenai kemampuan dan pengelolaan arus kas, kemampuan menangani hutang, omset penjualan dan kemampuan menghasilkan laba. Laporan keuangan lebih bermakna setelah adanya penilaian mengenai rasio keuangan, yang dalam hal ini diperoleh dari perbandingan komponen laporan Universitas Sumatera Utara keuangan, baik komponen dari satu jenis laporan keuangan atau kombinasi dengan komponen dari laporan keuangan jenis lainnya. Van Horne 1995 dalam Arbaian menyatakan bahwa dari laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu likuiditas current ratio, cash ratio, pengungkit debt to equity ratio, pencakupan time interest earned ratio, aktivitas accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover dan keuntungan net profit ratio on sales, return on investment. Untuk keperluan analisa rasio keuangan, Riyanto 1998 mengklasifikasikan rasio keuangan menjadi 4 empat golongan besar, yaitu: 1. Ratio Likuiditas. 2. Ratio Leverage Solvabilitas. 3. Ratio Aktivitas Efisiensi. 4. Ratio Profitabilitas Rentabilitas. Ad.1. Rasio Likuiditas Dengan likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu. Rasio-rasio ini meliputi: a. Current Ratio Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar. Universitas Sumatera Utara b. Acid TestQuick Ratio Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar di luar persediaan dengan jumlah hutang lancar. c. Cash Ratio Cash ratio berguna untuk mengukur beberapa sesungguhnya kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang jangka pendeknya dengan alat-alat likuiditas yang benar-benar lancar seperti: Kas Bank Surat Berharga atau saham- saham yang dapat diperjualbelikan secara lancar. Ad.2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang yang menjadi beban perusahaan apabila dilikuidasi. Sebagai pokok masalah atas analisa rasio solvabilitas yaitu apakah dengan komposisi modal yang ada perusahaan akan sanggup melunasi semua hutang dalam arti bahwa proporsi antara kekayaan yang dimiliki perusahaan masih terdapat saldo lebih bila dibanding dengan jumlah hutangnya, sehingga perusahaan mampu membayar semua hutang apabila dilikuidasi. Adapun jenis rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang dalam rasio solvabilitas, meliputi: total debt to total assets ratio, total debt to equity ratio dan long term debt to equity.

a. Total Debt to Total Assets Ratio TDTA