Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III a. Paparan Hasil Belajar Siklus III

73 mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Untuk revisi ini dapat dilihat dalam kegiatan inti pada RPP siklus III.

3. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III a. Paparan Hasil Belajar Siklus III

Praktik membaca puisi di kelas V SD Negeri 03 Ngadirgo Mijen Semarang pada siklus III sudah menunjukkan hasil yang maksimal. Dari praktik membaca puisi yang dilakukan, tampak adanya kenaikan pada tiap – tiap aspek dibandingkan dengan hasil praktik membaca puisi pada siklus II. Secara rinci hasil praktik membaca puisi siklus III adalah sebagai berikut : Pada aspek lafal, untuk siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 10 dan nilai tertinggi 15, dengan nilai maksimal pada aspek ini adalah 15. Pada siklus III nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 12 dan nilai tertinggi 15. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada nilai terendah sebesar 2. Jumlah nilai yang diperoleh pada siklus II adalah 537 dengan rata – rata 13,4 dan persentase 89,3, sedangkan pada siklus III menjadi 552 dengan rata – rata 13,8 dan persentase 92. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata – rata sebesar 0,4 dan persentase sebesar 2,7. Pada aspek intonasi, untuk siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 24 dan nilai tertinggi 35, dengan nilai maksimal pada aspek ini yaitu 40. Pada siklus III nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 26 dan 74 nilai tertinggi 37. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada nilai terendah dan nilai tertinggi sebesar 2. Jumlah nilai pada aspek ini yaitu untuk siklus II 1088 dengan rata – rata 27,2 dan persentase 68, sedangkan pada siklus III diperoleh jumlah nilai 1216 dengan rata – rata 30,4 dan persentase 76. Hal ini juga menunjukkan adanya kenaikan rata – rata sebesar 3,2 dan persentase 8. Pada aspek jeda, nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 23 dan nilai tertinggi yaitu 32 dengan nilai maksimal pada aspek ini yaitu 35. Pada siklus III nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 26 dan nilai tertinggi yaitu 32. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada nilai terendah sebesar 3. Jumlah nilai pada aspek ini untuk siklus II yaitu 1055 dengan rata – rata 26,3 dan persentase 75,1, sedangkan pada siklus III diperoleh jumlah nilai 1170 dengan rata – rata 29,3 dan persentase 83,7. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata – rata sebesar 3 dan persentase sebesar 8,6. Sedangkan pada aspek ekspresi, nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 5 dan nilai tertinggi 10 dengan nilai maksimal pada aspek ini yaitu 10. Pada siklus III nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 6 dan nilai tertinggi 10. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai terendah sebesar 1. Jumlah nilai yang diperoleh pada aspek ini yaitu untuk siklus II 298 dengan rata – rata 7,4 dan persentase 74, sedangkan pada siklus III diperoleh jumlah nilai 336 dengan rata – rata 8,4 dan 75 persentase 84. Hal ini juga menunjukkan adanya peningkatan rata – rata sebesar 1 dan persentase sebesar 10. Secara klasikal jumlah nilai yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 2978 dengan rata – rata 74,4 dan persentase 74,4 sedangkan pada siklus III menjadi 3274 dengan rata – rata 81,9 dan persentase 81,9. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata – rata sebesar 7,5 dan persentase sebesar 7,5. Simpulan dari hasil praktik membaca puisi pada siklus III yaitu dengan jumlah rata – rata 81,9 dan persentase 81,9 secara klasikal sudah memenuhi KKM yaitu 65, dilihat secara individual juga 100 siswa dinyatakan tuntas, dengan rincian sebagai berikut, untuk 23 siswa atau 57,5 mendapat kriteria A dan dinyatakan tuntas, sedangkan 17 siswa atau 42,5 mendapat kriteria B juga dinyatakan tuntas. Hasil tersebut juga dapat dilihat pada tabel persebaran nilai praktik membaca puisi berikut ini : Tabel 6 Persebaran Nilai Praktik Membaca Puisi Siklus III Interval Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Relatif Kualifikasi 81 – 100 65 – 80 51 – 64 0 – 50 23 17 57,5 42,5 Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Jumlah 40 100 76 Data hasil praktik membaca puisi juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut : 94 75 81,9 100 40 Gambar 3 Diagram Hasil Analisis Praktik Membaca Puisi Siklus III Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata - Rata Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Tuntas

b. Deskripsi Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus III 1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan video pembelajaran pada siklus III, diketahui untuk indikator kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 32 siswa atau 80, kemudian siswa yang mendapat skor empat sejumlah 6 siswa atau 15, dan siswa yang mendapat skor tiga sejumlah 2 siswa atau 5. Rata – rata nilai untuk indikator ini yaitu 4,75 dan persentase klasikal sebesar 95. Hasil ini masuk dalam kriteria sangat baik A. 77 Untuk indikator menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, sejumlah 17 siswa atau 42,5 yang mendapat skor lima, sedangkan siswa yang mendapat skor empat sejumlah 16 siswa atau 40, dan 7 siswa atau 17,5 mendapat skor tiga. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,25 dengan persentase klasikal sebesar 85 dan indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Untuk indikator memperhatikan penjelasan dan informasi dari guru, 28 siswa atau 70 mendapat skor lima, 7 siswa atau 17,5 mendapat skor empat, dan 5 siswa atau 12,5 mendapat skor dua. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,57 dengan persentase klasikal sebesar 91. Indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Untuk indikator menyimak pembacaan puisi yang diputar dengan video pembelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 33 siswa atau 82,5, sedangkan 7 siswa atau 17,5 lainnya mendapat skor empat, dengan rata – rata nilai yang diperoleh yaitu 4,82 dan persentase klasikal sebesar 96. Dan indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Untuk indikator membaca puisi secara klasikal, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 20 siswa atau 50, 18 siswa atau 45 mendapat skor empat, dan 2 siswa atau 5 mendapat skor tiga. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,45 dengan persentase klasikal sebesar 89, dan indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. 78 Untuk indikator menyimak kembali pemutaran video pembelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 34 atau 85, sedangkan siswa yang mendapat skor empat sejumlah 6 siswa atau 15, dengan rata – rata nilai pada indikator ini adalah 4,85 dan persentase klasikal sebesar 97. Indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Untuk indikator membaca puisi secara kelompok, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 29 siswa atau 72,5, sedangkan siswa yang mendapat skor empat sejumlah 6 siswa atau 15, dan 5 siswa atau 12,5. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,6 dengan persentase klasikal sebesar 92. Indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Untuk indikator menyimak kembali pembacaan puisi yang diperagakan oleh guru, sejumlah 30 siswa atau 75 mendapat skor lima, 8 siswa atau 20 mendapat skor empat, dan 2 siswa atau 5 mendapat skor tiga. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,7 dan persentase klasikal sebesar 94. Indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. Sedangkan untuk indikator membaca puisi secara individu, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 31 siswa atau 77,5, sedangkan siswa yang mendapat skor empat sejumlah 8 siswa atau 20, dan siswa yang mendapat skor tiga sejumlah 1 siswa atau 2,5. Rata – rata nilai yang diperoleh pada indikator ini adalah 4,75 dengan persentase klasikal sebesar 95. Indikator ini masuk dalam kriteria sangat baik A. 79 Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan video pembelajaran pada siklus III secara rinci dapat dilihat pada data hasil pengamatan aktivitas siswa siklus III dalam lampiran. Hasil angket yang dibagi setelah pembelajaran siklus III sudah baik, semua siswa sudah mengisi tanpa ragu. 2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan video pembelajaran pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III No Indikator Skor 1. Prapembelajaran 3 2. Kegiatan Awal 4 3. Kegiatan inti ¾ Menjelaskan materi pelajaran 4 ¾ Menggunakan media secara efektif 4 ¾ Membimbing siswa dalam menyimak contoh pembacaan puisi yang diputarkan 3 ¾ Memberikan contoh pembacaan puisi melalui peragaan 4 4. Kegiatan Akhir 4 Jumlah 26 Rata – rata 3,71 Persentase 92,75 Kriteria A 80 Dari hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan video pembelajaran pada siklus III, dapat diketahui bahwa untuk indikator prapembelajaran guru memperoleh skor 3. Hal ini ditunjukkan dengan tiga deskriptor yang dapat dipenuhi oleh guru, yaitu : kesiapan ruang, kesiapan alat dan sumber belajar, dan kesiapan media. Untuk satu deskriptor lain yaitu memeriksa kesiapan siswa belum tampak dalam kegiatan pembelajaran. Untuk indikator yang kedua yaitu kegiatan awal guru memperoleh skor 4. Hal ini ditunjukkan dengan empat deskriptor yang dapat dipenuhi oleh guru, yaitu : 1 salam, doa, dan presensi, 2 menyampaikan materi yang akan dipelajari, 3 menyampaikan tujuan pembelajaran, dan 4 melakukan apersepsi. Artinya semua deskriptor pada indikator ini sudah dipenuhi semua. Untuk indikator yang ketiga yaitu kegiatan inti terdiri dari empat kegiatan, pertama menjelaskan materi pelajaran, guru mendapat skor 4, artinya guru dalam menjelaskan materi pelajaran sudah jelas, mudah dipahami, dan menarik perhatian siswa, kedua menggunakan media secara efektif, guru mendapat skor 4, artinya guru sudah terampil menggunakan media dengan waktu yang cepat, ketiga membimbing siswa dalam menyimak contoh pembacaan puisi yang diputarkan, guru mendapat skor 3, artinya guru hanya membimbing kepada beberapa siswa saja, dan keempat memberikan contoh pembacaan puisi melalui peragaan, guru mendapat skor 4, artinya guru dalam membacakan puisi dengan lafal, 81 intonasi, jeda, dan ekspresi sudah benar dan tampak dalam kegiatan tersebut. Untuk indikator kegiatan akhir guru mendapat skor 4. Ditunjukkan dengan empat deskriptor dapat dipenuhi, yaitu : memberikan umpan balik, menyimpulkan, memberikan evaluasi, dan memberikan tindak lanjut. Artinya semua deskriptor tampak dalam kegiatan pembelajaran. Dari tabel hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus III juga dapat dilihat jumlah nilai yang diperoleh guru yaitu 26 dengan rata – rata 3,71. Persentase aktivitas guru sebesar 92,75 dan masuk dalam kriteria sangat baik A. Secara lebih rinci dapat dilihat pada data hasil pengamatan aktivitas guru siklus III dalam lampiran.

c. Refleksi

Refleksi pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan video pembelajaran pada siklus III difokuskan dua hal, yaitu : 1 refleksi pada hasil keterampilan membaca puisi, 2 refleksi pada tahap proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Refleksi pertama pada hasil keterampilan membaca puisi, yaitu hasil tes menunjukkan bahwa untuk materi membaca puisi secara klasikal siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dengan jumlah rata – rata 81,9 dengan KKM 65, dengan penjabaran sebagai berikut, untuk aspek lafal 82 rata – rata nilai yang diperoleh yaitu 13,8 dengan persentase sebesar 92, pada aspek intonasi rata – rata nilai yang diperoleh yaitu 30,4 dengan persentase sebesar 76, sedangkan pada aspek jeda rata – rata nilai yang diperoleh adalah 29,3 dengan persentase sebesar 83,7, dan pada aspek ekspresi rata – rata nilai yang diperoleh yaitu 8,4 dengan persentase sebesar 84. Secara klasikal jumlah nilai yang diperoleh pada siklus III adalah 3274 dengan rata – rata 81,9 dan persentase sebesar 81,9. Secara klasikal maupun individual 100 siswa dinyatakan tuntas, dengan rincian sebagai berikut, untuk 23 siswa atau 57,5 mendapat kriteria A dan dinyatakan tuntas, sedangkan 17 siswa atau 42,5 mendapat kriteria B juga dinyatakan tuntas. Refleksi kedua yaitu pada tahap proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan guru. Pada tahap ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran mengunakan video pembelajaran. Untuk aktivitas siswa, dari sembilan indikator pengamatan, pada indikator kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 32 siswa atau 80, sedangkan 8 siswa atau 20 lainnya belum mendapat skor lima, pada indikator menanggapi apersepsi yang disampaikan guru sejumlah 17 siswa atau 42,5 siswa yang mendapat skor lima, sedangkan 23 siswa atau 57,5 lainnya belum mendapat skor lima. Pada indikator memperhatikan penjelasan dan informasi dari guru, 28 siswa atau 70 mendapat skor lima dan 12 siswa 83 atau 30 lainnya belum mendapat skor lima. Pada indikator menyimak pembacaan puisi yang diputar dengan video pembelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 33 siswa atau 82,5, sedangkan 7 siswa atau 17,5 lainnya belum mendapat skor lima. Pada indikator membaca puisi secara klasikal, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 20 siswa atau 50 dan sisanya 20 siswa atau 50 belum mendapat skor lima. Pada indikator menyimak kembali pemutaran video pembelajaran, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 34 siswa atau 85, sedangkan 6 siswa atau 15 belum mendapat skor lima. Pada indikator membaca puisi secara kelompok, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 29 siswa atau 72,5, sedangkan 11 siswa atau 27,5 lainnya belum mendapat skor lima. Pada indikator menyimak kembali pembacaan puisi yang diperagakan oleh guru, 30 siswa atau 75 yang mendapat skor lima dan 10 siswa atau 25 lainnya belum mendapat skor lima. Untuk indikator membaca puisi secara individu, siswa yang mendapat skor lima sejumlah 31 siswa atau 77,5, sedangkan sisanya yaitu 9 siswa atau 22,5 belum mendapat skor lima. Untuk aktivitas guru, dari tujuh indikator dan empat deskriptor yang ada, guru memperoleh skor 4 dengan memenuhi empat deskriptor pada lima indikator yaitu kegiatan awal, menjelaskan materi pelajaran, menggunakan media secara efektif, memberikan contoh pembacaan puisi melalui peragaan, dan kegiatan akhir. Skor tiga dengan memenuhi tiga deskriptor pada dua indikator, yaitu : prapembelajaran dan membimbing siswa dalam menyimak contoh pembacaan puisi yang diputarkan. Dengan 84 jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 26, rata – rata nilai 3,71 dan persentase 92,75 dan masuk dalam kriteria sangat baik A. Dengan perolehan hasil observasi tersebut, guru telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan sehingga guru mengakhiri penelitian ini sampai siklus III. Dari uraian di atas, keterampilan membaca puisi siswa dan aktivitas dalam proses pembelajaran dapat meningkat dengan menggunakan video pembelajaran. Ketuntasan belajar yang telah dicapai yaitu 100. Hasil keterampilan membaca puisi siswa rata – rata berskala baik dengan rata – rata 81,9, untuk aktivitas siswa berskala sangat baik dan aktivitas guru juga berskala sangat baik. Secara keseluruhan, hasil belajar siswa setiap siklus akan diuraikan dalam tabel berikut : Tabel 8 Hasil Belajar Keterampilan Membaca Puisi Siswa Siklus I, II, dan III Siklus Ke- Nilai Rata – Rata Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I 66,1 45 Siklus II 74,4 100 Siklus III 81,9 100 Dari tabel di atas, diketahui bahwa hasil keterampilan membaca puisi siswa pada siklus I diperoleh rata – rata 66,1 dengan persentase 85 ketuntasan belajar 45, nilai keterampilan membaca puisi ini belum mencapai indikator keberhasilan, untuk siklus II, keterampilan membaca puisi siswa diperoleh rata – rata 74,4 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100. Pada siklus III, hasil keterampilan membaca puisi meningkat menjadi rata – rata 81,9 dengan persentase ketuntasan belajar 100. Hasil ini sudah mencapai indikator keberhasilan, artinya siswa sudah terampil dalam membaca puisi dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 65. Hasil keterampilan membaca puisi siswa semua siklus juga dapat dijabarkan dalam diagram batang sebagai berikut : 66,1 45 74,4 100 81,9 100 Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 4 Diagram Peningkatan Nilai Rata - Rata dan Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I, II dan III Nilai Rata - Rata Persentase Ketuntasan Belajar 86

R. Pembahasan 1. Pemaknaan Temuan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 27 208

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PADA SISWA KELAS VA SD Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar dan Video Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta Tahun 2015/2016.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PADA SISWA KELAS VA SD Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar dan Video Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta Tahun 2015/2016.

0 2 17

Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

14 104 206

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 03 NGADIRGO MIJEN SEMARANG.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Membaca Huruf Jawa Dengan Metode Iqro’ Pada Siswa Kelas V SD Wonosari 03 Kecamatan Ngaliyan Semarang.

0 1 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DAN METODE GPID PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGIJO 03 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 8 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD NEGERI SURYODININGRATAN 2, YOGYAKARTA.

0 7 165

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGGAYAM PLERET BANTUL.

9 39 182

PenInGkATAn keTeRAMPIlAn MeMBACA PUISI denGAn MenGGUnAkAn TeknIk PeMOdelAn PAdA SISWA kelAS III Sd neGeRI MendUnGAn 1 kOTA YOGYAkARTA

0 0 6