Faktor Ekonomi Kesejahteraan Keluarga

Pendapatan merupakan salah satu faktor yang turut menunjang keberadaan suatu keluarga dan dapat mengubah tingkat kehidupan suatu keluarga. Menurut Ensiklopedia umum yang dimaksud dengan pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima oleh seseorang atau lebih anggota keluarga dari hasil jerih payahnya. Selanjutnya pendapatan menurut Komaruddin adalah uang atau materi atau gabungan dari keduanya, yang timbul dari penggunaan faktor-faktor produksi patan pada hakekatnya merupakan balas jasa yang di korbankan, termasuk di dalamnya upah, gaji, sewa tanah, bunga modal, laba dan pensiun Mulyanto Sumardi, 2001: 83. Dengan demikian yang dimaksud dengan pendapatan adalah sejumlah uang atau materi lainnya yang diterima seseorang sebagai imbalan dari jasa yang telah diberikan, dan dapat berasal dari upah, gaji, sewa tanah, bunya modal, laba dan lain-lainnya. Pendapatan dapat berupa pendapatan pokok dan pendapatan sampingan guna memenuhi dan menunjang kebutuhan hidup keluarga. Pendapatan pokok merupakan hasil suatu pekerjaan yang dilakukan secara tetap, sedangkan pendapatan sampingan merupakan hasil pekerjaan sambilan yang tidak menentu penerimaannya. Pendapatan yang cukup dapat memenuhi kebutuhan keluarga, dan akan dapat menunjang kestabilan ekonomi keluarga untuk mencapai keluarga yang sejahtera. Pendapatan keluarga, merupakan pendapatan suami, istri, dan lain-lain. Adapun salah satu tujuan ibu rumah tangga bekerja adalah untuk menambah jumlah pendapatan keluarga. Oleh karena pendapatan suami sering kali tidak mencukupi dan memenuhi semua kebutuhan pokok keluarga yang semakin meningkat.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya serta hasil yang akan dicapai. Menurut Jacob Vredenbregt 1980 bahwa tujuan utama dari penelitian deskriptif ialah melukiskan relitas sosial yang kompleks sedemikian rupa sehingga relevansi SosiologisAnthropologis tercapai, jadi penelitian deskriptif memanfaatkan maupun menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus pula berfungsi dalam mengadakan suatu klasifikasi mengenai gejala-gejala sosial yang dipersoalkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan verstehen. Dalam penelitian ini diungkapkan gambaran tentang kehidupan guru honorer. Menurut Hadari Nawawi 1983:31 penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta factfinding. Kemudian hasil penelitian ini ditekankan pada pemberian gambaran secara obyektif tentang-keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti. Dalam metode deskriptif yang digunakan pada penelitian ini, cara yang digunakan adalah dengar penelitian studi kasus case studies. Sifat dari case study adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan wholeness dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka study kasus dipelajari sebagai sutau keseluruhan yang terintegrasi Jacob Vredenbregt, 1980:38. Hadari Nawawi 1983:72 menambahkan bahwa penelitian ini memusatkan diri secara intensif terhadap satu obyek tertentu, dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Soerjono Soekanto 1990:49 menguatkan bahwa tujuan dari studi kasus untuk mempelajari sedalam-dalamnya tentang salah satu gejala nyata yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif, yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian. Dalam rangka mendapatkan data kualitatif ini, maka peneliti telah melakukan pemahaman makna verstehen seperti yang diungkapkan oleh Husaini Usman dan Puraomo Setiady Akbar 2004 bahwa metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Menurut Sumadi Suryabrata 2000:22 penelitian ini bertujuan mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Artinya peneliti terlibat sepenuhnya memahami alur kasus yang dijadikan sebagai data penelitian secara intensif.