Pengaruh dan peranan faktor bahan baku sebagai faktor produksi Pengaruh dan peranan faktor tenaga kerja sebagai faktor produksi

sangat menentukan keberhasilan dalam berusaha Wijandi, 2004: 66, dari beberapa contoh modal tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan suatu gagasan, selanjutnya gagasan dapat menghasilkan barang ataupun jasa, dari barang dan jasa tersebut dapat diperoleh keuntungan yaitu uang, uang yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli barang yang selanjutnya dapat diubah ataupun dijual kembali untuk memperoleh keuntungan dan itu merupakan siklus yang dapat diterapkan dalam usaha agar lebih berkembang.

2.3.2 Pengaruh dan peranan faktor bahan baku sebagai faktor produksi

Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Tersedianya bahan dasar yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Oleh karena itu perlu diadakan perencanaan dan pengaturan terhadap bahan dasar ini baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Cara penyediaan bahan baku ada dua alternatif yaitu : 1. Dibeli sekaligus jumlah seluruh kebutuhan tersebut kemudian disimpan di gudang, setiap kali dibutuhkan oleh proses produksi dapat diambil dari gudang. 2. Berusaha memenuhi kebutuhan bahan dasar tersebut dengan membeli berkali- kali dalam jumlah yang kecil dalam setiap kali pembelian.

2.3.3 Pengaruh dan peranan faktor tenaga kerja sebagai faktor produksi

Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Faktor produksi tenaga kerja terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas kemampuan dan keahlian dan berdasarkan sifat kerjanya. Berdasarkan kualitasnya tenaga kerja dibedakan menjadi : 1. Tenaga Kerja Terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya. 2. Tenaga Kerja Terampil, adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. 3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan dalam suatu bidang pekerjaan. Sukirno, 2005: 6. Menurut Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

2.4 Fungsi produksi