Efisiensi Teknis Efisiensi Harga

industri kecil dan menengah mebel dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: LnY = β + β 1 LnX 1 + β 2 Ln X 2 + β 3 Ln X 3 + β 4 Ln X 4 + u i …………..…...3.4.1.1 Dimana : Y = Jumlah produksi mebel yang dihasilkan dalam satu kali proses produksi unit. X 1 = modal atau sejumlah uang yang dimiliki pengusaha atau pengrajin yang digunakan untuk membeli bahan baku, ongkos tenaga kerja, transportai dll rupiah. X 2 = jumlah bahan baku yang digunakan dalam satu kali proses produksi yaitu kayu jati atau kayu lainnya m 3 . X 3 = jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam satu kali proses produksi satuan orang kerja. X 4 = jumlah bahan penolong dalam satu kali proses produksi kilogram. β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = parameter u i = disturbance

3.4.2 Uji efisiensi

1. Efisiensi Teknis

Efisiensi teknis adalah perbandingan antara produksi aktual dengan tingkat produksi yang potensial dapat dicapai Soekartawi, 2003:49. Guna menjawab tujuan penelitian, yakni untuk melihat tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada industri menengah, kecil dan rumah tangga mebel di Kabupaten Blora digunakan pengukuran tingkat efisiensi teknis yang dapat diketahui dari hasil pengolahan data dengan bantuan software Frontier Vertion 4.1c. Bentuk umum dari Stochastic Production Frontier-Technical Efficiency SPF-TE dapat dipresentasikan sebagai berikut Coelli, 1996:4-5: Y it = X it β + V it -U it ; i=1,……,T……………...…………………………..3.4.2.1 Dimana: Y it = produksi yang dihasilkan pengrajin mebel –i pada waktu –t X it = vektor masukan input yang digunakan pengrajin mebel -i pada waktu –t Β = vektor parameter yang diestimasi V it = variabel acak yang berkaitan dengan faktor-faktor eksternal U iy =variabel acak yang diasumsikan mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis dan berkaitan dengan faktor-faktor internal Formula efisiensi teknis ET dalam model Stochastik frontier adalah sebagai berikut: ET = Y i Y i ………………………………………………………………...3.4.2.2 Dimana : Y i = f x; β. Exp v. exp -u dan Yi = f x; β. Exp -u Maka : ET = Y i f x; β . Expv = f x; β. Exp -u f x; β. Expv ET = exp -u Nilai efisiensi teknis dapat diketahui dari pengolahan data dengan bantuan Software Frontier Version 4.1c. jika nilai efisiensi teknis sama dengan satu maka penggunaan input atau faktor produksinya sudah efisien dan jika nilai efisiensi teknis kurang dari satu maka penggunaan input atau faktor produksinya belum efisien.

2. Efisiensi Harga

Menurut Nicholson, 1995:175, efisiensi harga tercapai apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal msing-masing input NPM xi dengan harga inputnya v i sama dengan 1. Kondisi ini menghendaki NPM x sama dengan harga faktor produksi X. Menurut Soekartawi 2003 Efisiensi harga tercapai apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal masing-masing input NPM xi dengan harga inputnya v i sama dengan 1. Kondisi ini menghendaki NPM, sama dengan harga faktor produksi X, atau dapat ditulis sebagai berikut : NPM = P x b.Y.P y X = P x ................................................................................................3.4.2.3 Di mana: b = elastisitas produksi Y = produksi P y = harga produksi X = jumlah faktor produksi X P x = harga faktor produksi X Dalam praktek nilai Y, P y , X dan P x adalah diambil nilai rata-ratanya, sehingga persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut : b.Y. P y X .P X = 1 ...................................................................................................3.4.2.4 Dalam kenyataan yang sebenarnya persamaan 3.4.2.4 nilainya tidak sama dengan 1, yang sering kali terjadi adalah NPM Px 1, hal ini berarti bahwa penggunaan faktor produksi X belum efisien. Agar bisa mencapai efisien, maka penggunaan faktor produksi X perlu ditambah, NPM Px 1, hal ini berarti bahwa penggunaan faktor produksi X tidak efisien, untuk menjadi efisien maka penggunaan input X perlu dikurangi.

3. Efisiensi Ekonomis