2. Pendapatan setahun tidak melebihi 3 juta dollar
3. Jumlah aset tidak melebihi 3 juta dollar
2.2 Produksi
Produksi diartikan sebagai atau penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali
berbeda baik dalam pengertian apa, dimana atau kapan komoditi-komoditi tersebut dialokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh
konsumen terdapat komoditi itu. Iswndoro dalam Anandra , 2010:14 menyatakaan bahwa teori produksi sebagaimana teori konsumen merupakan teori pemilihan
atas berbagai alternatif yang tersedia. Dalam hal ini adalah keputusan yang diambil seorang produsen untuk menentukan pilihan atas alternatif tersebut.
Produsen mencoba memaksimalkan produksi yang bias dicapai dengan suatu kendala ongkos tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimum. .
2.3 Faktor-faktor produksi
Faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa. Faktor-faktor produksi dalam perekonomian akan menentukan sampai di mana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa.
Sukirno mengatakan bahwa faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan
oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Tenaga Kerja, faktor produksi ini meliputi keahlian dan keterampilan
yang dimiliki, yang dibedakan menjadi tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil,
dan tenaga kerja terdidik. Tanah dan sumber alam, faktor tersebut disediakan oleh alam meliputi tanah, beberapa jenis tambang, hasil hutan dan sumber alam yang
dapat dijadikan modal, seperti air yang dibendung untuk irigasi dan pembangkit listrik. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan
kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan
usaha Sukirno, 2005: 6. 2.3.1
Pengaruh dan peranan faktor modal sebagai faktor produksi
Hasil survei BPS tahun 2003 dan 2005 terhadap Usaha Mikro dan Usaha Kecil pada industri manufaktur menunjukkan permasalahan-permasalahan klasik
dalam kelompok usaha ini di Indonesia adalah keterbatasan modal dan kesulitan pemasaran walaupun banyak skim kredit atau kesempatan kredit khusus bagi
pengusaha kecil, sebagian pengusaha yang terutama berada di perdesaan tidak pernah mendapatkan kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya, mereka
tergantung pada uang tabungannya sendiri untuk mendanai kegiatan produksi mereka Tambunan, 2009: 75.
Modal merupakan faktor yang penting dalam menentukan untuk dapat memulai dan mengembangkan suatu usaha, makin besar modal yang dimiliki oleh
suatu usaha maka semakin besar kemungkinan usaha yang akan dijalankan. Pengertian modal di sini tidak hanya uang, namun sesuatu yang dapat digunakan
untuk menjalankan usaha. Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha. Dengan demikian modal dapat berupa benda fisik
maupun bukan, pikiran, kesempatan, waktu, pendidikan, dan pengalaman adalah benda abstrak yang sesungguhnya modal yang tidak ternilai pentingnya dan
sangat menentukan keberhasilan dalam berusaha Wijandi, 2004: 66, dari beberapa contoh modal tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan suatu
gagasan, selanjutnya gagasan dapat menghasilkan barang ataupun jasa, dari barang dan jasa tersebut dapat diperoleh keuntungan yaitu uang, uang yang
diperoleh dapat digunakan untuk membeli barang yang selanjutnya dapat diubah ataupun dijual kembali untuk memperoleh keuntungan dan itu merupakan siklus
yang dapat diterapkan dalam usaha agar lebih berkembang.
2.3.2 Pengaruh dan peranan faktor bahan baku sebagai faktor produksi
Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia dapat berakibat terhentinya proses
produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Tersedianya bahan dasar yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi.
Oleh karena itu perlu diadakan perencanaan dan pengaturan terhadap bahan dasar ini baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya.
Cara penyediaan bahan baku ada dua alternatif yaitu : 1.
Dibeli sekaligus jumlah seluruh kebutuhan tersebut kemudian disimpan di gudang, setiap kali dibutuhkan oleh proses produksi dapat diambil dari
gudang. 2.
Berusaha memenuhi kebutuhan bahan dasar tersebut dengan membeli berkali- kali dalam jumlah yang kecil dalam setiap kali pembelian.
2.3.3 Pengaruh dan peranan faktor tenaga kerja sebagai faktor produksi
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Faktor produksi tenaga kerja terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas kemampuan dan keahlian dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya tenaga kerja dibedakan menjadi : 1.
Tenaga Kerja Terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya.
2. Tenaga Kerja Terampil, adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. 3.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan dalam suatu
bidang pekerjaan. Sukirno, 2005: 6. Menurut Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat.
2.4 Fungsi produksi
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan, faktor-faktor produksi dikenal pula
dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut output. Hubungan
antara masukan dan keluaran diformulasikan dengan fungsi produksi berikut Sukirno, 2005:195:
Q = f K,L,R,T....... …………………………………………...2.4.1
K adalah jumlah stok modal Kapital, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawan, R adalah
kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan, sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor produksi
tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya Sukirno, 2005: 195.
Sedangkan menurut Soekarwati 2003 menyatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan Y dan variabel
yang menjelaskan X. variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input . Secara matematis hubungan itu
dapat dituliskan sebagai berikut: Y = f X
1
,X
2
,X
3
,……..X
i,……
X
n
…………………………………….2.4.2 Dalam proses produksi terdapat tiga tipe produksi atas input atau faktor
produksi Soekarwati 2003 yaitu : a.
Increasing return to scale, apabila tiap unit tambahan input menghasilkan tambahan output yang lebih banyak daripada unit input sebelumnya.
b. Constant return to scale, apabila unit tambahan input menghasilakan
tambahan output yang sama dari unit sebelumnya.
c. Decreasing return to scale, apabila tiap unit tambahan input
menghasilkan tambahan output yang lebih sedikit daripada unit sebelumnya.
Ketiga reaksi produksi tersebut tidak dapat dilepaskan dari konsep produksi marginal marginal product. Marginal product MP merupakan
tambahan satu satuan input X yang dapat menyebabkan penambahan atau pengurangan satu satuan output Y. Marginal product MP secara umum dapat di
tulis ΔYΔX Mubyarto, 1989: 80. Dalam proses produksi tersebut setiap tipe reaksi produksi mempunyai nilai produk marginal yang berbeda.
Ep =
� �
atau
∆ ∆
…………………………………
2.4.3 Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap I : nilai Ep 1 : produk total, produk rata-rata menaik dan produk
marginal juga nilainya menaik kemudian menurun sampai nilainya sama dengan produk rata-rata increasing rate
b. Tahap II : nilai 1 Ep 0: produk total menaik, tapi produk rata-rata
menurun dan produk marginal juga nilainya menurun sampai nol decreasing rate
c. Tahap III: Ep 0 : produk total dan produk rata-rata menurun sedangkan
produk marginal nilainya negatif negative decreasing rate.
2.5 Konsep efisiensi