3.6.2.6.Catatan lapangan Sumber data berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses
pembelajaran IPA yang berkaitan dengan iklim belajar, media pembelajaran, materi pembelajaran, dan sistem pembelajaran.
3.6.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu:
3.6.3.1.Teknik Non Tes 3.6.3.1.1.
Observasi Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung tentang suatu
peristiwa yang terjadi di lapangan. Menurut Poerwanti 2008: 3-22 observasi dapat dilakukan dengan tigs cara yaitu:
a. Observasi terfokus Focused Observation, yang dilakukan pengamat
adalah memfokuskan pada aspek pembelajaran yang telah ditentukan dari sekian masalah yang dihadapi guru didalam kelas.
b. Observasi terbuka Open Observation, yang dilakukan oleh pengamat
dengan melihat dan mengamati apa yang sedang terjadi didalam kelas. c.
Observasi sistematis Systematic Observation, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan keterampilan guru kelas V SDN Gunungpati 02 dalam
pembelajaran IPA melalui model Direct Instruction dengan media Audiovisual.
3.6.3.1.2. Metode Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2013:240 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda mati arsip database, rekaman gambar, atau benda lainnya yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Metode dokumentasi yang digunakan untuk mengkaji berbagai arsip yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, baik itu
silabus, RPP, buku ajar yang digunakan guru, dan foto dari kegiatan saat berlangsungnya penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengumpulkan data tingkat keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Direct Instruction dengan media Audiovisual.
3.6.3.1.3. Metode wawancara
Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informasi yang
hendak digali Hamdani, 2011:312. Fungsi pedoman wawncara adalah memberikan tuntutan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-
pertanyaan terhadap responden yang akan diwawancarai. Ada beberapa bentuk wawancara yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan
wawancara tidak terstruktur Anggoro, 2007:5.17. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai keterampilan guru dalam
dalam pembelajaran IPA melalui model Direct Instruction dengan media Audiovisual.
3.6.3.1.4. Angket
Menurut Sugiyono 2013:142 angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Berdasarkan pengertian angket yang dipaparkan Sugiyono tersebut, maka
metode angket yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada siswa kelas V SDN Gunungpati 02 Semarang. Angket yang
diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti melalui model Direct
Instruction dengan media Audiovisual. 3.6.3.1.5.
Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan berisi hal-hal yang terekam melalui
lembar observasi. Berfungsi untuk memperkuat data yang diperoleh selama pembelajaran Arikunto dkk,2013:78.
Peneliti menggunakan catatan lapangan sebagai pelengkap data pengamatan yang belum ada pada lembar observasi keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model Direct Instruction dan media audio visual
3.6.3.2.Teknik Tes Nurkancana
dan Sumartana
dalam Aunurrahman
2008:8-6 mendefinisikan tes sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang
berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku
atau prestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar nilai yang ditetapkan. Ada bebrapa bentuk tes
yang dapat dilakukan dalam penelitian, yaitu: 1 intelegence tests atau tes intelegensi, 2 aptitude tests atau tes sikap, 3 achievement tests atau tes hasil
belajar, 4 diagnostic tests atau tes diagnostik, dan performance assessment atau penilaian kinerja Gall dan Borg dalam Aunurrahman, 2008:8-7.
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui
kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada akhir setiap pembelajaran siklus I sampai siklus II dengan masing-masing siklus dua pertemuan.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA