9
perusahaan. Oleh karena itu, peranan CSR dalam perusahaan sangat penting dalam membantu meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari
bertambahnya jumlah pelanggan dan juga penjualan yang meningkat dengan dilakukannya aktivitas sosial di lingkungan masyarakat Untung, 2014: 22.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul “Analisis pengaruh
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional serta Pengungkapan
Corporate Social Responsibilty CSR terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam peneltian ini adalah : “Apakah GCG yang diproksikan pada
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional dan CSR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia ?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Peneltian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap :
1. Pengujian pengaruh good corporate governance terhadap nilai
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
10
2. Pengujian pengaruh pengungkapan corporate social responsibility
terhadap nilai perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, sebagai bahan petimbangan untuk melakukan
kegiatan pengungkapan Good Corporate Governace dan Corporate Social Responsibility
untuk meningkatkan nilai perusahaan. 2.
Bagi investor pemegang saham, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memilih perusahaan yang bonafit untuk berinvestasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk penyempurnaan
penelitian selanjutnya yang bersifat sejenis, serta memberikan wawasan yang luas tentang Corporate Governance dan CorporateSocial
Responsibility .
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Agency
Teori keagenan agency theory menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih principal mempekerjakan orang lain agent
untuk melakukan suatu kegiatan dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan tersebut kepada agen tersebut. Jensen dan Meckling,
1976. Perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer
perusahaan dan pemegang saham stakeholders. Kegitan pengelolaan perusahaan diserahkan kepada pihak manajemen. Dalam mengambil keputusan bagi
perusahaan manajer sering mengutamakan kepentingan pribadi sehingga tidak sejalan dengan pemegang saham. Manajer sebagai pihak yang diberikan
wewenang atas kegiatan perusahaan dan kewajiban menyediakan laporan keuangan akan cenderung melaporkan sesuatu yang memaksimalkan utilitasnya
dan mengorbankan kepentingan pemegang saham. Eisenhardt dikutip oleh Permanasari 2010, menggunakan tiga asumsi
sifat dasar manusia guna menjelaskan teori agensi yaitu : 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, 2 manusia memiliki daya
pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari resiko risk averse. Berdasarkan asumsi sifat dasar
manusia tersebut manajer sebagai manusia kemungkinan besar akan bertindak berdasarkan sifat oppurtunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya.
12
Menurut Jensen dan Meckling 1976, adanya masalah keagenan memunculkan biaya agensi yang terdiri dari :
1. The monitoring expenditure by the principle,
yaitu biaya pengawasan yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk mengawasi perilaku dari agen dalam mengelola
perusahaan. 2.
The bounding expenditure by the agent bounding cost, yaitu biaya yang
dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak beritindak merugikan prinsipal.
3. The residual Loss
, yaitu penurunan tingkat utilitas prinsipal maupun agen karena adanya hubungan agensi.
Konflik antara manajer dan pemegang saham atau yang sering disebut dengan masalah keagenan dapat diminimumkan dengan suatu penerapan
mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut, yang dapat mengurangi biaya keagenan agency cost. Ada beberapa
alternatif untuk mengurangi agency cost, salah satu diantaranya adalah penerapan Good Corporate Governance
Priyatna dan Imam 2013.
2.2 Teori Legitimasi