7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Kajian Pustaka
Sebagai acuan berfikir secara ilmiah dalam rangka untuk pemecahan permasalahan, pada kajian pustaka ini dimuat beberapa pendapat para pakar.
Selanjutnya secara gais besar akan diuraikan tentang pengertian penjasorkes, pembelajaran, tujuan, ruang lingkup, hakikat, model pembelajaran, tujuan,
karakteristik tolak peluru, karakteristik siswa SMP, prinsip pengembangan, gerak, dan karakteristik tolak peluru kayu berwarna.
2.1.1 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Terdapat dua pandangan tentang pendidikan jasmani, yaitu pandangan secara tradisional dan pandangan secara modern. Selanjutnya dibawah ini akan
diuraikan dua pandangan menurut Adang Suherman, 2000: 17 Pandangan tradisional menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua
komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rokhani dikhotomi. Pandangan ini menganggap bahwa pendidikan jasmani hanya semata-mata
mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain, pendidikan jasmani hanya sebagai
pelengkap saja. Sedangkan pandangan modern atau sering disebut juga pandangan
holistik, menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri dari bagian-
bagian yang terpilah-pilah. Manusia adalah kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu. Oleh karena itu, pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada
jasmani saja atau hanya untuk kepentingan satu komponen saja. Sedangkan menurut Samsudin, 2008: 2, pendidikan jasmani adalah suatu
proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
2.1.2 Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pembelajaran merupakan suatu proses dari pada aktivitas belajar seseorang dengan tujuan untuk menambah pengetahuan melalui pelayanan yang
dikenal dengan belajar. Menurut Lutan , 2002: bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman, bukan karena pengaruh faktor keturunan
atau kematangan. Perubahan yang diharapkan bersifat melekat atau permanen. Proses belajar itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung, namun kejadiannya
hanya dapat ditafsirkan berdasarkan perilaku nyata yang teramati. Pembelajaran pendidikan jasmani menurut Sukintaka, 2004: 55
mengandung pengertian tentang bagaimana para guru mengajarkan sesuatu baik yang bersifat teori maupun praktek kepada peserta didik, tetapi disamping itu
terjadi pula peristiwa bagaimana siswa mempelajari tentang apa yang diajarkan guru itu sendiri. Intinya bahwa didalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua
kejadian secara bersama, yaitu: ada satu pihak yang memberi dan pihak lain yang menerima.
2.1.3 Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan