Kerangka Berpikir PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN CERITA ANAK BERBAHASA JAWA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LINGKUNGAN KELUARGA

2.3 Kerangka Berpikir

Keluarga merupakan tahap pertama dalam pembentukan karakter anak. Lingkungan keluarga sangat menentukan keberhasilan di lingkungan berikutnya, yakni sekolah dan masyarakat. Jika dalam keluarga, anak dibiasakan memiliki sifat dan karakter yang baik, maka ketika dewasa akan cenderung memiliki sifat dan karakter yang baik pula. Sebaliknya, jika kebiasaan-kebiasaan baik tidak ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga maka anak akan cenderung berperilaku negatif. Penanaman nilai karakter tersebut dapat melalui buku cerita. Dengan buku cerita penanaman nilai tidak terkesan memaksa atau menggurui anak. Buku merupakan salah satu suplemen penting dalam pembelajaran. Permendiknas Nomor 112005 Pasal 2 yang intinya menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, selain menggunakan buku teks pelajaran sebagai acuan wajib, guru dapat menggunakan buku pengayaan dalam pembelajaran dan menganjurkan peserta didik membacanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan Pusat Perbukuan Depdiknas 2005:3. Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku kepustakaan. Keberadaannya sangat dibutuhkan dalam mendukung pembelajaran, namun dalam masyarakat, khususnya buku pengayaan bahasa Jawa kurang begitu memenuhi standar yang dibutuhkan masyarakat. Banyak buku pengayaan bahasa Jawa, khususnya cerita anak, yang menggunakan kata-kata bahasa Jawa yang asing didengar oleh anak-anak, sehingga anak susah memahami. Selain itu, susunan bahasa Indonesia dalam berbagai kalimat dalam cerita masih banyak ditemukan. Susunan tersebut menjadi rancu jika dibaca. Hal-hal tersebut menjadikan buku bahasa Jawa semakin tidak diminati oleh anak. Dewasa ini kebutuhan kurikulum menuntut agar pembelajaran dilaksanakan secara inovatif, maka tidak hanya guru saja yang dituntut berperan aktif. Perangkat pembelajaran, khususnya buku pengayaan pun harus dikembangkan secara inovatif. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengembangkan buku ini secara inovatif yaitu dengan mengembangkan buku pengayaan cerita anak berbahasa jawa berbasis pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga. Buku pengayaan yang akan dibuat oleh peneliti diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menempuh kompetensi membaca cerita. Selain itu, dengan bertambahnya ketersediaan buku, semakin banyak pula pilihan bacaan, serta buku ini dapat menjadi bacaan yang cocok untuk peserta didik. Penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut ini. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Pentingnya Buku Bagi Siswa Keterbatasan Buku Pengayaan Bahasa Jawa yang Sesuai untuk Anak Buku Pengayaan yang Mampu Memenuhi Kebutuhan Siswa Pengembangan Buku Pengayaan Cerita Anak Berbahasa Jawa Berbasis Pendidikan Karakter dalam Lingkungan Keluarga Menambah Ketersediaan Buku Pengayaan Bahasa Jawa yang Cocok untuk Anak Membantu Siswa dalam Menempuh KD Membaca Cerita atau dongeng Perlunya Penanaman Nilai Karakter Sejak Dini Pada Anak BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian