2.2.2 Cerita Anak
Pada subbab ini akan dibahas mengenai pengertian cerita anak, unsur- unsur cerita, jenis-jenis cerita anak, bahasa dalam cerita anak.
2.2.2.1 Pengertian Cerita Anak
Menumbuhkan budaya baca atau kebiasaan membaca harus dimulai sejak kanak-kanak. Untuk itu, diperlukan sarana utamanya, yaitu cerita anak-anak yang
bermutu dalam jumlah yang besar. Cerita anak memiliki sifat khas dibandingkan dengan cerita fiksi remaja
maupun dewasa. Ciri khas tersebut antara lain adanya sejumlah pantangan, penyajian dengan gaya langsung, dan adanya fungsi terapan Sarumpaet dalam
Azizah 2011:22. Sarumpaet menjabarkan ciri khas tersebut sebagai berikut 1 unsur pantangan, unsur ini khusus pada tema dan amanat cerita. Tema-tema yang
lazim disajikan untuk pembaca dewasa belum tentu tepat disajikan untuk pembaca anak-anak, dan sebaliknya; 2 penyajian dengan gaya langsung, singkat dan jelas.
Deskripsi yang
sesingkat mungkin
dan menuju
sasaran langsung,
mengetengahkan aksi action yang jelas penyebabnya; 3 unsur terapan, adanya hal-hal yang informatif, oleh adanya elemen-elemen yang bermanfaat, baik
pengetahuan umum atau keterampilan, maupun pertumbuhan anak-anak. Fungsi terapan dalam bacaan anak-anak ditunjukkan antara lain adanya unsur-unsur yang
dapat menambah pengetahuan umum. Menurut Rampan 2012:73 bahwa cerita anak-anak adalah cerita yang
sederhana dan kompleks. Kesederhanaan itu ditandai oleh syarat wacananya yang
baku tetapi berkualitas tinggi, dan tidak ruwet, sehingga komunikatif. Disamping itu, pengalihan pola pikir orang dewasa kepada dunia anak-anak dan keberadaan
jiwa dan sifat anak-anak menjadi syarat cerita anak-anak yang digemari. Dengan kata lain, cerita anak-anak harus berbicara tentang kehidupan anak-anak dengan
segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka. Huck dkk dalam Sumardi 2012:104 menyatakan ciri esensial sastra anak,
termasuk cerita anak, ialah penggunaan pandangan anak atau kacamata anak dalam menghadirkan cerita atau dunia imajiner. Berdasarkan batasan itu, bukan
saja dunia atau kehidupan anak-anak yang boleh diceritakan, dunia remaja dan dunia orang dewasa pun dapat diceritakan. Syaratnya, keduanya harus disajikan
dengan kacamata anak. Berdasarkan batasan itu pula, bukan hanya kehidupan atau dunia manusia yang boleh dikisahkan dalam cerita anak. Dunia hewan dan dunia
tumbuhan pun dapat diceritakan. Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa cerita anak adalah cerita sederhana, singkat dan jelas yang menceritakan tentang kehidupan anak dan menggunakan pandangan anak dalam menghadirkan
cerita.
2.2.2.2 Unsur-unsur Cerita