Pembelajaran IPA di SD

Adapun indikator hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model PBL dengan media Puzzle adalah: a. Menjelaskan pengertian abrasi b. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan dari abrasi c. Menganalisis cara pencegahan terjadinya abrasi d. Menceritakan terjadinya peristiwa erosi tanah e. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari erosi tanah f. Menentukan cara pencegahan erosi tanah g. Menjelaskan penyebab terjadinya tanah longsor h. Menentukan dampak yang terjadi pada peristiwa tanah longsor i. Menganalisis cara penanggulangan tanah longsor j. Menguraikan penyebab terjadinya banjir k. Mengklasifikasikan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa banjir l. Menganalisis cara mencegah banjir

2.1.4. Pembelajaran IPA di SD

2.1.4.1. Hakikat IPA Ilmu pengetahuan yang ada tidak terhitung jumlahnya. Salah satu jenis ilmu pengetahuan adalah IPA. Menurut Sutrisno 2008:1.19 IPA merupakan usaha manusia untuk memahami alam semesta melalui pengamatan sesuai sasaran correct, menggunakan prosedur yang benar true, dan dijelaskan dengan penalaran sahih valid sehingga dihasilkan ketepatan simpulan truth. Jadi, IPA mengandung tiga hal yaitu: proses usaha manusia memahami alam semesta, prosedur pengamatan dan prosedur yang tepat, serta produk ketepatan simpulan. Selain itu, IPA Samatowa, 2011 merupakan ilmu untuk mempelajari gejala-gejala alam yang tersusun secara sistematis didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan menggunakan metode ilmiah. Senada pendapat di atas, Cain Evans menyatakan IPA mengandung empat hal yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi. IPA sebagai konten atau produk karena terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. IPA sebagai proses atau metode karena untuk mendapatkan pengetahuan melalui proses menggunakan metode ilmiah. IPA sebagai sikap karena adanya sikap tekun, teliti, terbuka, dan jujur dalam mengembangkan pengetahuan. IPA sebagai teknologi karena terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan. Jadi, IPA merupakan kumpulan pengetahuan tentang gejala alam sebagai produk para ilmuwan yang diperoleh dari suatu proses percobaan, pengamatan menggunakan metode ilmiah dengan mengikuti prosedur tertentu sehingga membentuk sikap bagi para penggunanya untuk meningkatkan teknologi dalam kehidupan. Jika IPA mengandung keempat hal baik produk, proses, sikap maupun teknologi maka akan memberi pemahaman utuh tentang IPA kepada siswa dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya. 2.1.4.2. Pembelajaran IPA di SD Setiap jenjang pendidikan perlu diajarkan pelajaran IPA kepada siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA sesuai Standar Isi di SDMI bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep yang bermanfaat sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran berperanserta untuk memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. Senada pendapat Samatowa 2011 alasan pelajaran IPA perlu diberikan siswa SD yaitu: 1 memberi manfaat bagi suatu bangsa karena dijadikan dasar teknologi dalam pembangunan; 2 melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis; 3 mempunyai nilai-nilai pendidikan yang membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Untuk itu, pembelajaran yang paling efektif menggunakan pendekatan berkesesuaian antara situasi belajar anak dengan kehidupan nyata di masyarakat sehingga meningkatkan kemampuan bernalar dan berpikir kreatif. Selain itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, menjelajahi, memahami alam sekitar karena dijadikan wahana mempelajari diri sendiri dan alam sekitar sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari Depdiknas, 2007 Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran IPA di SD perlu dirancang sesuai situasi belajar dan kehidupan nyata sehingga memfasilitasi siswa memahami konsep dengan menerapkan nilai pendidikan agar terbentuk kepribadian secara keseluruhan. Selain itu, dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan segala permasalahan di lingkungan serta perlu menciptakan suasana menyenangkan, mengeksplorasi lingkungan dengan segala sumber belajar lainnya sehingga memungkinkan memanfaatkan permainan untuk memperkuat pemahaman konsep. Ini menjadikan pembelajaran berlangsung nyaman, gembira joyfull learning serta memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi di dalamnya.

2.1.5. Model Problem Based Learning