Perencanaan Pelaksanaan Tindakan RANCANGAN PENELITIAN

Keempat tahapan pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.1.1. Perencanaan

Perencanaan tindakan merupakan langkah pertama yang dilakukan peneliti. Menurut Uno 2011:67 perencanaan adalah penyusunan tindakan yang didasarkan pengamatan maupun pengalaman sebelumnya bersifat umum dan cukup fleksibel. Selain itu, perencanaan diartikan sebagai penjelasan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dapat dilakukan Arikunto, 2009:17. Jadi, perencanaan adalah tahap awal dari PTK untuk menyusun dan mendeskripsikan tindakan yang bersifat umum dan fleksibel didasarkan pengamatan sebelumnya. Tahap perencanaan ini dilakukan dengan: a. Menelaah Standar Kompetensi IPA kelas IV semester genap yaitu SK 10. b. Mengkaji Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian yaitu KD 10.2. c. Menyusun indikator yang akan dicapai bersama tim kolaborasi. d. Membuat RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan menggunakan model PBL dengan media Puzzle. e. Menyiapkan media Puzzle dan sumber belajar lainnya yang digunakan. f. Menyiapkan lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar yang berupa tes tertulis. g. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa, dan lembar catatan lapangan.

3.1.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Menurut Uno 2011:68 pelaksanaan tindakan adalah sesuatu yang dikendalikan, sengaja dilaksanakan secara hati-hati, bijaksana, fleksibel dan terbuka jika terjadi perubahan keadaan. Pelaksanaan tindakan juga dapat diartikan sebagai implementasi atau penerapan rancangan yang ditetapkan dan dilakukan secara wajar, tidak dibuat-buat Arikunto, 2009:18. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan pelaksanaan tindakan adalah sesuatu yang dilaksanakan secara wajar dan tidak dibuat-buat berdasarkan perencanaan sebelumnya tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi sedikit perbedaan jika mengalami perubahan keadaan. Penelitian dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus 2x pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan dengan membahas KD 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Siklus I pertemuan pertama membahas materi abrasi dengan indikator menjelaskan pengertian abrasi, menyebutkan dampak yang ditimbulkan dari abrasi, menganalisis cara pencegahan terjadinya abrasi. Siklus I pertemuan kedua membahas materi erosi tanah dengan indikator menceritakan terjadinya peristiwa erosi tanah, menganalisis dampak yang ditimbulkan dari erosi tanah, menentukan cara pencegahan erosi tanah. Siklus kedua dilaksanakan dengan membahas KD 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Siklus II pertemuan pertama membahas materi tanah longsor dengan indikator menjelaskan penyebab terjadinya tanah longsor, menentukan dampak yang terjadi pada peristiwa tanah longsor, menganalisis cara penanggulangan tanah longsor. Siklus II pertemuan kedua membahas materi banjir dengan indikator menguraikan penyebab terjadinya banjir, mengklasifikasikan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa banjir, menganalisis cara mencegah banjir.

3.1.3. Observasi