27
satunya adalah faktor lingkungan kerja. Faktor lingkungan kerja merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan keadaan di tempat kerja baik fisik maupun
non fisik. Sebagai contoh, fasilitas di tempat kerja, sarana dan prasarana yang tersedia maupun hubungan antar personal, sedangkan berdasarkan pada penelitian
yang dilakukan oleh Spritzer dikutip oleh Drake dkk. 2007 faktor lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh pada dimensi pemberdayaan psikologis adalah
umpan balik dan sistem penghargaan reward. Umpan balik dalam penelitian ini merupakan seperangkat informasi yang objektif mengenai prestasi atau kinerja
individual atau secara kolektif. Tujuan umpan balik ini adalah meningkatkan kinerja karyawan, sedangkan penghargaan reward adalah suatu sistem
penggajian yang akan diterima oleh karyawan.
Faktor lingkungan kerja yang selanjutnya mempengaruhi pemberdayaan adalah penghargaan rewards. Semakin kuat hubungan antara kinerja seseorang
dan penghargaan yang didapat mampu mendorong adanya peningkatan rasa pemberdayaan. Peningkatan rasa pemberdayaan seseorang lulusan tersebut
dilakukan dengan menguatkan rasa kompetensi competence dan menyediakan seseorang dengan insentif dalam usahanya mengambil bagian dan memberi
pengaruh pada proses pengambilan keputusan Spreitzer, 1995 dikutip oleh Drake dkk. 2007.
1.3.1 Faktor-Faktor Yang Menghambat Pemilihan Kerja
Proses pemilihan kerja selain mempunyai faktor-faktor pendukung, terkadang juga dibayangi oleh faktor-faktor yang menghambat atau mengganggu
28
pencari kerja untuk menentukan pemilihan kerjanya. Faktor-faktor tersebut adalah:
1 Adanya Sikap Pesimistis
Sikap pesimistis seseorang dalam menetukan pemilihan kerjanya lebih disebabkan pada perasaan gelisah, takut atau pun rasa ragu-ragu yang timbul dalam diri
orang tersebut. Perasaan ini muncul sebagai akibat rasa ketidakpercayaan diri melakukan suatu pekerjaaan. Meskipun seseorang memiliki bakat, skill dan kemampuan, namun jika
orang tersebut merasa pesimis maka pilihan kerja yang diputuskannya pun mungkin keputusan yang salah dan tidak sesuai dengan nuraninya.
2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Proses pemilihan kerja dari masyarakat juga sangat dipengaruhi pada kondisi ekonomi sosial yang tidak stabil dalam masyarakat. Kondisi ini membuat para pencari
kerja tidak dapat meramalkan secara tepat akibat positif dan negatif dari pekerjaan yang ia pilih. Kondisi ini mengakibatkan para pencari kerja tidak mempunyai keyakinan,
apakah bidang kerja yang dipilihnya akan bertahan lama atau tidak. Apabila kondisi sosial ekonomi masyarakat stabil, maka para pencari kerja dapat memperkirakan jenis
atau karakteristik bidang pekerjaan yang akan maju dan berkembang pada masa yang akan datang.
3 Ketersediaan Lapangan Kerja
Ketersediaan lapangan kerja jelas akan menentukan pemilihan kerja seseorang apabila lapangan kerja yang tersedia cukup banyak, maka masyarakat akan lebih mudah
untuk menentukan pilihan kerjanya, namun apabila lapangan kerja yang tersedia sedikit maka masyarakat akan kesulitan menentukan pilihannya.
4 Masalah dan keterbatasan pribadi
29
Masalah dari aspek diri sendiri ialah selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu sehingga merasa tidak senang, benci, khawatir,
takut, pasrah dan bingung apa yang harus dikerjakan, sedangkan keterbatasan pribadi seperti mudah meledak emosinya, cepat marah, mudah diasut, dapat mengendalikan diri,
mau menang sendiri dan lain sebagainya. Dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang, individu harus dapat mengendalikan diri apabila menghadapi
sesuatu yang tidak sesuai dengan hatinya. Apabila individu bersikap mau menang sendiri maka kenyamanan dalam bekerja tidak akan tercapai karena individu akan banyak
mendapat gunjingan dari rekan kerja yang lain
2.3 Lembaga pendidikan keterampilan menjahit