96
Terlihat dari tabel dan grafik , rata-rata pemilihan kerja mencapai 68,25 dan berada pada interval 81,26 – 100,00 dalam kategori sangat tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa secara umum pemilihan kerja sesuai dengan yang diharapkan dan disebabkan faktor keseriusan lulusan dalam melakukan praktek
menjahit pada saat mengikuti kursus. Keterampilan menjahit yang dimiliki oleh lulusan merupakan kelebihan yang dimiliki lulusan LPK untuk dapat diarahkan ke
pekerjaan bidang busana. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa pemberdayaan dalam
penelitian ini adalah pengembangan potensi yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan untuk menuju hidup mandiri. Lulusan dalam meningkatkan
pendapatan keluarga melalui keterampilan yang dimilikinya. Hal ini dapat dipahami bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan menurut LPK masih relatif
rendah. Hal ini membatasi lulusan untuk memilih pekerjaan bidang busana, karena masih merasa kurang mampu membuka usaha sendiri sedangkan lapangan
kerjanya kurang tersedia.
4.1.3 Hasil
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah menggunakan
statistik parametrik atau non parametrik. Berdasarkan hasil uji normalitas data pada lampiran yang dihitung dengan menggunakan uji chi-kuadrat, variabel X
memiliki harga = 3.3598 dan variabel Y memiliki harga
= 6.8835. Pada taraf kesalahan 5 dengan dk = 7-3 melalui tabel kritik Chi-kuadrat
97
diperoleh sebesar 9,49. Karena
maka dapat disimpullkan bahwa data-data tersebut berdistribusi normal, sehingga statistik
yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah statistik parametrik, dalam hal ini adalah analisis korelasi.
4.1.4 Pengujian Hipotesis
Hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ ada hubungan antara faktor-faktor pemberdayaan lulusan LPK Luviana angkatan tahun 2009
dengan pemilihan kerja”. Dalam rangka menguji hipotesis tersebut dinyatakan hipotesis nihil
sebagai berikut : “ tidak ada hubungan antara faktor-faktor pemberdayaan lulusan LPK Luviana angkatan tahun 2009 dengan pemilihan kerja”.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini maka digunakan analisis korelasi. Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi = 0,813.
Menguji keberartian koefisien korelasi tersebut digunakan uij t. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh
= 6,759. Pada taraf kesalahan α =
5 dan derajat kebebasan = 61 diperoleh = 2,00. Karena
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis nihil Ho yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Tidak ada
hubungan antara faktor-faktor pemberdayaan lulusan LPK Luviana angkatan tahun 2009 dengan pemilihan kerja” ditolak sehingga hipotesis kerja Ha yang
berbunyi “hubungan antara faktor-faktor pemberdayaan lulusan LPK Luviana angkatan tahun 2009 dengan pemilihan kerja” diterima. Harga koefisien korelasi
98
sebesar 0,813. Menguji keberartian koefisien korelasi tersebut digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh
. Pada taraf kesalahan α = 5
dan derajat kebebasan = 61 diperoleh . Karena
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa korelasi faktor-faktor
pemberdayaan lulusan keterampilan menjahit dengan pemilihan kerja adalah sebesar 66,09
Besarnya faktor-faktor pemberdayaan lulusan keterampilan menjahit di LPK Luviana angkatan tahun 2009 dalam pemilihan kerja dapat diketahui dari
harga koefisien determinasi atau harga r². Hasil perhitungan koefisien determinasi pada lampiran menunjukkan besarnya koefisien determinasi atau r² adalah
66,09. Hasil tersebut memberikan penjelasan bahwa faktor-faktor yang diberikan oleh pemberdayaan lulusan dalam pemilihan kerja adalah sebesar
66,09 dan sisanya sebesar 33,91 oleh faktor lain diluar variabel X dan Y.
4.2 Pembahasan