Gambaran Identitas Responden Hasil Penelitian

75

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan tentang gambaran faktor-faktor pemberdayaan lulusan LPK dalam pemilihan kerja, deskripsi data penelitian dan pembahasan. Berikut ini akan diuraikan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Identitas Responden

Sebelum dilakukan analisis dan pembahasan terlebih dahulu akan dipaparkan deskripsi dari data-data yang telah diperoleh. Deskripsi ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai sampel yang digunakan, dimana dalam penelitian ini penulis mengambil sampel berjumlah 63 lulusan keterampilan menjahit tingkat terampil angkatan tahun 2009 di LPK Luviana desa Lebuawu Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. LPK Luviana mengajarkan keterampilan menjahit kepada pesertanya dengan harapan setelah diberikan keterampilan maka lulusan mampu mencari suatu pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya yaitu menjahit. Lulusan kursus menjahit di LPK berasal dari lulusan sekolah dasar, SMP dan juga SMA, sebagian besar adalah kaum wanita dan laki-laki hanya beberapa saja. Pada bagian ini akan disajikan data mengenai jumlah responden berdasarkan usia, status dan tingkat pendidikan lulusan LPK Luviana angkatan tahun 2009 adalah sebagai berikut : 76 Tabel 4.1 Usia, Status dan Tingkat Pendidikan Responden Usia N Status N Pendidika n N 20 20 – 24 25 – 29 29 1 1 2 7 1 8 7 17 43 29 11 Belum menikah Menikah Janda duda 3 5 2 5 3 58 37 5 Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Sarjana 1 2 1 3 1 1 16 33 49 2 Jumla h 6 3 100 Jumlah 6 3 100 Jumlah 6 3 100 Sumber : Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar lulusan berusia 20 - 24 tahun yaitu sebanyak 27 orang 43, kemudian 18 orang berusia 25 – 29 tahun. Usia peserta kursus paling rendah adalah lebih dari 29 tahun dan tertinggi 20 – 24 tahun. Jika diperhatikan, sebagian besar lulusan memiliki usia remaja, usia ini merupakan usia produktif sehingga keikutsertaan dalam kursus menjahit diharapkan dapat memperoleh keterampilan sebagai bekal untuk bekerja, sedangkan ditinjau dari tingkat pendidikan sebagian besar lulusan berpendidikan SMU. Berdasar kondisi tersebut dimana usia lulusan berada pada usia produktif, status belum menikah berpendidikan SMU, memberikan peluang kepada peserta kursus untuk memanfaatkan kemampuannya untuk berkontribusi terhadap keluarga melalui pemberdayaan dirinya. Pemberdayaan ini dapat dilakukan melalui bekerja diperusahaan orang lainmembuka usaha sendiri. Hal ini terlihat bahwa usia, status dan tingkat pendidikan tidak menjadi hambatan bagi responden untuk mencari pendapatan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. 77

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Persentase