98
pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan dinegara berkembang. Hirschman juga mengamati
bahwa proses pembangunan yang terjadi antara dua periode waktu tertentu akan tampak bahwa berbagai sektor kegiatan ekonomi
mengalami perkembangan dengan laju yang berbeda, yang berarti pula bahwa pembangunan berjalan dengan tidak seimbang.
Perkembangan sektor pemimpin leading sector akan merangsang perkembangan sektor lainnya. Begitu pula perkembangan di suatu
industri tertentu akan merangsang perkembangan industri-industri lain yang erat kaitannya dengan industri yang mengalami
perkembangan tersebut Arsyad, 2010:141.
4.6.2 Analisis Penyebaran
Berdasarkan hasil analisis penyebaran menyimpulkan bahwa sektor-sektor perekonomian Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
nilai koefisien penyebaran lebih dari satu 1, diantaranya adalah sektor industri pengolahan 1,12458, sektor listrik, gas dan air bersih
1,22799, sektor bangunan 1,25509, dan sektor pengangkutan komunikasi 1,12218. Nilai koefisien penyebaran yang lebih dari satu
ini berarti, bahwa sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, dan sektor pengangkutan komunikasi di
Provinsi Jawa Tengah mampu untuk menarik pertumbuhan sektor- sektor hulunya.
99
Selanjutnya untuk hasil analisis kepekaan penyebaran terdapat sektor-sektor perekonomian Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu 1, diantaranya adalah sektor pertanian 1,08749, sektor pertambangan dan galian 1,37064,
dan sektor industri pengolahan 2,32459. Nilai kepekaan penyebaran yang lebih dari 1 satu ini berarti bahwa sektor pertanian, sektor
pertambangan dan galian, dan sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Tengah mampu untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor
hilirnya. Berdasarkan dari hasil analisis penyebaran, hal ini sesuai
dengan penelian terdahulu Stanny, Dewinta 2009 dalam penelitian
yang berjudul : Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan
terhadap Perekonomian Provinsi Jawa Barat Analisis Input- Output. Menyimpulkan bahwa sektor industri pengolahan di
Provinsi Jawa Barat mempunyai nilai koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran sektor industri pengolahan yang lebih besar
dari satu 1. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Barat mampu meningkatkan
pertumbuhan sektor hulu dan hilirnya. Selain itu dari hasil analisis penyebaran Tabel I-O Jawa
Tengah 2013 dapat di tarik kesimpulan bahwa sektor yang memiliki nilai koefisien penyebaran dan nilai kepekaan penyebaran yang lebih
dari satu 1 adalah sektor industri pengolahan. Berarti sektor
100
industri pengolahan mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin leading sector, maksudnya dengan adanya pembangunan industri
maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian
Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan.
4.6.3 Multiplier Effect