Tenaga Kerja Analisis Multiplier

68 3. Penyusutan Penyusutan adalah biaya atas pemakaian barang modal tetap dalam kegiatan produksi. Nilai penyusutan dari suatu barang modal tetap dihitung dengan jalan memperkirakan besarnya penurunan nilai dari barang modal tersebut yang disebabkan oleh pemakaiannya dalam kegiatan produksi 4. Pajak Tak Langsung Netto Pajak tak langsung netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi. Pajak tak langsung netto mencakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya. Sedangkan subsidi adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen untuk menutupi biaya produksi. Dengan demikian subsidi merupakan tambahan pendapatan bagi produsen dan sering disebut sebagai pajak tak langsung negatif. Subsidi pada umumnya dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat harga tertentu dari suatu produk.

3.3.6.2 Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang 69 mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Tengah

Jawa Tengah memiliki potensi ekonomi yang besar di bidang industri dan perdagangan, terlihat dari banyak perusahaan yang bergerak di kedua bidang tersebut. Di samping itu, dengan banyaknya situs-situs purbakala dan kondisi alam yang menarik, sektor pariwisata dan sektor pertanian juga menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi di Jawa Tengah. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan ekonomi Jawa Tengah difokuskan pada keempat sektor tersebut, yang terkenal dengan INTANPARI Industri, Perdagangan, Pertanian, dan Pariwisata. Hal ini sesuai dengan data jumlah PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2013, yang menunjukkan kontribusi sektor terbesar PDRB Jawa Tengah adalah sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan pariwisata, dilihat dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi PDRB Provinsi Jawa Tengah Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan 2000 Tahun 2009-2013 Milyar Rupiah NO SEKTOR 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 34.101.148 34.955.957 35.399.800 36.712.340 37.513.957 2 Pertambangan dan Galian 1.952.866 2.091.257 2.193.964 2.355.848 2.504.980 3 Industri Pengolahan 57.444.185 61.390.101 65.439.443 69.012.495 73.092.337 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.489.552 1.614.857 1.711.200 1.820.436 1.973.195 5 Bangunan 10.300.647 11.014.598 11.753.387 12.573.964 13.449.631 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 37.766.356 40.055.356 43.159.132 46.719.025 50.209.544