Sementara untuk sektor jasa-jasa selama tahun 1996-2004 pertumbuhannya selalu positif. Di tahun 2004 tumbuh sebesar 3.48 persen turun dibandingkan
tahun sebelumnya yaitu 4.82 persen, sub sektor jasa perorangan dan rumahtangga merupakan sub sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa-jasa
dengan laju pertumbuhan sebesar 7.76 persen.
Gambar 17. Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan dan Jasa-jasa Tahun 1996-2004
4.3.4. Produk Dometik Regional Bruto dan Pendapatan Per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto PDRB per kapita dapat digunakan sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk
selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk, sedangkan PDRB per
kapita provinsi Jambi atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 6.02 juta pada tahun 2003 sementara di tahun 2002 mencapai Rp. 5.48 juta atau naik sebesar 9.86
persen. Walaupun kenaikan tersebut cukup tinggi, namun kenaikan ini lebih dipengaruhi oleh meningkatnya harga barang dan jasa pada tahun 2003.
Pengaruh kenaikan barang dan jasa tersebut terlihat pada nilai PDRB per kapita provinsi Jambi secara riil yang digambarkan dengan nilai PDRB per kapita
atas dasar harga konstan yang hanya mencapai Rp. 1.52 juta atau naik sebesar 2.57 persen dari tahun 2002. Pada saat yang sama laju pertumbuhan penduduk
tahun 2003 mancapai 1.84 persen, dengan demikian terlihat laju pertumbuhan PDRB per kapita sedikit lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan
penduduk.
Tabel 11. Produk Domestik Regional Bruto dan Pendapatan Regional Perkapita
Provinsi Jambi Tahun 2002-2003
U R A I A N Harga Berlaku
Harga Konstan 2002
2003 2002
2003 Dengan Migas
PDRB Per Kapita Rp 5
. 478
. 556
6 .
018 .
917 1
. 484
. 909
1 .
523 .
059 Pertumbuhan persen
19.36 9.86
2.51 2.57
Pendapatan Per Kapita Rp 4
. 931
. 072
5 .
403 .
443 1
. 330
. 870
1 .
369 .
036
Tanpa Migas
PDRB Per Kapita Rp 4
. 550
. 751
5 .
144 .
817 1
. 338
. 776
1 .
380 .
979 Pertumbuhan persen
18.29 13.05
3.60 3.15
Pendapatan Per Kapita Rp 4
. 083
. 568
4 .
604 .
996 1
. 197
. 240
1 .
239 .
113
ribu rupiah
Gambar 18. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku
ribu rupiah
Gambar 19. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 1993
Letak geografis provinsi Jambi cukup strategis berada di bagian tengah pulau Sumatra dan berada pada lintas pelayaran internasional di persimpangan
Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Posisi pelabuhan Laut Utama Kuala Tungkal menuju Batam dapat ditempuh dalam waktu 4 jam. Dengan posisi ini,
berkembang pusat-pusat pertumbuhan regional dan internasional terutama kegiatan ekonomi Singapura-Batam-Johor Malaysia dan kerjasama regional
Indonesia, Malaysia, Singapura-Segi Tiga Pertumbuhan IMS-GT, Singapura- Johor-Riau SIJORI, akan memberi dampak bagi aksesbilitas dan imbas terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi. Hal itu dicerminkan dengan meningkatnya volume ekspor selama 2002-
2003 dengan nilai ekspor berturut-turut US 416.05 juta .
, US 469.3 juta dan US 450
. 941, dengan nilai transaksi antara ekspor dan import rata-rata di atas US 350
juta Tabel 12. Di tahun 2000, sektor pertanian masih memegang peranan dalam perkembangan ekonomi Jambi dengan sumbangan sebesar Rp 2
. 841.4 milyar
31.35 persen terdiri dari tanaman bahan makanan, perkebunan dan kehutanan.
Produksi utama komoditi perkebunan antara lain karet, kulit kayu manis, minyak sawit dan kelapa. Sedangkan komoditi kehutanan adalah kayu bulat, kayu
gergajian, plywood dan block board, selain itu daerah ini juga mempunyai potensi pertambangan yang cukup besar seperti batu gamping, batu bara, emas, bentonit,
granit, pualam, pasir kwarsa, obsidian, kaolin dan lain lain. Tabel 12. Perkembangan Nilai Ekspor-Impor Provinsi Jambi
juta rupiah
Tahun 2002
2003 2004
2005
416 .
051.00 Nilai Ekspor
469 .
300.00 450
. 941.00
418 125 866 51
. 584.00
Nilai Impor 82
. 589.00
10 .
413.00 116 069 911
364 .
467.00 Neraca Transaksi
386 .
711.00 440
. 528.00
302 814 997
Sumber
4.4. Kondisi Hutan