2.3 Kerangka Berfikir
Bagan 2.1 Kerangka berfikir
Kondisi Awal
Pelaksanaan
Kondisi Akhir
1 . Siswa
Rendahnya minat dan motivasi belajar pada diri siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi.
2. Guru Guru kurang variatif melakukan pembelajaran dan
dalam melatih siswa mengembangkan keterampilan menulis puisi
3. KBM 1. Pembelajaran kurang kondusif, karena siswa pasif
dalam pembelajaran Pemilihan tindakan dengan menggunakan model Think Talk
Write dengan media audio visual, langkah-langkahnya yaitu : 1. Dengan menggunakan LCD guru menjelaskan materi tentang
puisi, jenis-jenis puisi dan contoh puisi. 2. Dari penjelasan tersebut siswa diberi pertanyaan mengenai
penjelasan guru 3. Secara individu siswa disuruh membaca dan membuat catatan
kecil tentang lembar kerja yang sudah mereka kerjakan untuk di diskusikan. think
4. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang heterogen, setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa.
5. Siswa secara berkelompok berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahasa isi catatan.gru berperan
sebagai mediator lingkungan belajar. talk 6. Siswa mengkontruksikan secara individu dengan menulis
hasil diskusinya ke dalam bahasanya sendiri write 7. Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi kelompok,
sedangkan kelompok lain menanggapi. 8. Mengerjakan soal evaluasi
9. Bersama-sama membuat kesimpulan dari permasalahan yang diberikan.
a. Keterampilan guru meningkat b. Aktivitas siswa meningkat
c. Keterampilan menulis puisi siswa meningkat
Kondisi Awal : Guru hanya menggunakan motode ceramah
sehingga membuat siswa bosan pada pembelajaran bahasa Indonesia khusunya dalam menulis puisi, dilihat dari antusias yang kurang dalam
pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan : Peneliti menggunakan model Think Talk
Write dengan media audio visual dalam pembelajaran. Model pembelajaran Think Talk Write didasarkan pada pemahaman bahwa
belajar adalah sebuah perilaku sosial. Dalam model pembelajaran ini, siswa didorong untuk berfikir, berbicara, dan kemudian menuliskan hal
yang berkenaan dengan topik yang dibahas.motode ini merupakan metode yang dapat melatih kemampuan berfikir dan menulis siswa. Dengan
menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dengan media audio visual, maka siswa akan merasa senang dan tertarik akan pembelajaran
menulis puisi sehingga akan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. Siswa akan mengetahui juga dapat mengetahui bagaimana
cara menulis puisi yang baik. Selain itu dengan model pembelajaran Think Talk Write yang menggunakan media audio visual, proses pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya menulis puisi akan menjadi lebih menyenangkan. Guru menjadi fasilitator sekaligus motivator yang bertugas
untuk memfasilitasi siswa dan membangkitkan motivasi siswanya dalam menulis puisi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model Think Talk Write dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan
menulis puisi sehingga hasil belajar siswa yang diperoleh juga akan semakin meningkat.
Kondisi Akhir : Melalui penerapan model pembelajaran Think Talk
Write yang menggunakan media audiovisual didapatkan bahwa keterampilan guru meningkat, aktivitas siswa meningkat dan keterampilan
siswa membuat puisi meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan