Media Pembelajaran KAJIAN TEORI

materi dan membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan. 2.1.7.6 Kelebihan Strategi Think Talk Write 2.1.7.6.1 kelebihan dari strategi think talk write ini adalah mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual. 2.1.7.6.2 Mengembangkan pemevahan yuang bermakna dalam rangka memahami materi ajar. 2.1.7.6.3 Dengan memberikan soal open ended, dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. 2.1.7.6.4 Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. 2.1.7.6.5 Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman,guru dan bahkan dengan diri mereka sendiri.

2.1.8 Media Pembelajaran

2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran Asyhar 2012:5 media memiliki peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan. Media pembelajaran tidak hanya berupa alat atau benda seperti radio, komputer namun juga dapat berupa manusia, lingkungan, sumber belajar, dan sebagainya. Media pembelajaran akan membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan, selain itu media pembelajaran juga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 2.1.8.2 Media Audio Visual Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti taperecorder hampir hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Disamping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kempuan siswa. Uadio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recoreder juga dapat dibaw kemana-mana. Arsyad, 2014:141 Media ini dapat menampilkan unsur gambar visual dan suara audio secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam, yakni : 1 audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset; dan 2 audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder. Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio visual walau bentuk fisiknya berbeda. Media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu menayangkan gambar bergerak. Asyhar,2012:73 Media pembelajaran dilihat dari jenisnya dikelompokkan ke dalam 3 jenis Djamarah dan Zain, 2013:124, yaitu: a. Media Auditif. Merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. b. Media Visual. Merupakan media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film rangkai, film bingkai, gambar, cetakan. Selain itu juga menampilkan simbol bergerak seperti film bisu, dan film kartun. c. Media audio visual. Merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual menjadi pembelajaran tercipta lebih variasi, Dale menunjukkan hubungan antara media dengan derajat keabstrakannya dalam kerucut pengalaman Sanjaya, 2014: 65. Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Kerucut pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan, mengamati dan mendengarkan melalui media, dan mendengarkan melalui bahasa. Semakin nyata media yang di terima siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh, misalnya dalam memberi contoh dalam pengalaman nyatalangsung, begitu sebaliknya. Penggunaan media audio visual dalam kegiatan pembelajaran akan mempermudah proses belajar karena dengan menggunakan media yang dapat didengar dan dilihat oleh siswa, siswa lebih terpancing untuk fokus dalam memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru sehingga dapat pemahaman siswa terhadap suatu materi dapat meningkat. Berdasakan paparan diatas maka media audio visual akan membantu siswa dalam menuliskan puisi yang dapat dilihat dan didengar melalui media ini, sehingga pemahaman siswa tentang puisi tersebut akan optimal.

2.1.9 Teori Yang Mendasari Pembelajaran Think Talk Write

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 5 BATANG

0 5 181

PENERAPAN TEKNIK TTW (THINK, TALK, AND WRITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN GISIKDRONO 02 SEMARANG

1 17 305

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 8 225

Penerapan Model Think Talk Write (TTW) dengan Media Visual dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V SDN Kedungkamal Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA GAMBAR KEJADIAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 4 WATES.

0 0 187

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA GAMBAR

0 0 10

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Think-Talk-Write pada Siswa Kelas V SDN 01 Kalisoro Tawangmangu Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 19