Pendekatan Saintifik Kajian Teori

40 canaan pembelajaran tematik yang baik maka pelaksanaan dan hasil yang diper- oleh akan maksimal.

2.1.6 Pendekatan Saintifik

2.1.6.1 Pengertian Pendekatan Saintifik Kemendikbud 2013 menjelaskan bahwa pendekatan saintifik atau pende- katan ilmiah adalah pendekatan pembelajaran yang menerapkan metode ilmiah di- mana metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik penemuan, berorientasi pada pe- merolehan pengetahuan baru, serta mengoreksi dan memadukan pengetahuan yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya. Dalam penelitian ini penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dikarenakan pendekatan ini berorientasi pada proses pemerolehan pengetahuan. Hal ini penting karena pengetahuan yang diperoleh sendiri melalui pengalaman langsung lebih bermakna dan tahan lama dalam ingatan siswa. Selain itu, pendekatan ini juga dapat merangsang perkem- bangan otak dan fisik anak dalam berfikir maupun melakukan sesuatu. 2.1.6.2 Ciri-Ciri Pendekatan Saintifik Suatu pendekatan pembelajaran mempunyai ciri-ciri tertentu yang membe- dakan dengan pendekatan lain. Adapun ciri-ciri pendekatan saintifik menurut Kemendikbud 2013 adalah sebagai berikut ini. 1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi antara guru dengan siswa terbe- bas dari prasangka dan penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 41 3. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi siswa supaya dapat berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam meres- pon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungja- wabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas dengan penyaji- an yang menarik. Ciri-ciri pendekatan saintifik yang dipaparkan sebelumnya, menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran yang berorientasi pada metode ilmiah. Artinya bahwa pengetahuan itu ada berdasarkan fakta atau meng- alami sendiri. Selain itu pembelajaran juga lebih ditekankan pada proses pembela- jaran yang menarik dalam rangka pemerolehan pengetahuan siswa. 2.1.6.3 Komponen Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik mempunyai beberapa komponen yang dijadikan se- bagai acuan bahwa suatu proses pembelajaran telah menerapkan pendekatan terse- but. Adapun komponen yang terdapat dalam pendekatan saintifik menurut Ke- mendikbud 2013 dijabarkan pada halaman selanjutnya. 42 1. Mengamati Margono 2010: 158-159 menyebutkan bahwa pengamatan bisa dilaksa- nakan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung berarti bahwa pe- ngamatan dilakukan saat berlangsungnya peristiwa, sedangkan tidak langsung yaitu pengamatan yang dilakukan melalui film, slide, atau foto. Dengan kegi- atan observasi, siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 2. Menanya Brown dan Edmonson dalam Winataputra 2005: 7.4 menyebutkan bahwa pertanyaan adalah segala pernyataan yang menginginkan tanggapan lisan. Jika alam kegiatan pembelajaran, tanggapan lisan tersebut bisa dari guru atau siswa. Pada saat guru bertanya kepada siswa, hal tersebut berarti guru mem- bimbing atau memandu siswa belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan siswa berarti guru juga mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. 3. Menalar Budhayanti 2008: 7.18 menyebutkan bahwa penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan terkait dengan kegiatan berpikir. Sebagai kegiatan berpikir, penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu yakni adanya suatu pola berpikir yang secara luas dan proses analitik dari proses berpikir yang merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu. 43 4. Mencoba atau eksperimen Winataputra 2005: 4.19 menyebutkan bahwa eksperiman merupakan ke- giatan mencoba sesuatu serta mengamati secara proses. Kegiatan mencoba atau eksperimen dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 5. Membentuk jejaring Pada kegiatan ini, fungsi guru lebih sebagai manajer belajar, sedangkan siswa harus lebih aktif. Kegiatan ini dapat dijadikan acuan tentang identitas siswa terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain. Dalam kegiatan berkelompok, mereka akan saling berinteraksi, saling meng- hormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara tersebut maka akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin siswa dapat menghadapi perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Komponen pendekatan saintifik yang telah dijabarkan sebelumnya meru- pakan indikator bahwa pembelajaran yang dilakukan telah menerapkan pendekat- an saintifik. Adapun dalam kegiatan pelaksanaan, guru bisa mengulang komponen tersebut. Karena jika hanya satu atau dua kali saja maka kegiatan pembelajaran juga tidak berjalan secara maksimal. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerap- kan komponen pendekatan saintifik tersebut akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Siswa dibiasakan belajar untuk mengem- bangkan kemampuan akademik, sosial, dan personal. Hal tersebut nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berinteraksi di kehidupan sosial. 44

2.1.7 Metode Demonstrasi