Menulis Petunjuk Kajian Teori

35 menulis pada siswa SD bisa dibuat lebih sederhana dan mudah. Hal tersebut dikarenakan materi pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada kegiatan me- nulis masih sederhana. Siswa lebih ditekankan pada kebiasaan menyampaikan ga- gasan dalam bentuk tulisan. Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa sehingga dapat menjadi bekal untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2.1.4 Menulis Petunjuk

2.1.4.1 Pengertian Petunjuk Nur’aini dan Indriyani 2008: 32 menjelaskan bahwa petunjuk adalah se- suatu tanda untuk menunjukkan atau memberi tahu. Sedangkan Tarigan dalam Arsanti 2011 menyatakan bahwa petunjuk berarti ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Pengertian lain datang dari Arsanti 2011 yang menjelaskan bahwa petunjuk adalah nasihat, ajaran, dan ke- tentuan-ketentuan yang patut dituruti untuk melakukan, menggunakan, dan mem- buat sesuatu. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian petunjuk tersebut, da- pat disimpulkan bahwa petunjuk adalah arahan dan bimbingan dalam melakukan, menggunakan, dan membuat sesuatu. Sedangkan menulis petunjuk adalah kegiat- an mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan yang dituangan dalam bentuk tulis- an yang berisi arahan dan bimbingan untuk melakukan, menggunakan, dan mem- buat sesuatu. 36 2.1.4.2 Ciri-ciri Kalimat Petunjuk Pada kalimat petunjuk, kata yang dipilih merupakan kata yang mudah di- pahami oleh pembaca dan menyatakan sebuah arahan atau bimbingan. Adapun ciri-ciri dari kalimat petunjuk menurut Susmiati 2008 adalah sebagai berikut ini. 1. Singkat dan informatif. Singkat berarti bahwa petunjuk tersebut mencantum- kan hal-hal yang dianggap penting. Sedangkan informatif berarti berisi lang- kah-langkah yang mudah diikuti oleh pembaca petunjuk tersebut. 2. Logis. Artinya, langkah-langkah pada kalimat petunjuk harus urut sehingga ti- dak menimbulkan penafsiran berbeda terhadap orang yang membaca. 3. Langsung menuju kepada hal yang akan dilakukan. Ciri-ciri kalimat petunjuk yang dijabarkan di atas, dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan kalimat petunjuk. Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, siswa lebih mudah menyusun kalimat sesuai dengan petunjuk yang akan dibuat. Kalimat tersebut disusun menjadi sebuah karangan yang utuh dan padu. 2.1.4.3 Langkah-langkah Menyusun Petunjuk Petunjuk berisi tentang arahan dan bimbingan untuk melakukan, menggu- nakan, dan membuat sesuatu. Oleh karena itu dalam menyusun kalimat ini tidak bisa asal-asalan, melainkan melalui langkah-langkah yang benar supaya kalimat yang dihasilkan tidak membingungkan. Adapun langkah-langkah menyusun kali- mat petunjuk menurut Arsanti 2011 adalah sebagai berikut ini. 1. Menentukan tema petunjuk. 2. Membuat kerangka urutan petunjuk yang akan dilakukan. 3. Membuat petunjuk secara lengkap. 37 4. Melengkapi setiap tahapan dengan keterangan dan rambu-rambu yang jelas. Dapat berupa gambar, denah, bagan, atau grafik. 5. Mengoreksi hasil kerja, meliputi ejaan atau cara penulisan yang salah, atau ba- gian-bagian yang belum dicantumkan. Langkah-langkah menulis petunjuk tersebut menjadi patokan dalam me- ngajarkan siswa untuk menulis kalimat petunjuk. Penulisan petunjuk tersebut di- susun berdasarkan tema yang telah ditentukan terlebih dahulu. Penilaian hasil tu- lisan petunjuk terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan. Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 250 menyebutkan bahwa dalam menilai karangan, indikator penilaian meliputi kualitas dan ruang lingkup isi; organisasi dan penyajian isi; komposisi; kohesi dan koherensi; gaya dan bentuk bahasa; tata bahasa, ejaan, tan- da baca; kerapian dan kebersihan; pendapat guru. Adapun indikator penilaian ke- terampilan menulis petunjuk melalui pendekatan saintifik dengan metode demons- trasi berbantuan multimedia power point meliputi keutuhan, kepaduan, pilihan ka- ta, kesesuaian dengan kerangka, ejaan dan tanda baca.

2.1.5 Pembelajaran Tematik