32
2 Keterampilan berbicara, meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, pera-
saan dan informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa, pengenalan benda, fungsi anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, bercerita, dekla-
masi, memberi tanggapan, pendapat atau saran, dan diskusi. 3
Keterampilan membaca, meliputi keterampilan memahami teks bacaan mela- lui membaca nyaring, membaca lancar, membaca puisi, membaca dalam hati,
membaca intensif dan sekilas. 4
Keterampilan menulis, meliputi kemampuan menulis permulaan, dikte, men- deskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan, dan ringkasan para-
graf KTSP 2006. Keempat aspek tersebut, diajarkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
SD secara bertahap. Hal tersebut berarti bahwa penyampaian materi diawali de- ngan hal yang paling mudah ke hal yang paling sukar. Selain itu, keterampilan
yang diajarkan juga saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain sehingga tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia tercapai secara maksimal.
2.1.3 Keterampilan Menulis
2.1.3.1 Pengertian Menulis Hermawan 2011: 151 menjelaskan bahwa keterampilan menulis adalah
kemampuan dalam mendiskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran mulai dari aspek sederhana ke aspek yang kompleks. Selain itu, Tarigan 2005:2.35 menje-
laskan bahwa menulis adalah suatu proses yang memerlukan latihan dan kerja ke- ras dalam menyampaikan pesan secara tertulis kepada pihak lain. Pendapat lain
33
datang dari Doyin dan Wagiran 2010: 12 yang menjelaskan bahwa menulis ada- lah keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak
langsung yang diperoleh dari proses belajar dan berlatih. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian menulis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah suatu aktivitas proses yang memerlukan latih- an dalam mengungkapkan gagasan mulai dari aspek sederhana ke aspek yang
kompleks secara tertulis kepada pihak lain. Latihan dan belajar terus menerus akan membuat kualitas tulisan menjadi lebih baik. Latihan bisa dilakukan dengan
menulis curahan hati baik dari pengalaman sendiri atau orang lain. 2.1.3.2 Tahap-tahap Menulis
Tahap-tahap dalam menulis perlu dilakukan supaya hasil tulisan yang di- peroleh dapat berkualitas. Berikut ini dijabarkan tahap-tahap menulis menurut
Tompkins dalam Doyin dan Wagiran 2010: 16-20. 1.
Tahap pramenulis Tahap pramenulis merupakan tahap awal sebelum membuat suatu tulisan.
Pada tahap ini, kegiatan pertama yang dilakukan yaitu menentukan topik. Se- telah topik ditentukan, maka penulis perlu melakukan latihan terlebih dahulu.
Selain itu, perlu dilakukan identifikasi pembaca tulisan, tujuan tulisan, dan pe- milihan bentuk tulisan yang tepat. Hal tersebut dilakukan supaya tulisan yang
sudah dibuat tepat sasaran. 2.
Tahap Pembuatan Draf Pada tahap pembuatan draf, kegiatan yang dilakukan diawali dengan mem-
buat draf kasar. Kegiatan ini dimulai dengan membuat gagasan dan menen-
34
tukan target waktu untuk menyelesaikan draf tersebut. Pada saat kegiatan ini berlangsung, penulis menyampaikan gagasan secara spontan tanpa melakukan
koreksi sehingga semua gagasan dapat tercurahkan. Kegiatan penulisan draf lebih menekankan pada pencurahan gagasan dan kelengkapan isi tulisan.
3. Tahap Merevisi
Tahap merevisi dapat dilakukan dengan berbagai tulisan dengan teman- teman dan berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi. Hal tersebut bisa di-
jadikan sebagai acuan dalam mengubah tulisan dengan memperhatikan reaksi dan komentar orang lain. Setelah merevisi beberapa hal tersebut, maka hal
yang dilakukan yaitu membuat perubahan sehingga menghasilkan draf akhir. 4.
Tahap Menyunting Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu membetulkan kesalahan baha-
sa tulisan sendiri dan membetulkan kaidah tata tulis. Setelah itu, mengoreksi dan menata kembali isi tulisan dapat mengurangi kesalahan yang terlewat. Jika
hal tersebut sudah dilakukan, maka tulisan yang telah dibuat dapat dibagi de- ngan teman untuk saling mengoreksi.
5. Tahap Berbagi
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu mempublikasikan tulisan da- lam bentuk tulisan yang sesuai atau berbagi tulisan yang dihasilkan dengan
pembaca yang telah ditentukan. Hal ini merupakan tahap terakhir dalam kegi- atan penulisan setelah semua tahap yang telah dilakukan terlalui dengan baik.
Kelima tahap menulis yang dijabarkan sebelumnya merupakan tahap-tahap yang dilakukan dalam kegiatan menulis secara umum. Untuk tahapan kegiatan
35
menulis pada siswa SD bisa dibuat lebih sederhana dan mudah. Hal tersebut dikarenakan materi pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada kegiatan me-
nulis masih sederhana. Siswa lebih ditekankan pada kebiasaan menyampaikan ga- gasan dalam bentuk tulisan. Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa sehingga dapat menjadi bekal untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2.1.4 Menulis Petunjuk