34
BAB VI. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
6.1. Penjelasan Pengujian
Pengujian dilakukan terhadap model ANFIS yang dibangun. Tujuan pengujian adalah untuk menemukan model yang ideal. Sebelum dilakukan pengujian terlebih
dahulu dilakukan pelatihan terhadap model. Pelatihan model menggunakan data training adapun pengujian model menggunakan data testing.
Data training dan data testing memuat informasi tentang data input berupa demam, bercak, pendarahan, hasil test tornikuet dan data output berupa diagnosa DBD
atau bukan DBD. Model yang sudah dilatih diberi masukan sesuai input data testing. Hasil pengujian yang merupakan output model dibandingkan dengan diagnosa pada
data testing. Semakin sama perbandingan output model dengan diagnosa berarti model semakin akurat.
Pengujian dilakukan terhadap beberapa model. Kelompok model pertama dilakukan pengujian terhadap validitas data. Menurut pakar diagnosa DBD dapat
ditetapkan bila ditemukan demam disertai salah satu manifestasi pendarahan seperti bercak, pendarahan dan uji tornikuet positif. Pada data training dan data testing
ditemukan beberapa data yang tidak sesuai pendapat pakar tersebut. Maka akan diuji pengaruh data sebelum dan setelah validasi data.
Kelompok model kedua adalah pengujian dengan berbagai jumlah membership function dari parameter dema m, sedang jumlah membership function parameter lainnya
tetap yaitu 3. Dipilihnya parameter demam dikarenakan karakteristik data yang ada sangat bervariasi 36,40 – 41,30 dibandingkan parameter lain yang hanya terdiri dari 2
variasi 0 atau 1. Menurut pakar parameter demam ada tiga yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka diuji akurasi model bila menggunakan 4 parameter dan 5 parameter.
Pengujian ini bersifat sekuensial artinya data terbaik dari pengujian kelompok pertama digunakan pada pengujian kelompok kedua ini.
35 Kelompok model ketiga adalah menguji dengan berbagai bentuk membership
function seluruh parameter. Pada arsitektur ANFIS yang dikembangkan oleh Jang dan kawan kawan menggunakan generalized bell gBell. Maka pada penelitian ini perlu
diuji berbagai bentuk membership function. Pengujian ini juga bersifat sekuensial artinya data terbaik dari pengujian kelompok pertama dan kedua digunakan pada
pengujian kelompok tiga ini.
6.2. Validasi Data