8
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1 Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya
model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give pada mata pelajaran Simulasi Digital pokok bahasan presentasi video kelas X SMK Negeri 1
Semarang? 2
Berapakah persentase peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give pada
mata pelajaran Simulasi Digital kelas X SMK Negeri 1 Semarang?
1.4 Batasan Masalah
Setelah permasalahan teridentifikasi dan dirumuskan, maka untuk lebih memfokuskan pada pembahasan masalah, perlu dilakukan pembatasan masalah
dan ruanga lingkup sebagai berikut : 1
Model pembelajaran tipe Take and Give ini hanya terbatas pada kompetensi dasar menerapkan pengetahuan tentang visualisasi konsep
dalam bentuk presentasi video, pokok bahasan presentasi video di kelas X SMK Negeri 1 Semarang semester genap tahun pelajaran 20142015.
2 Penilaian hasil belajar siswa diambil dari rata-rata penilaian ranah
kognitif. 3
Pengamatan dilakukan kepada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran ceramah dan kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran tipe Take and Give.
9
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibahas di atas, tujuan penulisan skripsi ini adalah :
1 Untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan hasil belajar siswa
setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give pada mata pelajaran Simulasi Digital pokok bahasan presentasi video
kelas X SMK Negeri 1 Semarang. 2
Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give pada
mata pelajaran Simulasi Digital kelas X SMK Negeri 1 Semarang.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Siswa
Dapat memberikan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar.
1.6.2 Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran pada mata pelajaran Simulasi Digital agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 1.6.3
Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman tentang pembelajaran di sekolah dan dapat memperoleh data mengenai proses pembelajaran menggunakan model Take
and Give.
10
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Guna memberikan kemudahan dalam memahami tugas akhir serta memberikan gambaran yang menyeluruh secara garis besar, sistematika tugas
akhir dibagi menjadi tiga bagian. Adapun sistematikanya adalah : Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul depan, halaman judul,
abstrak, halaman pernyataan, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar
lampiran. Bagian isi skripsi mengandung lima 5 bab yaitu, pendahuluan, kajian
pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup. Pada bab satu diuraikan latar belakang, identifikasi, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Pada bab dua adalah kajian pustaka, berisi tentang landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan
hipotesis. Pada bab tiga akan dijelaskan waktu dan tempat penelitian, jenis dan desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, prosedur penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data. Pada bab empat terdapat hasil dan pembahasan. Dalam bab lima terdapat penutup. Pada
bagian ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang diuraikan diatas.
Bagian akhir dari skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi daftar pustaka merupakan keterangan sumber literatur yang digunakan dalam
penyusunan skripsi. Lampiran dipakai untuk mendapatkan data dan keterangan yang melengkapi uraian skripsi.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Setiap manusia akan
mengalami suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI belajar artinya memperoleh kepandaian dan ilmu.
Menurut Suprijono 2012:3 belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan, guru bertindak memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya
dan menurut Sardiman 2011:20 belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati,
mendengar, serta meniru. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami atau melakukannya.
Sedangkan menurut Suryabrata dalam Hamzah B. Uno 2012:138 belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan
dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik dan menurut Rusman 2012:134 belajar adalah
perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.