38
dikategorikan baik diperlukan beberapa pengujian yaitu uji validitas dan uji realibilitas.
3.7.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat Arikunto, 2010:211. Pengujian validitas dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-
kisi instrumen memuat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai tolak ukur, dan nomor item soal yang dijabarkan dari indikator tersebut.
Sebelum uji validitas sebuah instrumen, instrumen tes perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Apabila data yang diperoleh sudah sesuai maka instrumen
dikatakan valid. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan : N
= Jumlah responden r
xy
= Koefisien korelasi suatu butir atau item X
= Skor suatu butir atau item Y
= Skor total Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan dengan tabel kritis r product moment pada tabel taraf signifikan 5. Jika r
xy
r
tabel
maka item soal tersebut valid. Arikunto, 2010:211
39
3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto,
2010: 221. Instrumen reliabel artinya instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Pada penelitian ini
menggunakan rumus K-R 20.
∑
Keterangan :
r
11
= reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
∑ = jumlah varian butir atau item
= varians total
Tabel 3.1 Klasifikasi Reliabilitas Arikunto, 2010:221
Interval Kategori
0,00 – 0,20
Sangat Rendah 0,21
– 0,40 Rendah
0,41 – 0,70
Cukup 0,71
– 0,90 Tinggi
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi
3.7.2.3 Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan
rendah Daryanto, 2008: 183. Arikunto, 2010:221
40
Rumus daya pembeda yaitu:
Keterangan : D
= daya pembeda J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawag B
A
= banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok atas B
B
= banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah P
A
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.1 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Daryanto, 2008: 183 Interval
Kriteria
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 - 0,20 Jelek
0,20 - 0,40 Cukup
0,40 - 0,70 Baik
0,70 - 1,00 Sangat Baik
3.7.2.4 Tingkat Kesukaran