130 semangat yang cukup tinggi dalam mengikuti pemelajaran karena adanya
pemberian reward and punsihment pada saat pembelajaran menjahit blus berlangsung.
Reward and
punishment diharapkan
dapat memotivasi
dan mendisiplinkan siswa dalam pembelajaran menjahit blus sehingga ketuntasan
nilai kompetensi dapat tercapai. Dalam pemberian reward and punishment guru membuat peraturan tentang jalanya proses pembelajaran menjahit blus dan
penghargaan serta hukuman yang akan diterima bila siswa bisa mencapai target yang ditentukan atau sebaliknya. Reward yang diberikan adalah berupa gerakan,
verbal, dan barang yang berupa tempat pensil seisinya. Sedangkan punishment berupa soal- soal latihan dengan materi dari awal semester, tujuannya untuk
mengingat kembali pelajaran yang terdahulu.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
131 Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan
pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kompetensi menjahit blus siswa kelas kontrol masuk dalam kategori tidak
tuntas. Terdapat 6 siswa 54,5 belum tuntas dan 5 siswa 45,5 tuntas. Nilai rata- rata siswa kelas kontrol yaitu 70,10. Hal ini tidak bisa dikatakan
masuk dalam kategori tuntas karena kompetensi dinyatakan tuntas apabila lebih dari 75 75 siswa tuntas. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas
pada kelas kontrol adalah tidak lebih dari 75 75. 2. Nilai kompetensi menjahit blus pada siswa kelas eksperimen masuk dalam
kategori tuntas. Terdapat 2 siswa 16,7 belum tuntas dan 10 siswa 83,3 tuntas. Nilai rata- rata kelas eksperimen adalah 80,25. Dapat
disimpulkan bahwa kelas eksperimen masuk dalam kategori tuntas karena nilai kompetensi dinyatakan tuntas apabila lebih dari 75 75.
3. Terdapat pengaruh setelah pemberian reward and punishment terhadap kompetensi menjahit blus siswa kelas X di MAN Godean Yogyakarta. Hasil
pembahasan menunjukkan nilai rata- rata kompetensi kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kompetensi kelas kontrol. Nilai t hitung yang diperoleh
dari hasil independent sampe t test sebesar 2,470 dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 . hal ini menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
0,0230,05 sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian reward and punishment berpengaruh
terhadap kompetensi menjahit blus siswa kelas X di MAN Godean Yogyakarta.
B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemberian reward and punishment terhadap kompetensi menjahit blus pada
132 siswa kelas X di MAN Godean Yogyakarta. Hasil pengukuran skor kompetensi
yang diperoleh kelas kontrol asih dibawah kelas eksperimen. Hal ini mungkin disebabkkan karena siswa kurang semangat dan disiplin untuk mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru maka hendaknya guru menerapkan pemberian reward and punishment dalam pembelajaran agar nilai kompetensi siswa lebih
tinggi. Pemberian reward and punishment dalam pembelajaran membutuhkan
strategi. Guru sebagai pendidik harus dapat mengetahui karakter anak didiknya supaya dalam memberikan reward and punishment dalam proses pembelajaran
dapat menyampaikannya dengan menarik sehingga tujuan dari reward and punishment tersebut dapat tercapai.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka hasil penelitian ini adalah pemberian reward and punishment terbukti berpengaruh terhadap kompetensi
menjahit blus, maka selanjutnya dapat diterapkan pada mata pelajaran lain yang berkaitan dengan prosedur.
C. Keterbatasan