Prosedur Perizinan bagi Tenaga Kerja Asing

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”, dan pasal 1 angka 13 “Tenaga kerja asing adalah warga Negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia” Jadi dari rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa Tenaga Kerja Asing adalah tiap orang yang bukan warga Negara Republik Indonesia yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kebutuhan masyarakat. Tujuan penggunaan tenaga kerja asing tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan professional dibidang tertentu yang belum dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia serta mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat alih ilmu pengetahuan dan tekonologi dan meningkatkan investasi asing sebagai penunjang pembangunan di Indonesia walaupun pada kenyataanya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik itu perusahaan- perusahaan swasta asing ataupun swasta nasional wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia sendiri. 44

C. Prosedur Perizinan bagi Tenaga Kerja Asing

Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa “setiap pemberi kerja yang memperkerjakan 44 http:hukum.kompasiana.com20121006sejarah-perkembangan-ketenagakerjaan-di- indonesia-493513.html Diakses tanggal 20 Mei 2013. Universitas Sumatera Utara Tenaga Kerja Asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau Pejabat yang ditunjuk.” 45 Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 tentang, Penempatan Tenaga Kerja Asing menyatakan bahwa “majikan dilarang memperkerjakan tanpa izin dari Menteri”. 46 1. Izin mempekerjakan tenaga kerja warga negara asing; Izin merupakan dispensasi dari sebuah larangan. Untuk mengisi kekosongan tenaga kerja karena keahlian tertentu masih dimungkinkan penggunaan TKA sehingga diberikan izin untuk mempekerjakan TKA. Izin tersebut diberikan dengan pengawasan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 20 tahun 2004 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mempekerjakan TKA sebagai pelaksanaan dari UUK. Izin Kerja pada prinsipnya ialah izin yang diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk olehnya kepada majikan atau perusahaan tertentu untuk mempekerjakan tenaga asing di Indonesia dengan menerima upah atau tidak selama waktu tertentu. Ada 2 dua macam izin, yaitu : 2. Izin melakukan pekerjaan bebas. Menurut jenisnya ada 3 tiga macam izin kerja TKA, yaitu : 1. Izin kerja tenaga asing baru; Izin yang diberikan untuk mempekerjakan tenaga asing tertentu untuk pertama kali. 2. Izin kerja tenaga asing perpanjangan. 45 Pasal 42 Undang-undang Republik Indonesia N0. 3 Tahun 2003 tentang Ketenagkerjaan . 46 Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia No.3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing. Universitas Sumatera Utara 3. Izin kerja tenaga asing pindah jabatan; Izin yang diberikan untuk memindahkan jabatan baru. Untuk selanjutnya dalam uraian pembahasan disebut dengan istilah Izin. TKA yang akan di pekerjakan di Indonesia tentu saja harus mendapatkan izin untuk masuk kedalam wilayah Indonesia yang diwakili dengan adanya Visa. Yang dimaksud dengan “Visa” dalam Undang-undang Keimigrasian adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia atau ditempat lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk masuk dan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia Pasal 6 ayat 1 Undang-undang Keimigrasian. 47 Selanjutnya, Pemberi kerja yang menggunakan TKA harus memiliki rencana penggunaan TKA yang disahkan oleh Menteri. Rencana Penggunaan TKA. RPTKA merupakan dokumen awal yang harus disiapkan pemberi kerja yang berisi Rencana Penggunaan TKA pada jabatan tertentu untuk jangka waktu tertentu dan harus mendapat pengesahan dari menteri atau pejabat yang ditunjuk yang berguna sebagai dasar untuk mendapatkan izin mempekerjakan TKA IMTA. Kepmen No. 228MEN2003 tentang tata cara pengesahan RPTKA menentukan bahwa pemberi kerja TKA merupakan: 48 1. Kantor perwakilan dagang asing, kantor perusahaan asing atau kantor perwakilan berita asing yang melakukan kegiatan di Indonesia. 47 Sujono sukanto, Deportasi Sebagai Instrumen Penegakan Hukum dan ketenagakerjaan, Jakarta: PT. Adi Kencana Aji, September 2001, halaman 31 48 Agusmidah buku I, Opcit, halaman 105-106 Universitas Sumatera Utara 2. Perusahaan swasta asing yang berusaha di Indonesia. 3. Badan usaha pelaksana proyek pemerintah termasuk proyek bantuan luar negeri. 4. Badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. 5. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kebudayaan, atau keagamaan. 6. Usaha jasa impresariat yaitu usaha mendatangkan dan mengembalikan artis, musisi, olahragawan serta pelaku seni hiburan lainnya yang bekewarganegaraan asing. Berikut adalah gambaran prosedur yang harus dilaksanakan oleh TKA untuk mendapatkan izin bekerja di Indonesia: 1. Pemberi kerja yang ingin mendapatkan pengesahan RPTKA harus mengajukan permohonan dilengkapi dengan alasan penggunaan TKA secara tertulis dengan melampirkan: 49 a Formulir RPTKA yang sudah dilengkapi; b Surat izin usaha dari instansi yang berwenang; c Akte pengesahan sebagai badan hukum bagi perusahaan yang berbadan hukum; d Keterangan domisili perusahaan dari pemerintah daerah setempat e Bagan struktur organisasi perusahaan; f Copy surat penunjukan TKI sebagai pendamping; dan 49 Ibid, halaman 106 Universitas Sumatera Utara g Copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan berdasarkan UU No. 7 Tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan yang masih berlaku. Sesuai ketentuan Pasal 42 4 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan “UUK”, tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. Untuk bisa mendapatkan Kartu Izin Tinggal Tetap KITAP, berarti Tenaga Kerja Asing TKA tersebut juga harus berada pada jabatan-jabatan yang memang diperbolehkan atau tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang ada. Pasal 46 ayat 1 UUK menentukan bahwa tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia danatau jabatan-jabatan tertentu. Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Jabatan-Jabatan Tertentu yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing lebih spesifik lagi menyebutkan jabatan-jabatan apa saja yang dilarang untuk diduduki oleh TKA di Indonesia, antara lain: 50 5. Supervisor Perekrutan Personalia Personnel Recruitment Supervisor; 1. Direktur Personalia Personnel Director; 2. Manajer Hubungan Industrial Industrial Relation Manager; 3. Manajer Personalia Human Resource Manager; 4. Supervisor Pengembangan Personalia Personnel Development Supervisor ; 50 Keputusan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.40 tahun 2012 tentang Jabatan. Universitas Sumatera Utara 6. Supervisor Penempatan Personalia Personnel Placement Supervisor; 7. Supervisor Pembinaan Karir Pegawai Emlployee Career Development Supervisor ; 8. Penata Usaha Personalia Personnel Declare Administrator; 9. Kepala Eksekutif Kantor Chief Executive Officer; 10. Ahli Pengembangan Personalia dan Karir Personnel and Careers Specialist ; 11. Spesialis Personalia Personnel Specialist; 12. Penasehat Karir Career Advisor; 13. Penasehat Tenaga Kerja Job Advisor; 14. Pembimbing dan Konseling Jabatan Job Advisor and Counseling; 15. Perantara Tenaga Kerja Employee Mediator; 16. Pengadministrasi Pelatihan Pegawai Job Training Administrator; 17. Pewawancara Pegawai Job Interviewer; 18. Analis Jabatan Job Analyst; 19. Penyelenggara Keselamatan Kerja Pegawai Occupational Safety Specialist . Formulir RPTKA sebagaimana dimaksud diatas memuat: 51 a Identitas pemberi kerja TKA b Jabatan danatau kedudukan TKA dalam sturktur bagan organisasi perusahaan yang bersangkutan c Besarnya upah TKA yang harus dibayarkan; 51 Ibid. Universitas Sumatera Utara d Jumlah TKA; e Uraian jabatan dan persyaratan jabatan TKA; f Lokasi kerja; g Jangka waktu penggunaan TKA; h Penunjukan tenaga kerja WNI sebagai pendamping TKA yang di pekerjakan; 52 i Rencana program pendidikan dan pelatihan TKI. dan Beberapa hal diatas tidak berlaku bagi usaha jasa impersariat adalah: 53 a Copy surat penunjukan TKI sebagai pendamping b Jabatan danatau kedudukan TKA dalam struktur bagian organisasi perusahaan yang bersangkutan c Rencana program pendidikan dan pelatihantenaga kerja Indonesia d Uraian jabatan dan persyaratan TKA e Penunjukan TKI sebagai pendamping TKA yang dipekerjakan f Rencana program pendidikan dan pelatihan TKI RPTKA yang dinilai layak baik dari segi alasan penggunaan TKA dan telah melampirkan semua dokumen sebagaimana diisyaratkan berhak mendapatkan SK Surat Keputusan Pengesahan RPTKA. Wewnang Pengesahan tersebut dapat dilakukan oleh pejabat sebagai berikut: 54 52 Untuk tercapainya alih teknologi dan alih keahlian dari tenaga kerja asing ke tenaga kerja warga negara Indonesia, maka diadakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing kecuali bagi tenaga kerja asing yang menduduki jabatan direksi danatau komisaris 53 Agusmidah Buku I, Opcit. Halaman 106-107 54 Ibid. Universitas Sumatera Utara a Dirjen, dalam hal permohonan penggunaan TKA mencapai 50 lima puluh orang atau lebih; b Direktur, dalam hal permohonan TKA kurang dari 50 lima puluh orang. Surat keputusan pengesahan RPTKA 55 sebagaimana dimaksud memuat: 56 a Alasan penggunaan TKA; b Jabatan danatau kedudukan TKA; c Besarnya upah; d Jumlah TKA; e Lokasi kerja TKA; f Jangka waktu penggunaan TKA; g Jumlah TKI yang ditunjuk sebagai pendamping tidak berlaku untuk usaha impersariat. Permohonan perpanjangan RPTKA harus dilengkapi: a Laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan b Surat keputusan RPTKA yang akan diperpanjang 2. Perubahan RPTKA Pemberi kerja TKA dapat mengajukan permohonan perubahan RPTKA sebelum berakhirnya jangka waktu RPTKA. Perubahan RPTKA tersebut meliputi: a penambahan, pengurangan jabatan beserta jumlah TKA; b perubahan jabatan; danatau c perubahan lokasi kerja. 55 RPTKA yang telah disahkan tadi diberikan untuk jangka waktu 5 lima tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan memperhatikan kondisi pasar kerja dalam negeri. 56 Agusmidah buku I, Dinamika Opcit, halaman 107 Universitas Sumatera Utara 3. Persyaratan TKA Bagi Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan oleh pemberi kerja wajib memenuhi persyaratan yakni: memiliki pendidikan danatau pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 lima tahun yang sesuai dengan jabatan yang akan didudukinya; bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja warga negara Indonesia khususnya Tenaga Kerja Indonesia TKI pendamping; dan dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. 4. Izin Penggunaan Tenaga Kerja Asing IMTA Izin penggunaan TKA IMTA merupakan langkah selanjutnya setelah pemberi kerja mendapat pengesahan RPTKA. Mengenai IMTA diatur dalam Kepmenakertrans No.20Men2004 tentang tata cara memperoleh IMTA dan Permenakertrans No.07MENIV2006 tentang penyederhanaan prosedur memperoleh IMTA 57 . Kepmenakertrans No. 20 Tahun 2004 memaparkan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh TKA yaitu mencakup: 58 a Memiliki pendidikan danatau pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 lima tahun yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki. b Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja WNI khususnya TKI Pendamping. c Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia 57 IMTA dikeluarkan oleh Direktur penyediaan dan penggunaan tenaga kerja Depnakertrans. Apabila permohonan telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Direktur harus menerbitkan rekomendasi TA-01 dan menyampaikan kepada Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Lantaskim, Direktorat Jenderal Imigrasi dalam waktu selambat-lambatnya pada hari berikutnya dengan ditembuskan kepada pemberi kerja TKA Pasal 23 ayat 2. Selanjutnya, dalam hal persyaratan telah dipenuhi semua, Direktur menerbitkan IMTA selambat-lambatnya 3 tiga hari kerja Pasal 24 ayat 2 58 Agusmidah buku I, Opcit. Universitas Sumatera Utara d Dalam hal jabatan yang akan diduduki TKA telah mempunyai standar kompetensi kerja maka TKA yang akan dipekerjakan harus memenuhi standar tersebut. e TKI pendamping sebagai mana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf b harus memiliki latar belakang bidang pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki TKA. Pemberi kerja TKA yang akan mengurus IMTA terlebih dahulu harus mengajukan permohonan kepada direktur untuk mendapatkan rekomendasi guna memperoleh Visa untuk bekerja dengan melampirkan: 59 a Copy SK Pengesahan RPTKA; b Copy paspor TKA yang akan dipekerjakan; c Daftar Riwayat hidup TKA yang akan dipekerjakan; d Copy ijazah danatau keterangan pengalaman kerja TKA yang akan dipekerjakan; e Pas poto berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 3 lembar; 59 Agusmidah Buku I, Opcit, Halaman 107. Dalam hal persyaratan telah dipenuhi semua, Direktur menerbitkan IMTA selambat-lambatnya 3 tiga hari kerja Pasal 24 ayat 2 Universitas Sumatera Utara Bagan 1. Proses Penyelesaian Izin Mempekerjakan TKA IMTA 5. Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing IMTA Mengenai perpanjangan IMTA diatur dalam Pasal 27 dan Pasal 28. IMTA dapat diperpanjang paling lama 1 satu tahun, bila masa berlaku IMTA belum berakhir. Oleh karena itu permohonan perpanjangan IMTA selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari kerja sebelum jangka waktu berlakunya IMTA berakhir. Permohonan perpanjangan IMTA dilakukan dengan mengisi formulir perpanjangan IMTA dengan melampirkan : a Copy IMTA yang masih berlaku; b Bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui Bank yang ditunjuk oleh Menteri; c Copy polis asuransi; d Pelatihan kepada TKI pendamping; e Copy keputusan RPTKA yang masih berlaku; dan Permohonan Depnakertrans Ditjen Imigrasi RPTKA IMTA Telex ke KBRI DPKK KITTAS Universitas Sumatera Utara f Foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 dua lembar. Perpanjangan IMTA diterbitkan oleh : a Direktur untuk TKA yang lokasi kerjanya lebih dari 1 satu wilayah propinsi; b Gubernur atau pejabat yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi untuk TKA yang lokasi kerjanya lintas KabupatenKota dalam 1 satu provinsi; BupatiWalikota atau pejabat yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di KabupatenKota untuk TKA yang lokasi kerjanya dalam 1 satu wilayah KabupatenKota; Selanjutnya bagi permohonan pemberi kerja TKA harus disertai: a Copy kartu ijin tinggal terbatas KITAS untuk bekerja atas nama TKA yang bersangkutan b Copy perjanjian kerja c Bukti pembayaran dana kompensasi, penggunaan TKA Pemberi kerja diwajibkan untuk membayarkan dana kompensasi penggunaan TKA sebagaimana yang ditetapkan sebesar US 100 seratus dollar Amerika perbulan untuk setiap TKA dan dibayarkan dimuka. Pembayaran dana kompensasi tersebut dilakukan oleh pemberi kerja, dan disetorkan pada rekening Dana Pengembangan keahlian dan Keterampulan DPKK pada bank pemerintah yang ditunjuk oleh menteri. Universitas Sumatera Utara Pasal 1 dan pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1997 Tentang Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan, menyatakan: 1. Setiap pengguna Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang TKWNAP wajib membayar Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan DPKK; 2. DPKK sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan sebesar US 100 Seratus Dollar Amerika per bulan untuk setiap TKWNAP. 3. Pembayaran DPKK sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 dilakukan oleh Pengguna TKWNAP kepada Bank Rakyat Indonesia di seluruh Indonesia atas nama rekening DPKK; 4. Bank Rakyat Indonesia menerbitkan tanda bukti penerimaan DPKK yang dibuat dalam rangkap 3 tiga masing-masing untuk : a. Pengguna TKWNAP; b. Penerbit Izin Kerja Tenaga Kerja Asing IKTA; c. Departemen Tenaga Kerja Pusat. 5. Bukti pembayaran DPKK merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan IKTA Izin Kerja Tenaga Kerja Asing DPKK sebagaimana dimaksud diatas, dikecualikan terhadap hal-hal sebagai berikut : 1. TKWNAP sebagai rohaniawan yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Agama; Universitas Sumatera Utara 2. TKWNAP sebagai tenaga ahli dalam rangka kerja sama dan bantuan program atau proyek dari luar negeri kepada Pemerintah Republik Indonesia dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Sekretaris Kabinet Republik Indonesia; 3. TKWNAP sebagai pekerja sosial yang telah memperoleh persetujuan dari pimpinan instansi danatau lembaga terkait; 4. TKWNAP yang melakukan pekerjaan yang bersifat mendesak atas persetujuan Menteri Tenaga Kerja berdasarkan pertimbagan dari Menteri teknis terkait; 5. TKWNAP bagi tenaga pengajar dan instruktur asing setelah mendapat persetujuan dari pimpinan instansi danatau lembaga terkait. Kewajiban membayar kompensasi dimaksudkan dalam rangka menunjang upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia . Beberapa hal yang tidak boleh dilanggar oleh pemberi kerja yaitu: 60 a Pemberi kerja dilarang memperkerjaakan TKA pada lebih dari 1 satu jabatan; b Pemberi kerja dilarang memperkerjakan TKA yang telah dipekerjakan oleh pemberi kerja lain; c Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dikecualikan bagi TKA yang diangkat untuk menduduki jabatan. Pemberi kerja wajib melaporkan penggunaan TKA dan pendamping TKA diperusahaan secara periodik 6 enam bulan sekali kepada 60 Ibid., halaman 109 Universitas Sumatera Utara DirekturGubernurBupatiWalikotadengan tembusan kepada Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Depnakertrans, selanjutnya direktur atau Gubernur melaporkan semua IMTA yang diterbitkan secara periodik setiap 3 tiga bulan kepada menteri dengan tembusan kepada Dirjen. Bagi pemberi kerja yang mempekerjakan TKA tidak sesuai dengan IMTA, DirekturGubernur berwenang mencabut IMTA. Pengajuan permohonan IMTA ke Depnakertrans disertai dengan dokumen RPTKA dari pihak pemohon, selanjutnya Depnakertrans akan mengeluarkan IMTA berdasarkan besarnya DPKK 10 USD untuk 1 bulan. Selanjutnya IMTA yang diberikan dapat di perpanjang jika jangka waktu yang diberikan berakhir. Berikut ini bagan proses penyelesaian perpanjangan IMTA menurut Permenakertrans 7III2006: 61 Bagan 2. Proses Penyelesaian Perpanjangan IMTA 61 Ibid., halaman 110 Depnakertrans dan Dinas Kanim RPTKA IMTA Perpanjangan KITTAS DPKK Universitas Sumatera Utara 6. IMTA Untuk Pekerjaan Darurat Pekerjaan yang bersifat darurat atau pekerjaan-pekerjaan yang apabila tidak ditangani secara langsung mengakibatkan kerugian fatal bagi masyarakat umum dan jangka waktunya tidak lebih dari 30 tiga puluh hari, yang mana jenis pekerjaan mendesak itu ditetapkan oleh instansi pemerintah yang membidangi sektor usaha yang bersangkutan. Permohonan pengajuan IMTA yang bersifat mendesak ini disampaikan kepada Direktur dengan melampirkan : a Rekomendasi dari instansi pemerintah yang berwenang; b Copy polis asuransi; c Fotocopy paspor TKA yang bersangkutan; d Pasfoto TKA ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 tiga lembar; e Bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui bank yang ditunjuk oleh Menteri; dan f Bukti ijin keimigrasian yang masih berlaku. 7. IMTA Untuk Kawasan Ekonomi Khusus Untuk memperoleh IMTA bagi TKA yang bekerja di kawasan ekonomi khusus, pemberi kerja TKA harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang ditunjuk di kawasan ekonomi khusus. Tata cara memperoleh IMTA di kawasan ekonomi khusus mengikuti ketentuan dalam poin 5 lima. 8. IMTA Untuk Pemegang Kartu Izin Tinggal Tetap KITAP Pemberi kerja yang akan mempekerjakan TKA pemegang ijin tinggal tetap wajib mengajukan permohonan kepada Direktur dengan melampirkan : a Copy RPTKA yang masih berlaku; Universitas Sumatera Utara b Copy izin tinggal tetap yang masih berlaku; c Daftar riwayat hidup TKA yang akan dipekerjakan; d Copy ijasah atau pengalaman kerja; e Bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui Bank yang ditunjuk oleh Menteri; f Copy polis asuransi; dan g Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 tiga lembar. 9. IMTA Untuk Pemandu NyanyiKaraoke Pemberi kerja yang akan mempekerjakan TKA sebagai pemandu nyanyikaraoke wajib memiliki ijin tertulis dari Direktur. Jangka waktu penggunaan TKA sebagai pemandu nyanyikaraoke diberikan paling lama 6 enam bulan dan tidak dapat diperpanjang. Untuk menjapatkan ijin pemberi kerja TKA harus mengajukan permohonan IMTA dengan melampirkan : a Copy ijin tempat usaha yang memiliki fasilitas karaoke; b RPTKA yang telas disahkan oleh direktur; c Bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui Bank yang ditunjuk oleh Menteri; d Copy polis asuransi; dan e Perjanjian kerja TKA dengan pemberi kerja. 10. Alih Status Pemberi kerja TKA instansi pemerintah atau lembaga pemerintah atau badan internasional yang akan memindahkan TKA yang dipekerjakannya ke instansi pemerintah atau lembaga pemerintah atau badan internasional lainnya Universitas Sumatera Utara harus mengajukan permohonan rekomendasi alih status kepada Direktur. Rekomendasi disampaikan kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk perubahan KITASKITAP yang digunakan sebagai dasar perubahan IMTA atau penerbitan IMTA baru. 11. Perubahan Nama Pemberi Kerja Dalam hal pemberi kerja TKA berganti nama, pemberi kerja harus mengajukan permohonan perubahan RPTKA kepada Direktur Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Setelah RPTKA disetujui, Direktur Penyediaan dan penggunaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menerbitkan rekomendasi kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk mengubah KITASKITAP sebagai dasar perubahan IMTA, dengan terlebih dahulu menyampaikan permohonan dengan melampirkan : a Copy RPTKA yang masih berlaku; b Copy KITASKITAP yang masih berlaku; c Copy IMTA yang masih berlaku; d Copy bukti perubahan nama perusahaan yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang. 12. Perubahan lokasi Kerja Dalam hal pemberi kerja melakukan perubahan lokasi kerja TKA, pemberi kerja wajib mengajukan permohonan perubahan lokasi kerja TKA kepada Direktur Penyediaan dan Penggunaan tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan melampirkan copy RPTKA dan IMTA yang masih berlaku. Universitas Sumatera Utara 13. Pelaporan Pemberi kerja TKA wajib melaporkan penggunaan TKA dan pendamping TKA di perusahaan secara periodik 6 enam bulan sekali kepada Direktur atau Gubernur atau BupatiWalikota dengan tembusan kepada Dirjen. Direktur atau Gubernur atau BupatiWalikota melaporkan IMTA yang diterbitkan secara periodik setiap 3 tiga bulan kepada Menteri dengan tembusan kepada Dirjen. 14. Pengawasan Pengawasan terhadap pemberi kerja yang mempekerjakan TKA dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. 15. Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing IMTA Retribusi Perpanjangan IMTA diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas Dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. Peraturan Pemerintah tersebut disahkan pada tanggal 29 Oktober 2012 dan khusus untuk Retribusi Perpanjangan IMTA baru mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2013 dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada Daerah untuk mempersiapkan kebijakan daerah dan hal-hal lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pemungutan Retribusi Perpanjangan IMTA. 62 Retribusi Perpanjangan IMTA merupakan pemberian perpanjangan IMTA oleh Gubernur atau BupatiWalikota atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja TKA yang telah memiliki IMTA dan menteri yang bertanggung jawab di 62 Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas Dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. Universitas Sumatera Utara bidang ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk. Pungutan perpanjangan IMTA sebelumnya merupakan PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dengan Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai retribusi. Sementara itu, pemilihan retribusi perpanjangan IMTA dilakukan dengan pertimbangan pemberian perpanjangan IMTA sudah merupakan kewenangan Pemerintahan Daerah berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota. Retribusi Perpanjangan IMTA hanya merupakan pengalihan kewenangan pungutan Pemerintah. 63 Sementara itu, untuk penerbitan perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing yang lokasi kerjanya lintas kabupatenkota dalam 1 satu provinsi dan yang lokasi kerjanya dalam wilayah kabupatenkota yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah memenuhi kriteria sebagai Retribusi Perizinan. Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 huruf c Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 64 1 Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, yang selanjutnya disebut Retribusi Perpanjangan IMTA, adalah pungutan atas pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja tenaga kerja asing Pasal 1 ayat 3. Berikut ini merupakan hal-hal pokok yang diatur dalam PP No. 97 Tahun 2012 terkait dengan Retibusi Perpanjangan IMTA, antara lain: 63 Agusmidah Buku I, Opcit, halaman 111. 64 Huruf b pada unsur Menimbang dalam Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas Dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Universitas Sumatera Utara 2 Perpanjangan IMTA adalah izin yang diberikan oleh gubernur atau bupatiwalikota atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Pasal 1 ayat 4. 3 Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia Pasal 1 ayat 5. 4 Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing adalah badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain Pasal 1 ayat 6. 5 Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribus diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu Pasal 1 ayat 7. 6 Pemungutan Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dilaksanakan oleh Pasal 2 ayat 3: a. Pemerintah Provinsi untuk perpanjangan IMTA yang lokasi kerjanya lintas kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan; dan b. Pemerintah KabupatenKota untuk perpanjangan IMTA yang lokasi kerjanya dalam kabupatenkota yang bersangkutan. 7 Objek Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf b meliputi pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing Pasal 13 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 8 Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak termasuk instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan tertentu di lembaga pendidikan Pasal 13 ayat 2. 9 Subjek Retribusi Perpanjangan IMTA meliputi Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing Pasal 14 ayat 1. 10 Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan Wajib Retribusi Pasal 14 ayat 2. 11 Besarnya tarif Retribusi Perpanjangan IMTA ditetapkan paling tinggi sebesar tarif penerbitan IMTA yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada kementerian di bidang ketenagakerjaan Pasal 15 ayat 1. 12 Besarnya tarif Retribusi Perpanjangan IMTA ditetapkan dengan Peraturan Daerah Pasal 15 ayat 2. 13 Penerimaan Retribusi Perpanjangan IMTA digunakan untuk mendanai penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, biaya dampak negatif dari perpanjangan IMTA, dan kegiatan pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal Pasal 16 ayat 1. 14 Pemanfaatan penerimaan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam Peraturan Daerah Pasal 16 ayat 2. 15 Bagi pemerintah daerah yang telah melaksanakan pemungutan Perpanjangan IMTA sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Universitas Sumatera Utara penerimaannya disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP Pasal 17 ayat 1. 16 Mekanisme penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai penyetoran PNBP Pasal 17 ayat 2. 17 Ketentuan mengenai Retribusi Perpanjangan IMTA sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013 Pasal 18. 15. Pencabutan Ijin Dalam hal pemberi kerja mempekerjakan TKA tidak sesuai dengan IMTA, Direktur atau Gubernur atau BupatiWalikota berwenang mencabut IMTA. Guna mendukung iklim investasi, pemerintah mempermudah prosedur IMTA dengan menyederhanaan prosedur dan waktu pengurusan izin yang dituangkan dalam Permenakertrans No. 07IIIMen2006 tentang IMTA. Peraturan yang berlaku per 1 Mei 2006 ini memuat prosedur yang lebih singkat dibandingkan dengan ketentuan lama yang tertuang dalam SK Menakertrans No. 20 Tahun 2004. Berdasarkan aturan baru tersebut, rekomendasi pengurusan Visa dari Depnakertrans harus sudah dikeluarkan selambat-lambatnya satu hari setelah permohonan mengajukan permintaan rekomendasi. Jika permohonan sudah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan, paling lambat 4 empat hari IMTA sudah harus dikeluarkan dan dalam hal perpanjangan IMTA memakan waktu kurang dari seminggu. Universitas Sumatera Utara Dalam mempekerjakan tenaga kerja asing pemerintah juga memberi kewajiban bagi perusaahan atau korporasi membuat rencana penggunaan tenaga kerja asing RPTKA sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Nomor PER.02MENIII2008 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Kahadiran tenaga kerja asing dapat dikatakan sebagai salah satu pembawa devisa bagi negara dimana adanya pembayaran kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan. Pembayaran kompensasi ini dikecualikan pada pemberi kerja tenaga kerja asing merupakan instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan. 65 Besanya dana kompensasi untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri sebesar US15, sedangkan kompensasi untuk tenaga kerja asing di Indonesia sebesar US100 . 66

D. Perkembangan Rencana Penggunaan TKA RPTKA di Indonesia