BAB III PENGAWASAN PEMBERIAN IZIN KERJA BAGI TENAGA KERJA
ASING
A. Pentingnya Pengawasan dalam Hukum Administrasi Negara
Dalam menyelenggarakan pemerintahan, Administrasi Negara mempunyai beberapa keleluasaan demi terselenggaranya kesejahteraan masyarakat tanpa
meninggalkan asaa legalitas. Hal ini berarti bahwa sikap tindak Administrasi Negara tersebut haruslah dapat dipertanggung jawabkan, baik secara moral
maupun secara hukum.
Lord Acton mengatakan bahwa setiap kekuasaan sekecil apa pun
cenderung untuk disalahgunakan. Oleh sebab itu, dengan adanya keleluasaan bertindak dari Administrasi Negara yang memasuki semua sektor kehidupan
masyarakat, kadang-kadang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri. Maka, wajarlah bila diadakan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan, yang merupakan jaminan agar jangan sampai keadaan Negara menjurus ke arah diktator tanpa batas, yang berarti bertentangan dengan ciri
Negara hukum. Pada sisi lain, berarti pula ada suatu sistem perlindungan bagi yang diperintah oleh karena adanya tindakan diskresi freies ermessen. Disisi lai
diperlukan pula perlindungan terhadap Administrasi Negara itu sendiri agar sikap tindaknya baik dan benar menurut hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis. Hali ini berarti memberikan perlindungan kepada Administrasi Negara dari perbuatan melanggar hukum onrechtmatige overheidsdaad.
77
Universitas Sumatera Utara
Cara-cara pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dapat dirinci sebagai berikut.
1. Ditinjau dari segi kedudukan badan organ yang melaksanakan pengawasan :
a. Pengawasan intern,
78
b. Pengawasan ekstern.
79
2. Ditinjau dari segi saat waktu dilaksanakannya : a. Pengawasan preventif pengawasan apriori,
80
b. Pengawasan represif pengawasan aposteriori.
81
3. Pengawasan dari segi hukum.
82
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan
hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan
hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan
78
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu badan yang secara organisatoris struktural masih termasuk dalam lingkungan pemerintah sendiri.
79
Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh organ lembaga secara organisatoris struktural berada diluar pemerintah dalam arti eksekutif
80
Pengawasan Preventif yakni pengawasan yang dilakukan sebelum dikeluarkannya suatu keputusan ketetapan pemerintah, dinamakan juga pengawasan apriori.
81
Pengawasan Represif yakni pengawasan yang dilakukan sesudah dikeluarkanya keputusan ketetapan pemerintah, sehingga bersifat korektif dan memulihkan suatu tindakan yang
keliru, disebut juga pengawasan aposteriori.
82
Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004, hal 70-71
Universitas Sumatera Utara
awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
83
Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan
merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan.
84
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan
dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana
pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh
83
http:ubayotaku.blogspot.com201301pengertian-dan-tipe-pengawasan.html Diakses
tanggal 20 Juni 2013 Pukul 17.00 Wib
84
http:itjen-depdagri.go.idarticle-25-pengertian-pengawasan.html Diakses pada
20 Juni 2013 Pukul 13.00Wib.
Universitas Sumatera Utara
mana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan
terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai : “pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit
organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.” atau “suatu usaha agar suatu
pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan
hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai “proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan,
dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
85
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang
muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang bercirikan good governance tata kelola pemerintahan yang baik, pengawasan
85
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya
dengan penerapan good governance itu sendiri. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan
salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan
yang efektif, baik pengawasan intern internal control maupun pengawasan ekstern external control. Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat
social control. Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya
penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1. Mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan; 2. Menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
3. Mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana. Pentingnya pengawasan dalam hukum Administrasi dikarenakan
Pengawasan adalah merupakan salah satu proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
86
Pengawasan juga merupakan proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan
pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan
86
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncankan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktifitas yang berkaitan erat
dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksankan. Pengawasan juga dapat mendekteksi sejauhmana kebijakan pimpinan
dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, dimana pengawasan dianggap sebagai
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak dibawahnya.
87
Disamping itu, pengawasan bukan semata-mata mencari siapa yang bersalah, tetapi apa yang salah dan mengapa kesalahan itu terjadi. Sehingga dalam
kegiatan pengawasan ada unsur membimbing dan mendidik terhadap pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalnya. Pengawasan
Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan,melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan. Didalamnya termasuk
unsur pencegahan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu kegiatan pengawasan tidak hanya dilakukan dalam tahap
pelaksanaan. Artinya aspek pengawasan telah masuk selagi proyek-proyek pembangunan masih dalam tahap perencanaan.
87
http:itjen-depdagri.go.id Opcit.
Universitas Sumatera Utara
merupakan unsur pokok bagi setiap nmanajemen, termasuk manjemen pembangunan.
Dalam konsep pengawasan ada unsur yang mengawasi dan diawasi. Disini, selain criteria pelaksanaannya proyek pembangunnan yang ditetapkan
dalam rancangannya, terlihat pula segi penegakan norma-norma etika. Pengawasan dengan hal demikian mengadung makna penegakan hukum dan
disiplin.
88
B. Peran Departemen Tenaga Kerja dalam Pengawasan Tenaga Kerja