Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya

4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.

Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini. 1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang. 2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan. 3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga. 4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan. 5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan HPH agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

E. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional

Setiap negara pasti memiliki tujuan dan sasaran pembangunan, tidak terkecuali negara Indonesia. Tujuan dan sasaran pembangunan ditetapkan sebagai arah dan prioritas yang diambil pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, sehingga alokasi dana dan berbagai kebijakan dapat ditetapkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Tujuan dan sasaran pembangunan Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan dan sasaran pembangunan nasional sebagaimana tercantum dan tersirat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah: 1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, 2. memajukan kesejahteraan umum, 3. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

F. Hakikat Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi beberapa kondisi, antara lain, dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat, serta memiliki dampak terhadap kerusakan lingkungan terendah. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup. Namun, kita harus mampu meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Pembangunan berkelanjutan sustainable development adalah pembangunan y ang dalam perencanaan, pelak sanaan, dan pascapelaksanaan memerhatikan analisis mengenai dampak lingkungan hidup AMDAL . Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana yang kita nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran kepada generasi penerus kita. Dasar hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Lingkungan H idup yang berbunyi: “Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.”

G. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan yang berwawasan lingkungan harus memerhatikan dan melaksanakan konsep serta analisis SWOT strenght, weakness, opportunity, and threats atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Untuk dapat mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan bersama. Berdasarkan uraian tersebut, secara ringkas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain: 1. dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di belakang hari; 2. memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan; 3. meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta 4. melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mlati Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Semester : VIII I Tahun Pelajaran : 20152016 Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami proses kebangkitan.

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperalisme Barat, serta pengaruh yang

ditimbulkannya di berbagai daerah.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendiskripsikan kedatangan bangsa barat ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaaan colonial. 2. Mengidentifikasi perkembangan kebijakan dan tindakan pemerintah kolonial. 3. Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat diberbagai daerah. 4. Membaca dan membuat peta daerah-daerah persebaran agama kristiani, Islam, dan agama lainnya di Indonesia pada masa kolonial.

D. Indikator

1. Mengidentifikasi kebijakan-kebijaka pemerintah kolonial. 2. Mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan –kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah.