Deskripsi Data Penelitian KOMUNIKASI GAYA PACARAN PADA SISWA : STUDI PADA SISWA/SISWI SMK BARUNAWATI SURABAYA.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilakukan sehari penuh kepada pasangan. Biasanya kegiatan curhat antar pasangan ini bisa terjadi ketika mereka sudah lama tidak bertemu atau berpisah jarak jauh antar satu sama lain. Aktifitas curhat ini juga bisa diutarakan ketika bertemu langsung dengan pasangan atau bisa lewat chatting dan telepon. Hal ini juga dirasakan oleh informan YL yang bercerita tentang yang dia lakukan ketika dia bersama dengan kekasihnya. “biasanya sih klo aku lagi keluar sama pacarku gitu, kadang aku cuma ngobrol-ngobrol gitu tentang keseharian, istilahnya sih cuma curhat kadang dia yang curhat terus aku yang dengerin gitu, kak” 4 Selain YL, hal senada juga diutarakan oleh informan PA yang menjelaskan tentang bagaimana caranya agar bisa menunjukan rasa sayang yang dia miliki kepada kekasihnya. “ya berusaha mendengarkan curhatane areke, kalo dia sedih ya aku kudu ada di dekatnya, memeluknya dan menenangkannya mbak. wes pokoke iso onok pas areke butuhlah 5 ” “Ya berusaha mendengarkan semua curhatan dia, kalau dia sedih ya aku harus ada didekatnya, memeluknya dan menenangkannya mbak. Pokoknya aku ada ketika dia lagi butuh” Hal yang sama juga ditunjukkan oleh informan MW yang juga menerapkan komunikasi verbal melalui social media WhatsApps untuk mengungkapkan perasaannya kepada kekasihnya dulu. “dulu waktu aku mau nembak cewekku itu lewat WA WhatsApps mbak” 6 4 Hasil wawancara Informan YL, 15 Agustus 2016 5 Hasil wawancara Informan PA, 15 Agustus 2016 6 Hasil wawancara Informan MW, 13 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Hal tersebut membuktikan bahwa komunikasi verbal tak hanya berlangsung dengan cara tatap muka namun lewat social media pun komunikasi verbal juga dapat terjadi. Adanya pernyataan-pernyataan yang dilakukan para siswa terhadap kekasihnya tersebut. Dapat diketehui bahwa dalam menjalin hubungan dengan pasangannya, siswa remaja saat ini banyak menggunakan atau menerapkan komunikasi verbal untuk menunjukan perasaan sayang kepada pasangannya. b. Komunikasi non-verbal yang ditunjukan para siswa ketika bersama kekasihnya. Saat ini sudah banyak yang dilakukan oleh kebanyakan siswa remaja pada saat mereka menjalin asmara dengan pasangannya. Seperti saling mengungkapkan persaan mereka lewat tindakan dan perhatian. Hal ini juga dikonfirmasi oleh banyak siswa yang telah di wawancarai oleh peneliti. Salah satunya adalah informan ST yang mengungkapkan perasaannya lewat sebuah perhatian yang lebih “kalo aku menurutku sih ngungkapin sayang ya ngasih perhatian gitu kak ke dia” 7 Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan YL yang merupakan teman sekelas ST. YL juga menjelaskan bahwa sebuah perhatian adalah cara untuk memberitahukan bahwa kita menyayangi pasangan kita. 7 Hasil wawancara Informan ST, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “kalo menurut aku sih mbak, cara untuk ngungkapin rasa sayang itu ya dikasih perhatian yang lebih gitu mbak kan pacarku sudah kerja jadi aku menghibur dia kalo lagi capek terus memberi kepercayaan lah berusaha gak jadi pacar yang posesif” 8 Senada dengan YL dan ST, informan RS juga mengungkapkan hal yang sama. Dia memberikan penjelasan sebagai berikut “ya ngasih perhatian ke dia, harus ngertiin kondisi dan perasaan dia kak” 9 Berbeda dengan informan YL, ST dan RS. menurut informan PA, selain memberi perhatian juga harus disertai dengan pembuktian. Berikut penjelasan dari informan PA. “menurutku yo mbak kalo kita mau mengungkapkan rasa sayang itu harus ada pembuktian kayak ngasih perhatian ngunu mbak.” 10 “ya berusaha mendengarkan curhatane areke, kalo dia sedih ya aku kudu ada di dekatnya, memeluknya dan menenangkannya mbak. wes pokoke iso onok pas areke butuhlah” 11 “berusaha mendengarkan semua curhatan dia, kalau dia sedih ya aku harus ada didekatnya, memeluknya dan menenangkannya mbak. Pokoknya aku ada ketika dia lagi butuh” Penjelasan yang sama juga ditunjukan oleh informan MW. Menurut dia sebuah kepercayaan dalam hubungan juga dibutuhkan dan hal tersebut merupakan sebuah bentuk pembuktian rasa kasih sayang. “ya kalo menurutku cara buat mengungkapkan rasa sayang itu ya ngasih perhatian, tapi bukan sekedar perhatian aja sih kita juga bisa nyenengin hatinya selalu, selalu menjaga komitmen dan kepercayaan gitu aja sih mbak” 12 8 Hasil wawancara Informan YL, 15 Agustus 2016 9 Hasil wawancara Informan RS, 15 Agustus 2016 10 Hasil wawancara Informan PA, 15 Agustus 2016 11 Ibid. 15 agustus 2016 12 Hasil wawancara Informan MW , 13 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Selain memberi perhatian yang lebih, dalam menunjukan rasa kasih sayang kepada pasangan juga dapat dilakukan dengan memberikan surprise atau sebuah kejutan. Hal ini juga merupakan sebuah bentuk komunikasi non- verbal yang ditunjukan setiap pasangan. Seperti yang dilakukan oleh informan MW. “surprise? Sering mbak terakhir itu waktu dia ultah yang ke 17, aku kasih surprise waktu pulang sekolah.” Hal yang senada juga dilakukan oleh informan RS yang juga pernah memberikan kejutan kepada kekasihnya. “kalo suprise pernah, kalo ngasih bunga gitu gak pernah kak” 13 Hal yang sama juga dilakukan oleh informan AN yang biasa dilakukan ketika dia ingin menunjukan rasa sayangnya. Menurut AN “kalau aku untuk mengungkapkan rasa sayang itu ya kayak ngasih perhatian yang lebih buat dia kayak selalu ngingetin apa pun yang mungkin dia bakal lupa, terus selalu menjaga perasaan dia dan selalu percaya ke dia.” 14 Informan AN dan RM juga melakukan hal yang sama ketika memiliki hari yang penting bagi hubungan mereka. Seperti pernyataan yang di lontarkan oleh AN kepada RM sambil tertawa, “biasanya sih iya ada surprise kak, dan dia RM biasanya yang ngasih surpire ke aku” 13 Hasil wawancara Informan RS, 15 Agustus 2016 14 Hasil wawancara Informan AN, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Namun ada juga yang tidak tertarik untuk memberikan kejutan atau memberikan hadiah kepada pasangannya seperti informan PA yang tidak pernah memberikan bunga kepada kekasihnya dulu. Menurut PA, “enggak mbak kembang larang regone mending dibuat makan daripada digae tuku bunga .” 15 “enggak mbak bunga mahal harganya mending dibuat makan daripada dibuat beli bunga” 16 Hal yang sama juga ditunjukan oleh informan ST yang tidak mau memberikan hadiah bunga kepada kekasihnya karena menurut dia ada rsa gensi ketika dia memberi hadiah tersebut. “kalo aku ya gak pernah kak ngasih bunga, masak cewek ngasih bunga ke cowok sih? gengsi lah kak” 17 Jika informan ST merasa gengsi memberikan hadiah kepada kekasihnya, maka berbeda dengan informan YL yang tidak segan memberikan hadiah kepada kekasihnya untuk menunjukan rasa kasih sayang kepada kekasihnya. “kalo aku bukan bunga kak tapi seperti barang gitu misal waktu ultah aku kasih sesuatu gitu kak” 18 Selain memberi kejutan dan hadiah, komunikasi non-verbal yang di tunjukan oleh siswa yang mempunyai pasangan ini juga ditunjukan dengan 15 Hasil wawancara Informan PA, 15 Agustus 2016 16 Hasil wawancara Informan PA, 15 Agustus 2016 17 Hasil wawancara Informan ST, 15 Agustus 2016 18 Hasil wawancara Informan YL, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id aktifitas fisik seperti berpelukan, bergandengan tangan hingga berciuman. Informan MW misalnya, didalam diceritanya dia juga menceritakan bahwa MW pernah berpegangan tangan dengan kekasihnya. “setiap aku jalan sama dia, selalu aku gandeng tangannya.” 19 Hal yang sama juga ditunjukkan oleh informan AN dan RM, mereka juga merupakan sepasang kekasih yang juga melakukan aktifitas fisik. Mereka mengungkapkan dalam penjelasannya “kalau gandegan sering kak, kalau meluk pernah tapi gak pernah di tempat umum, malulah kak”. 20 Informan ST dan informan YL juga membuat keterangan yang sama tentang aktifitas fisik tersebut. Menurut mereka “kalo cuma sekedar pegangan tangan sama meluk sih pernah kalo nyium gitu mungkin nyium di pipi kak pernah tapi kalo nyium yg kayak di film- film gitu ya gak pernah mbak.” “aku juga sama kak, aku juga gak berani kalo nyium bibir gitu masih takut. tapi kalo megang tangan, meluk gitu sih seringlah.” 21 Meski para siswa remaja tersebut melakukan aktifitas fisik kepada pasangannya. Namun, tidak ada pasangan yang melakukan aktifitas lebih dari pagangan tangan, berpelukan, dan berciuman seperti informan PA yang tidak berani melakukan hal yang buruk selama berpacaran. “kalo gandengan sama meluk pernah mbak tapi kalo mencium gurung tau mbak aku, aku jek polos mbak gak wani aku ngunu- ngunu iku.” 22 19 Hasil wawancara Informan MW, 13 Agustus 2016 20 Hasil wawancara Informan RM dan AN, 15 Agustus 2016 21 Hasil wawancara Informan ST dan YL, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “kalau pegangan tangan sama meluk pernah mbak, tapi kalo mencium belum pernah aku mbak, aku masih polos mbak gak berani aku kayak gitu” Ada juga informan yang melakukan aktifitas fisik romantis seperti ciuman dengan pasangannya seperti informan VA yang secara tidak sengaja mengatakan bahwa ia pernah melakukan ciuman dengan kekasihnya yang merupakan anak band. “iya mbak, soalnya kalo kita nyium, terus meluk gitu berarti kita udah sayang sama dia.” 23 Selain informan VA, ada juga yang informan RS yang pernah melakukan aktifitas fisik seperti berciuman dengan pacarnya yang juga secara tidak sengaja mengatakan “sebenarnya sih, kalau cium bibir pernah tapi cuma satu kali kak dan gak sampe lebih dari itu kak.” 24 Namun selain itu, ada informan yang masih menjaga dan menghindari diri dari aktifitas fisik selama berpacaran. Salah satunya adalah informan SA yang masih canggung dengan kekasihnya. Ia tidak pernah berpengangan tangan bahkan ia juga tidak pernah keluar bareng dengan kekasihnya. “...Cuma aku gak terlalu seneng kalo metu ngunu sama pacarku, masih belom nyaman mbak, soalnya ini pertama kali aku pacaran mbak .” “...Cuma aku enggak terlalu suka kalau keluar sama pacar saya karena masih belum nyaman mbak, ini pertama kalinya aku pacaran mbak” 22 Hasil wawancara Informan PA, 15 Agustus 2016 23 Hasil wawancara Informan VA, 15 Agustus 2016 24 Hasil wawancara Informan RS, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “..aku ya gurung tau gandengan ya durung tau pelukan ambek pacarku mbak” “...aku belum pernah pegangan tangan, juga belum pernah pelukan sama pacar sa ya mbak” 25 Selain belum pernah melakukan aktifitas fisik bersama kekasihnya, informan SA juga bertekad menerapkan pacaran yang sehat yang tidak melakukan hal-hal yang buruk yang menyebabkan efek negatif untuk masa depannya. Sesuai yang di katakan oleh SA ketika di tanya tentang pacaran islami berikut ini “iya sing islami gitu mbak, sing gak neko-neko ngunu loh mbak dan gak berbahaya” “iya yang islami gitu mbak, yang enggak aneh-aneh dan enggak berbahaya” 25 Hasil wawancara Informan SA, 15 Agustus 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 68 BAB IV PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

Proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dimana peneliti harus turun kelapangan untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan. Di dalam penelitian kualitatif, analisis data merupakan analisis yang dilakukan oleh peneliti dari hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dari lokasi penelitian. Yang mana data-data tersebut berasal dari beberapa informan yang telah dipilih oleh peneliti. Observasi ini yang dilakukan oleh peneliti pada siswa remaja di SMK Barunawati yang sudah memiliki pengalaman dalam menjalin cinta atau biasa disebut dengan pacaran. Banyak siswa saat ini yang berpendapat bahwa pacaran adalah hal yang biasa yang pernah dilakukan oleh semua orang ketika berada di masa remaja. Bagi mereka pacaran adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan muncul ketika mereka sedang ingin mempelajari hal yang baru. Peneliti menemukan temuan data di lapangan yang sangat berkaitan dengan komunikasi gaya pacaran di siswa. seperti komunikasi berbal dan komunikasi non-verbal yang dilakukan siswa saat mereka berpacaran dan bertemu dengan kekasih mereka. Berikut adalah penjelasan tentang data komunikasi gaya pacaran pada siswa yang di temukan oleh peneliti di lokasi penelitian : digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1. Komunikasi verbal yang biasa dipakai oleh siswa ketika berpacaran. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakam kata-kata, entah lisan maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antarmanusia. 1 Dalam komunikasi verbal yang digunakan oleh para siswa yang sudah mempunyai kekasih biasanya berbentuk lisan dan juga tulisan entah itu bertatap muka maupun lewat sosial media. ada beberapa hal komunikasi verbal yang digunakan sebagai komunikasi berpacaran siswa Pertama, panggilan sayang antar pasangan. Panggilan sayang adalah sebuah julukan yang biasanya dipakai oleh sepasang kekasih dan ditujukan untuk menunjukan rasa sayang yang dimiliki oleh antar pasangan. Hal ini sangat maklum pada setiap orang memiliki pasangan tak terkecuali para siswa yang memiliki kekasih. Panggilan sayang ini biasanya sudah disepakati oleh masing-masing pasangan. Contoh panggilan sayang yang biasa digunakan di setiap pasangan adalah papa-mama, sayang, ayah- bunda, liby-aiby, papi-mami, dan lain-lain. Kedua, sebagai tempat curhat antar pasangan. Setiap pasangan punya ceritanya masing-masing dan punya masalah yang berbeda-beda. Hal ini juga merupakan factor utama mengapa kebanyakan pasangan bisa sangat terbuka ketika berada di dekat kekasih mereka tak terkecuali dengan pasangan siswa saat ini. 1 Agus M. Hardjana, “Komunikasi Interpersonal dan Interpersonal”, Yogyakarta : Kanisius, 2003 hlm. 22 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Banyak siswa yang tanpa sadar mengajak pasangannya untuk mencurahkan hati mereka. Entah itu curahan hati tentang keseharian, masalah hati yang terluka, hingga gossip yang sedang beredar. Namun, biasanya kebanyakan siswa hanya mencurahkan hatinya untuk hiburan menenangkan hatinya. Ketiga, komunikasi verbal yang dilakukan lewat social media. social media saat ini bisa dikatakan sudah sangat menjamur dimasyarakat. Berbagai umur entah anak kecil hingga orang dewasa sudah pandai menggunakan social media. tak hayal, banyak orang yang menggunakan social media untuk berkomunikasi dengan pasangan masing-masing. Khususnya siswa saat ini, banyak yang mnggunakan social media untuk berhubungan dengan pasangan mereka. Dimulai dari pendekatan atau PDKT hingga mengutarakan perasaan masing-masing juga mereka lakukan dengan social media. beberapa macam social media yang selalu digunakan para siswa yang biasanya untuk berkomunikasi antar pasangan yaitu, BBM Blackberry Massager, WA WhatsApps, Line, Path, Kakao Talk, Ask.Fm, Snapchat, Periscope dan masih banyak lagi social media yang dapat digunakan. selain itu, banyak juga para siswa yang menggunakan social media untuk menunjukkan status mereka yang sudah tidak sendiri lagi. Semisal contohnya adalah dengan mengunggah foto berdua dengan pasangan masing-masing. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Komunikasi Non-verbal juga digunakan dalam gaya pacaran siswa. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal jauh lebih banyak digunakan dari pada komunikasi verbal 2 . Komunikasi non-verbal menurut Fiske komunikasi non- verbal dilakuakan dengan menggunakan kode-kode presentasioanal sperti gerak tubuh, gerakan mata, ataupun suara. Kode-kode tersebut hanya dapat memberikan pesan saat itu juga atau secara langsung. 3 Saat ini sudah banyak komunikasi non-verbal yang biasa dilakukan oleh kebanyakan siswa pada saat mereka menjalin asmara dengan pasangannya. Seperti saling mengungkapkan perasaan dan rasa kasih sayang mereka lewat tindakan dan perhatian. Berikut komunikasi non-verbal yang biasa mereka tunjukan kepada pasangan mereka Pertama, mengungkapkan perasaannya lewat sebuah perhatian yang lebih. Perhatian yang lebih sudah biasa dilakukan oleh kebanyakan orang yang memiliki pasangan tak terkecuali dengan para siswa. banyak diantara mereka yang sering memberikan sebuah perhatian lebih untuk pasangannya. Biasanya hal ini dilakukan untuk menunjukan rasa sayang mereka kepada pasangan mereka. 2 Ibid. hlm. 26 3 John Fiske, “Pengantar Ilmu Komunikasi”; penerjemah Hapsari Dwiningtyas Jakarta:Rajawali Pers, 2012 hlm. 110 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kedua, melakukan aktifitas fisik bersama pasangan. Aktifitas fisik ini juga bisa disebut dengan aktifitas romantis. Ada beberapa aktifitas fisik yang dilakukan oleh siswa ketika berpacaran yaitu 1 Bergandengan tangan : merupakan aktifitas fisik atau kontak tubuh yang sering dilakukan oleh siswa ketika bersama kekasihnya. 2 BerpelukanMemeluk : merupakan aktifitas fisik atau kontak fisik yang juga sering dilakukan ketika bertemu dengan pasangan mereka. 3 Berciuman : merupakan kontak fisik atau ktisitas fisik yang jarang sekali dilakuakn bahkan hanya beberapa informansaja yang pernah melakukan. Ada juga yang tidak suka dengan kontak fisik yang seperti ini ketika bertemu dengan pasangan mereka. Banyak siswa yang mengatakan bahwa mereka pernah melakukan aktifitas seperti berpegangan tangan dan berpelukan. Ada juga yang melakukan aktifitas romantic yaitu berciuman. Namun, hanya sedikit yang melakukan hal tersebut. 3. Alasan mengapa kebanyakan siswa ingin merasakan “pacaran” Selain komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal yang ditunjukkan oleh para siswa ini, peneliti menemukan adanya alasan

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25