85
tidak. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 21 for widows. Jika angka
deviation from linearity
lebih besar dari 0,05, berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah
linear. Berdasarkan hasil pengujian, terlihat bahwa nilai Sig untuk
deviation from linearity
sebesar 0,783 yang berarti lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linear antara variabel regulasi diri dengan
coping
stres berfokus masalah.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam peneitian. Sugiyono 2011: 236-237 menyebutkan ada tiga
bentuk hipotesis yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis asosiatif, dan hipotesis komparatif. Penelitian ini menggunakan model hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji hipotesis nol Ho. Lawan dari Ho adalah Ha hipotesis alternatif. Ho dalam penelitian ini
adalah tidak ada hubungan antara regulasi diri dengan
coping
stres berfokus masalah. Sementara Ha dalam penelitian ini ialah ada hubungan
antara regulasi diri dengan
coping
stres berfokus masalah. Pengujian hipotesis asosiatif dilakukan menggunakan teknik
korelasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Pearson Product Moment
dibantu dengan program SPSS 21
for
86 windows
. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi antara regulasi diri dengan
coping
stres berfokus masalah adalah 0,618 dan signifikansinya adalah 0,000. Dari tabel r
product mement
untuk n=87, taraf signifikansi 1, nilai r
tabel
= 0,270. Nilai tersebut . Apabila nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ternyata r
hitung
0,618 lebih besar dari r
tabel
0,270. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. R
hitung
0,618 juga menunjukkan hubungan positif antara variabel bebas dan variabel terikat.
Selain hal itu, hasil perhitungan juga menunjukkan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,01. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hubungan anatara variabel bebas dan variabel terikat adalah sangat signifikan.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang
diajukan terbukti. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan positif dan sangat signifikan antara regulasi diri dan
coping
stres berfokus masalah pada pengurus Ormawa FIP UNY. hal ini berarti semakin tinggi
regulasi diri pada pengurus Ormawa FIP UNY akan semakin tinggi pula
coping
stres berfokus masalahnya. Sebaliknya, semakin rendah regulasi diri pada pengurus Ormawa FIP UNY akan semakin rendah pula
coping
stres berfokus masalahnya.
87
Besar sumbangan dari variabel bebas regulasi diri untuk variabel terikat
coping
stres berfokus masalah bisa diketahui dari koefisien determinasi. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persentase.
Rumus koefisien determinasi adalah r
hitung 2
x100. Jadi 0,618
2
x100 =38,19. Hal ini berarti sumbangan regulasi diri untuk
coping
stres berfokus masalah sebesar 38,19, sisanya berasal dari faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
D. Pembahasan