15
BAB II KAJIAN TEORI
A. Regulasi Diri
1. Pengertian Regulasi Diri
Regulasi diri didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengontrol perilakunya sendiri Bandura dalam Ormrod, 2011:
132. Definisi lain menerangkan regulasi diri adalah proses dalam kepribadian yang penting bagi individu untuk berusaha mengendalikan
pikiran, perasaan, dorongan, dan hasrat mereka Vohs Baumeister, 2004: 2. Regulasi diri melibatkan kontrol, arah, dan koreksi tindakan
sendiri dalam proses menuju atau menjauh dari tujuan Carver Scheier, dalam Diamond Aspinwall, 2003: 133. Dengan kata lain
regulasi diri merupakan proses individu dalam menuju atau menjauhi tujuan dengan mengendalikan pikiran, perasaan, dorongan, dan hasrat
mereka. Proses ini melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sementara Carver dan Scheier dalam King, 2010: 92-93
mengungkapkan pengertian regulasi diri sebagai proses di mana organisme mengejar tujuan yang penting. Proses regulasi diri meliputi
penetapan tujuan, pengawasan kemajuan dan membuat penyesuaian dalam perilaku dalam mencapai hasil-hasil yang diharapkan. Sejalan
dengan King, Handy Susanto 2006: 66 mendefinisikan regulasi diri sebagai penggunaan suatu proses yang mengaktivasi pemikiran,
perilaku, dan
affects
perasaan yang terus menerus dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengungkapkan
16
bahwa regulasi diri merupakan proses individu berusaha mencapai tujuan tertentu yang meliputi proses mengatur, merencanakan,
mengarahkan dan memonitor perilaku. Lebih lanjut Berns 2013: 40 menjelaskan bahwa
“self
-
regulation involves the ability to control one’s impulses, behavior,
andor emotions until an appopriate time, place, or object is available
for expression”. Hal tersebut menerangkan bahwa regulasi diri merupakan kemampuan pengaturan diri yang melibatkan kemampuan
untuk mengendalikan impuls, perilaku, danatau emosi pada waktu, tempat atau hal yang tepat.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa regulasi diri ialah kemampuan individu untuk mengontrol perilakunya,
mengendalikan pikiran, perasaan, dorongan, dan hasrat mereka dalam rangka mencapai suatu tujuan. Regulasi diri meliputi beberapa proses
yaitu mengatur, merencanakan, mengarahkan dan memonitor perilaku. Melalui regulasi diri juga memungkinkan seseorang mampu
mengendalikan impuls, perilaku, danatau emosi pada waktu, tempat atau hal yang tepat.
2. Aspek-aspek Regulasi Diri