2 Membangkitkan self competition dengan jalan menumbuhkan perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang telah
mereka capai, 3 Membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat atau
cita-cita mereka masing-masing dapat pula memperkuat motivasi dalam diri mereka,
4 Tunjukkan pada mereka contoh-contoh kongkrit sehari-hari dalam masyarakat bahwa tercapai atau tidaknya suatu tujuan
sangat tergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai tujuan itu.
Dengan menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa, maka kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, kegiatan
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak menimbulkan kejenuhan mahasiswa, serta tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dapat tercapai sesui harapan. Selain itu, apabila motivasi belajar mahasiswa dapat ditumbuhkan maka dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa. Beragam dan mudahnya mendapatkan sumber belajar yang diinginkan menimbulkan rasa senang dan
tertarik bagi mahasiswa untuk mencari informasi dan ilmu lebih mendalam. Rasa senang inilah yang diharapkan dapat berpengaruh
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa.
2. Kualitas Pelayanan
Menurut Goetsh dalam Yamit Zulian, 2002: 8 menyatakan bahwa “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan”. Sedangkan menurut Gronroos dalam
Nursya’bani Purnama, 2006: 20 mengemukakan kualitas pelayanan meliputi:
a. Kualitas fungsi,
yang menekankan
bagaimana layanan
dilaksanankan terdiri dari: dimensi kontak dengan konsumen, sikap dan perilaku, hubungan internal, penampilan, kemudahan akses dan
service mindedness.
b. Kualitas teknis dengan kualitas output yang dirasakan konsumen, meliputi harga, ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan estetika
output. c. Reputasi organisasi yang dicerminkan oleh citra organisasi dan
reputasi di mata konsumen. Menurut Goetsh dan Davis yang dikutip oleh Fandy Tjiptono
2001, “Kualitas pelayanan memiliki beberapa elemen yaitu: a. Kualitas meliputi usaha memenuhi kebutuhan
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia dan lingkungan c.
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.”
Menurut Kotler 1997: 116 mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayanan antara lain: a. Keandalan reability yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan sesuai dengan yang dijanjikan. Hal ini dapat diukur melalui tingkat pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki petugas layanan dan ketepatan kehadiran petugas layanan dalam menjalankan tugasnya.
b. Ketanggapan responsiveness yaitu keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap. Hal ini dapat dilihat melalui penyampaian informasi dan keakuratan informasi yang diberikan petugas layanan.
c. Jaminan assurance yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki staf, bebas dari bahaya, resiko
ataupun keragu-raguan. Hal ini dapat dilihat dari penampilan petugas layanan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya.
d. Empati empathy yaitu kemampuan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan. e. Bukti fisik tangibles yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
yang digunakan pegawai.
3. Wireless Fidelity Wi-Fi