Tujuan Pembiasaan Dasar dan Tujuan Pembiasaan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19 As-Sunnah.
32
Berikut adalah pandangan f ikih madzhab Syafi’i dalam
merumuskan waktu shalat:
33
a. Waktu Maghrib
Waktu maghrib dimulai dari terbenamnya matahari hingga hilangnya mega yang berwarna merah al-syafaq al-ahmar. Waktu
ini paling singlat. Ada yang mengukurnya dengan aktifitas yang dimulai dari besuci, menutup aurat, membaca lafadz adzan, iqamat,
hingga melaksanakan shalat lima rakaat. Seluruh aktifitas ini dilakukan dengan kecepatan sedang.
b. Waktu Isya’
Waktu isya’ dimulai saat mega merah telah hilang dan berakhir hingga sepertiga malam, menurut waktu ikhtiyar, yakni
batas keleluasaan memilih waktu untuk shalat atau hingga munculnya fajar menurut waktu jawaz, yakni waktu yang masih
diperbolehkan untuk shalat. c.
Waktu Shubuh Waktu shubuh dimulai dari munculnya fajar hingga saat
langit mulai terang al-isfar menurut waktu ikhtiyar atau hingga terbitnya matahari menurut waktu jawaz.
d. Waktu Zhuhur
32
Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah: Memakmurkan Kerajaan Ilahi di Hati Manusia, Jakata: Amzah, 2011, h. 95
33
Bambang Subandi, Memahami Panggilan Allah dari Bersuci Hingga Shalat, Surabaya: Jaudar Press, 2013, h. 52-54
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20 Waktu zhuhur dimulai dari hilangnya bayangan karena
matahari tepat berada di atas dan berakhir hingga pada saat penjang bayangan sama dengan pemilik bayangan.
e. Waktu Ashar
Waktu ashar dimulai dari panjang bayangan sedikit lebih panjang dari pemilik bayangan dan berakhir hingga panjang
bayangan dua kali lipat panjang pemilik bayangan menurut waktu ikhtiyar atau hingga terbenamnya matahari hingga waktu jawaz.