Terbentuknya Penerimaan Diri Self Acceptance

22 dan kekurangan, memiliki keyakinan akan kemampuan dalam menghadapi kehidupan, menerima pujian dan celaan secara objektif, berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya, tidak merasa ditolak, tidak pemalu, dan menganggap dirinya berbeda dengan orang lain. Berdasarkan pendapat Jersil dan Berger diatas, maka dalam membuat alat ukur penerimaan diri peneliti menggunakan aspek-aspek sebagai berikut: a. Penilaian yang realistis. Penilaian realitis merupakan cara pandang individu terhadap dirinya yang sebenarnya, baik itu mengenai kelebihan dan kekurangannya. b. Memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri. Individu memandang dirinya secara positif yang ditandai dengan mencintai diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain. c. Memiliki keyakinan akan kemampuan dalam menghadapi kehidupan. Individu yang memiliki kemampuan utnuk menghadapi kehidupan akan merasa yakin dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat dan optimis. d. Bertanggung jawab. Individu berani memikil resiko terhadap perilakunya sehingga mampu mengatasi masalah tanpa menyalahkan orang lain.

5. Dampak Penerimaan Diri Self Acceptance

Hurlock 1974: 436-437 menyatakan bahwa individu yang menerima dirinya memiliki dampak sebagi berikut: 23 a. Dalam penyesuaian diri Karakteristik individu yang memiliki penyesuain diri merasa bahagia dengan keadaan diri sendiri dan tidak ingin menjadi orang lain. Individu mengakui segala kelemahan dan kelebihannya, serta memiliki kepercayaan diri self confidence dan harga diri self esteem. Selain itu, Individu rela menerima kritikan dari orang lain, sehingga memiliki penilaian evaluasi diri yang realistis dan dapat menggunakan potensi yang dimiliki secara efektif. Individu juga memiliki kepercayaan untuk menyelesaikan masalah hidupnya bahkan bisa memaknainya sebagai kehidupan yang berharga. b. Dalam penyesuaian sosial Individu yang memiliki penerimaan diri mampu bertoleransi dengan orang lain. Ia biasanya tertarik untuk membantu orang lain dan mampu untuk menunjukkan rasa empatinya, sehingga semakin diterima oleh orang lain. Individu juga memiliki penyesuaian sosial yang lebih baik dari pada individu yang berorientasi pada diri sendiri self oriented karena biasanya mereka merasa tidak kuat dan rendah diri. Johnson 1993: 310, mengungkapkan bahwa individu yang memiliki penerimaan diri mencerminkan bahwa dirinya memiliki psikologis yang sehat. Individu yang sehat secara psikologis akan melihat dirinya disukai, berguna dan dapat diterima oleh orang lain. Penerimaan diri dan penerimaan orang lain sangat itu sangat berhubungan. Jika