Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
                                                                                13 Allport  dalam  Hjelle    Ziegler,  1981:  319  penerimaan  diri  adalah
individu  yang  dapat  bertoleransi  dengan  frustasi  atau  kejadian  yang  tidak menyenangkan dan mengakui kelebihan yang dimilikinya.
Menurut  Maslow  dalam  Muh.  Farozin    Kartika,  2004:  89-90 penerimaan  diri  adalah  salah  satu  bentuk  aktulisasi  diri.  Sedangkan
aktualisasi  diri  adalah  usaha  memenuhi  dorongan  hakiki  manusia  untuk menjadi  orang  yang  sesuai  dengan  keinginan  dan  potensi  yang  dimiliki
dengan  cara  melakukan  segala  sesuatu  yang  terbaik.  Jadi,  individu  yang yang  dapat  menerima  dirinya  akan  berusaha  menjadi  orang  yang  sesuai
dengan keinginan dan potensi yang dimiliki dengan cara melakukan segala sesuatu  yang  terbaik.  Selain  itu  menurut  Key  dalam  Jahja,  2011:  238
penerimaan  diri  adalah  menerima  diri  sendiri  dan  memiliki  kepercayaan terhadap kemampuan sendiri.
Hurlock 1974: 434 penerimaan diri self acceptance merupakan kontribusi  penting  dalam  pembentukan  kepribadian  yang  sehat.  Individu
yang  menerima  diri  dengan  baik  tidak  memiliki  beban  perasaan  terhadap diri  sendiri  dan  memiliki  banyak  kesempatan  untuk  beradaptasi  dengan
lingkungan  Calhoun    Acocella  dalam  Rina,  2004:  5.  Individu  yang semakin  besar  memiliki  penerimaan  diri  maka  semakin  besar  pula
penerimaan  orang  lain  atas  diri  kita  sehingga,  orang  yang  mampu menerima  diri  akan  mudah  untuk  bersosialisasi  dengan  lingkungan.
Sebaliknya jika individu menolak dirinya biasanya tidak bahagia dan tidak
14 bisa membangun serta melestarikan hubungan yang baik dengan orang lain
Supratiknya,2009: 85. Berdasarkan  berbagai  pendapat  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa
penerimaan  diri  adalah  kemampuan  seseorang  untuk memiliki  penilaian realistis  terhadap  kekurangan  dan  kelebihan,  memiliki  kemampuan  dan
keyakinan untuk hidup dengan segala karakteristik, memiliki penghargaan yang  tinggi  terhadap  diri  sendiri  dan  dapat  bertanggung  jawab  atas
perilakunya.  Individu  yang  mampu  menerima  dirinya  akan  semakin diterima dan disukai oleh orang lain sehingga, mudah untuk menyesuaikan
diri  dengan  lingkungan.  Sebaliknya  jika  individu  tidak  bisa  menerima dirinya  maka  merasa  tidak  bahagia  bahkan  membenci  diri  sendiri
sehingga,  akan  mengalami  kesulitan  untuk  menjalin  hubungan  dengan orang lain.