Pengertian Penerimaan diri Self Acceptance

15 untuk menemukan jati diri, atau seseorang yang berpura-pura tentang dirinya agar bisa disukai. Pemahaman diri dan penerimaan diri berjalan secara berdampingan, berarti individu yang dapat memahami diri sendiri akan semakin dapat menerima dirinya. Aspek penerimaan diri bisa meliputi, kondisi fisik, psikis, intelektual, bakat dan minat yang menjadi kelebihan dan kekurangnnya. Kurangnya pemahaman diri menyebabkan ketidaksesuaian antara konsep diri yang diinginkan dan konsep diri yang diidealkan hal ini diperoleh dari kontak sosial. b. Harapan yang Realistis Realistic Expectations Ketika seseorang memiliki harapan untuk mencapai prestasi secara realistis maka dia akan memiliki kesempatan untuk mencapainya. Hal ini dapat memberikan kepuasan diri yang menjadi dasar dalam penerimaan diri. Harapan yang realistik bisa timbul bila individu menentukan sendiri harapannya dan disesuaikan dengan pemahaman mengenai kemampuannya, serta bukan diarahkan oleh orang lain dalam mencapai tujuannya. Individu yang mungkin memiliki tujuan realistis namun kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dia bisa jadi mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh, seseorang memiliki bakat adminitrasi dalam berbisnis atau idustri, namun dia tidak memiliki pendidikan yang cukup, maka kemungkinan dia tidak memiliki peluang untuk mendemonstrasikan potensi yang dimilikinya. 16 c. Tidak Adanya Hambatan dalam Lingkungan Absence of Environmenta; Obstacles Seseorang yang telah memiliki harapan realistik, namun lingkungan sekitar tidak memberikan kesempatan atau bahkan menghalangi maka harapan tersebut akan sulit dicapai. Hal ini bisa mengakibatkan individu mengalami kesulitan menerima dirinya namun, ketika rintangan tersebut mampu untuk dilalui maka dia sanggup mencapai kesuksesan dan puas terhadap prestasi yang telah dicapai. Orang yang puas dengan apa yang dicapai dapat membuat mereka mampu untuk menerima dirinya. d. Sikap Dari Masyarakat yang Menyenangkan Favorable Sosial Attitudes Individu yang diterima dengan baik oleh masyarakat dapat membuatnya memiliki penerimaan diri yang baik. Harapan yang realistis dari masyarakat akan membuat individu dapat memahami kekurangan dan kelebihannya. Penerimaan masyarakat dapat ditujukan dengan: 1 tidak adanya prasangka buruk, 2 adanya penghargaan terhadap kemampuan sosial orang lain, 3 kesediaan individu untuk memiliki kebiasaan yang ada dilingkungan sekitar. e. Tidak Adanya Tekanan Emosional yang Berat Absence of Severe Emotional Stress Tekanan emosional dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis. Biasanya pekerjaan rumah dan lingkungan kerja dapat 17 membuat individu merasa tertekan. Individu yang terhindar dari tekanan memungkinkannya untuk dapat melakukan hal terbaik dan memiliki orientasi diri, orientasi terhadap lingkungan, merasa relax dan bahagia. Selain itu, individu yang terhindar dari tekanan juga akan merasa lebih relax dan bahagia. Kondisi ini sangat berperan dalam evaluasi sosial yang mana menjadi dasar dalam evaluasi diri dan penerimaan diri. f. Keberhasilan Preponderance Successes Secara kualitatif atau pun kuantitatif, keberhasilan yang dialami dapat menimbulkan penerimaan diri, sebaliknya kegagalan yang dialami dapat mengakibatkan adanya penolakan diri. g. Identifikasi Penyesuaian Diri yang Baik dengan Orang Lain Identification with Well-adjusted People Individu yang mengidentifikasi penyesuaian diri orang lain dengan baik dapat membangun sikap positif terhadap diri sendiri, penilaian diri dan penerimaan diri. Penilaian yang didapat selama dirumah dapat berkontribusi penting dalam pembentukan pribadi yang sehat. Seharusnya seorang ibu menjadi sumber identifikasi bagi anak- anaknya, dan memiliki penilaian yang berpengaruh dalam kepribadian anak-anaknya.