Letak SPS Permata Hati Latar Belakang Pendirian
41 Universitas Sarjana Wiyata SARWI Yogyakarta beserta dukungan seluruh
masyarakat dusun Kutu Asem yang kemudian dikelola oleh masyarakat dusun Kutu Asem Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.
Motto dari SPS Permata Hati ini yaitu “ Berakhlak baik, cerdas, mandiri, dan ceria”. Adapun visi dan misinya, visi SPS Permata Hati adalah
menjadikan dunia anak lebih bermakna dan berkualitas. Setiap waktu yang dilalui anak adalah waktu emas, waktu terbaik yang sangat bermakna disetiap
proses perkembangan hidupnya. Namun, karena kurangnya pengetahuan orang tua dan pengasuh pembimbing, waktu yang seharusnya digunakan untuk
mengembangkan potensi terpendam malah menjadi petaka yang akan merusak perkembangan anak. Waktu yang seharusnya menjadikan anak
tumbuh dan berkembang menjadi diri mereka sendiri malah digunakan untuk memuaskan orang tuanya. Oleh karena itu SPS Permata Hati didirikan untuk
bekerjasama dengan orang tua untuk mengembalikan waktu anak tetap menjadi waktu yang terbaik bagi anak pada umumnya sehingga terwujud anak
usia dini yang beriman dan bertaqwa, sehat, cerdas, ceria, mandiri berbudi pekerti luhur, berbudaya, serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental
dalam memasuki dunia pendidikan dan kehidupan selanjutnya. Misi SPS Permata Hati meliputi :
a. mendidik anak untuk selalu berakhlak baik dimanapun berada
b. membiasakan anak membaca doa-doa sehari-hari
c. membiasakan anak rajin beribadah
d. mengajarkan beramal sholeh
e. menumbuhkembangkan mental spiritual
f. menumbuhkan kreatifitas
g. mendorong kemandirian
h. mendorong anak mampu merespon lingkungan
42 i.
mengajarkan anak untuk mampu berbahasa daerahJawa j.
mengajak untuk melestarikan budaya lokal. Tujuan SPS Permata Hati secara umum adalah :
a. membantu anak untuk terus belajar sepanjang hayat guna menguasai
ketrampilan hidup. Pembelajaran bagi anak usia dini bukan berorientasi sisi akademis saja melainkan menitikberatkan kepada peletakkan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial emosional serta seluruh kecerdasan. Dengan demikian, PAUD yang
diselenggarakan harus dapat berakomodasi semua aspek perkembangan anak dalam suasana yang menyenangkan dan menimbulkan minat anak.
b. mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk
hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di
Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah : 1
menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan agar mampu menolong disi sendiri self help, yaitu mandiri dan
bertanggungjawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dna menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan
mampu membangun hubungan dengan orang lain. 2
meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar learning how to learn. Hal ini sesuai dengan perkembangan
paradigma baru dunia pendidikan melalui empat Pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do,
learning to be dan learning to live togheter yang didalamnya
43 diimplementasikan lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan
bermain sambil belajar learning by playing, belajar yang menyenangkan joyfull learning serta menumbuhkembangkan
ketrampilan hidup life skills sederhana sedini mungkin.