Evaluasi program parenting Pembahasan Hasil Penelitian

79

11. Penerapan hasil belajar program parenting

Peserta parenting di SPS permata Hati menerapkakan hasil belajar yang diberikan dalam acara parenting. Penerapan hasil belajar dalam program parenting yang di maksud adalah pola asuh yang diberikan kepada orang tua setelah dilaksanakannya program parenting. Pola asuh adalah pendidikan dan pengasuhan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Maimunnah Hasan 2009:21-24 bahwa pola asuh merupakan suatu sistem atau cara pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Hal nyata yang dapat peneliti lihat setelah berada 2 bulan di SPS Permata Hati yaitu : a Pada saat anak menangis saat direbut mainannya oleh teman, si ibu menenangkan anak dan menasehati anak untuk mengambil mainannya kembali karena mainan tersebut adalah hak si anak dan mengatakan pada temannya apabila ingin meminjam mainannya harus minta ijin terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Akram Misbah Utsman 2005: 109 bahwa kita harus memberikan pemahaman kepada anak-anak kita bahwa berbagai perilaku yang dilandasi dengan kesadaran, sifat bertanggung jawab dan sesuai dengan kondisi sosial sekitarnya, merupakan kunci agar dia diterima oleh teman-temannya. Sedangkan anak-anak yang tidak disukai oleh teman yang lain adalah yang selalu mengeluh dan mencela, selalu berputus asa, pesimis, egois, selalu mendahulukan kepentingan 80 pribadinya dari kepentingan umum, tindakan individualitas, dan melarikan diri dari aktivitas kolektif. Dari tindakan orang tua tersebut diketahui bahwa orang tua ini mengajarkan anaknya untuk dapat bertanggung jawab terhadap mainannya dan agar tidak berputus asa. b Pada saat si anak merebut mainan temannya, si ibu menasehati anaknya untuk meminta maaf kepada temannya dan menasehati apabila ingin bermain mainan milik temannya harus minta ijin dulu baru bermain mainan itu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Akram Misbah Utsman 2005: 109 bahwa kita harus memberikan pemahaman kepada anak-anak kita bahwa berbagai perilaku yang dilandasi dengan kesadaran, sifat bertanggung jawab dan sesuai dengan kondisi sosial sekitarnya, merupakan kunci agar dia diterima oleh teman-temannya. Sedangkan anak-anak yang tidak disukai oleh teman yang lain adalah yang selalu mengeluh dan mencela, selalu berputus asa, pesimis, egois, selalu mendahulukan kepentingan pribadinya dari kepentingan umum, tindakan individualitas, dan melarikan diri dari aktivitas kolektif. Tindakan orang tua ini menunjukkan bahwa ia telah mengajarkan anaknya untuk tidak egois agar anaknya tersebut disukai oleh teman- temannya. c Pada saat anak memanjat jendela di SPS Permata Hati orang tua tidak melarang anak untuk memanjat, memarahi, tidak menyindir anak